Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali Kondisi '10 Jari' yang Bisa Jadi Risiko Kanker Ovarium

Kenali Kondisi '10 Jari' yang Bisa Jadi Risiko Kanker Ovarium Ilustrasi

Dream - Di Indonesia, kanker ovarium berada di peringkat 3 setelah kanker payudara dan kanker serviks dari sisi insiden dan tingkat kematian untuk penyakit kanker pada wanita. Minimnya informasi serta pengetahuan masyarakat mengenai kanker tersebut, menjadi salah satu penghambat adanya upaya pencegahan dan pendeteksian dini.

Menyadari hal itu, AstraZeneca bekerja sama dengan Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI) dan Indonesian Cancer Information & Support System (CISC), meluncurkan Kampanye 10 Jari sebagai upaya pengenalan faktor risiko dan deteksi dini kanker ovarium.

"Gejala kanker ovarium sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. Padahal jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani" ujar Prof. DR. dr. Andrijono, Sp.OG(K) selaku ketua HOGI pada konferensi pers virtual Sabtu, 29 Mei 2021.

Kampanye 10 Jari merupakan kampanye untuk mengenal 6 faktor risiko dan 4 tanda kanker ovarium. Berikut tanda yang harus diwaspadai jika muncul gejala.

- 6 faktor risiko kanker ovarium:
1. Memiliki riwayat kista endometriosis
2. Ada riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium dan kanker payudara
3. Mengalami mutasi genetik (contoh BRCA)
4. Angka paritas rendah
5. Gaya hidup buruk
6. Pertambahan usia

- 4 tanda kanker kanker ovarium antara lain
7. Kembung
8. Nafsu makan berkurang
9. Sering buang air kecil
10. Nyeri panggul atau perut

 

Tak Bisa Dideteksi dengan Pap Smear

“PAP Smear tes tidak dapat mendeteksi kanker ovarium dan tidak ada gejala spesifik sebagai penanda awal. Oleh karena itu Kampanye 10 Jari akan membantu perempuan Indonesia lebih waspada terhadap kanker ovarium. Segera ke dokter, jika memiliki salah satu dari 6 faktor risiko dan salah satu dari 4 gejala kanker ovarium" ujar dr. Andrijono

Selain itu dr. Pungky Mulawardhana, Sp.OG (K) selaku Spesialis Obstetri dan Ginekologi juga menyampaikan bahwa kanker ovarium pada stadium awal jarang ditemukan karena berkembang secara tersembunyi dan hampir tidak bergejala.

"Bila timbul gejala klinis, umumnya merupakan akibat dari pertumbuhan, perkembangan, serta komplikasi yang sering timbul pada tingkat stadium lanjut. Saat keadaan sudah pada stadium yang lanjut, kanker akan sulit untuk disembuhkan" ujar dr. Pungky.

Ia menjelaskan bahwa operasi dan kemoterapi adalah penanganan yang umum dilakukan untuk penanganan kanker ovarium. Bila kanker ovarium stadium awal dapat dideteksi sejak dini, penyakit ini masih terbatas di ovarium, penanganan dan pengobatan memiliki kemungkinan besar untuk berhasil.

"Saya terdiagnosa kanker ovarium tahun 1998 ketika usia 26 tahun. Kanker ovarium saya dapat ditangani dengan baik salah satunya karena terdeteksi sejak dini" ujar Shahnaz Haque yang merupakan seorang selebritis sekaligus penyintas kanker ovarium.

Ia mengajak para perempuan untuk senantiasa tidak takut terhadap pengobatan dan mempercayakannya kepada medis. Dengan adanya deteksi dini berupa 10 Jari tersebut diharapkan agar para wanita dapat membekali diri dengan informasi dari sumber yang terpercaya

Laporan Yuni Puspita Dewi

Ternyata Begini Kondisi Janin dalam Rahim Jelang Persalinan

Dream - Rasa khawatir dan level kecemasan ibu biasanya meningkat menjelang hari perkiraan lahir (HPL). Bayi bisa lahir kapan saja, maju atau mundur dari tanggal perkiraan.

Saat ibu sedang tak sabar menanti dan menyiapkan segala sesuatunya untuk menyambut si kecil lahir di dunia, seperti apa kondisi janin dalam rahim? Mungkin Sahabat Dream penasaran.

Dikutip dari KlikDokter, begini kondisi janin jelang persalinan.

1. Detak Jantung Bayi Meningkat
Pemantauan detak jantung bayi akan terus dilakukan oleh dokter dan perawat menjelang proses persalinan. Pasalnya, terkadang bayi mengalami kesulitan dengan seluruh proses.

Pemantauan detak jantung dapat membantu dokter mendeteksi adanya kebutuhan untuk caesar darurat. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, tanda-tanda yang diberikan oleh jantung bayi sangat krusial.

“Apabila detaknya terlalu cepat atau lemah, kemungkinan terdapat gangguan di dalam rahim ibu,” ujar dr. Vita.

Detak jantung bayi tidak akan konsisten sepanjang waktu. Sama seperti detak jantung ibu, detak jantung bayi akan naik selama masa aktif dan turun pada masa istirahat. Kisaran normalnya yaitu 110-160 denyut per menit.

 

2. Bayi Berlatih Bernapas

Bayi akan melakukan banyak hal selama trimester ketiga berlangsung, termasuk melatih pernapasan. Bayi akan mencoba mengambil cairan ketuban di hidung dan mulutnya.

Saat bayi berada di dalam rahim, ia memang belum bisa menghirup udara dengan tepat. Jadi, ia mendapatkan oksigen dari darah ibunya yang mengalir dari plasenta melalui tali pusar.

Kadar oksigen bayi bergantung pada ibu. Ketika hendak melahirkan, kadar oksigen ibu biasanya agak turun. Hal ini sebenarnya bukan masalah besar, karena hampir semua orang mengalami hal tersebut.

 

3. Bayi Mulai Turun dan Mencari Jalan Lahir

Ketika bayi mulai turun, secara fisik kita akan melihat perut ibu hamil semakin besar ke bawah. Bagi bayi, kondisi tersebut seperti berada di panggul dan menjadi tanda bahwa waktu di dalam rahim akan berakhir.

Bayi akan menggunakan kepalanya untuk berputar. Dokter Vita menjelaskan, pada gerakan inilah para ibu akan merasakan sakit. Tekanan dari kepala bayi menyebabkan leher rahim menipis. Jadi, lendir juga banyak keluar dari vagina.

 

4. Gerakan Bayi Mulai Tidak Terlalu Aktif

Sebelum menemukan dan masuk ke jalurnya, gerakan janin menjelang persalinan akan cukup aktif. Saat ia sudah berhasil menemukan dan masuk ke jalur lahir, hal yang terjadi justru sebaliknya.

“Apabila bayi sudah masuk ke pintu atas panggul ibu, gerakan si bayi sudah tidak terlalu banyak. Kenapa? Karena ia tidak bisa ke mana-mana lagi,” kata dr. Vita.

Gerakan janin dalam rahim juga hanya satu arah ke bawah dan bersiap melewati jalan lahir. Area jalan lahir juga semakin sempit karena ukuran janin sudah besar.

Selengkapnya baca di sini.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko PCOS
6 Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko PCOS

PCOS biasanya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Baca Selengkapnya
Tanda Keputihan yang Tak Normal,  Jangan Disepelekan
Tanda Keputihan yang Tak Normal, Jangan Disepelekan

Keputihan merupakan kondisi yang umum terjadi pada perempuan, namun perlu diperhatikan bahwa ada dua jenis keputihan, yaitu normal dan abnormal.

Baca Selengkapnya
Kaum Hawa, Terapkan 4 Kebiasaan untuk Turunkan Risiko Munculnya Kista
Kaum Hawa, Terapkan 4 Kebiasaan untuk Turunkan Risiko Munculnya Kista

Meskipun banyak kista yang tidak menunjukkan gejala tertentu, namun beberapa jenis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil
9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil

Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.

Baca Selengkapnya
Sering Sakit Kepala Saat Menstruasi, Begini Cara Tepat Mengatasinya
Sering Sakit Kepala Saat Menstruasi, Begini Cara Tepat Mengatasinya

Ini yang perlu kamu ketahui tentang sakit kepala saat menstruasi.

Baca Selengkapnya
9 Jenis Makanan yang Mampu Mengurangi Kemungkinan Terkena Kanker
9 Jenis Makanan yang Mampu Mengurangi Kemungkinan Terkena Kanker

Mengonsumsi beberapa jenis makanan tertentu bisa membantu mengurangi kemungkinan terkena penyakit kanker.

Baca Selengkapnya
6 Kondisi Fisik Mata Pertanda Kesehatannya Tidak Baik-baik Saja
6 Kondisi Fisik Mata Pertanda Kesehatannya Tidak Baik-baik Saja

Banyak orang tidak menyadari bahwa beberapa masalah kesehatan bisa tercermin dari kondisi mata.

Baca Selengkapnya
4 Kondisi Kesehatan yang Bikin Rambut Rontok, Cari Tahu Biar Tak Salah Kaprah
4 Kondisi Kesehatan yang Bikin Rambut Rontok, Cari Tahu Biar Tak Salah Kaprah

Beberapa kondisi kesehatan bisa menyebabkan rambut rontok. Terutama, kondisi kesehatan pencernaan serta pola makan kurang sehat.

Baca Selengkapnya
Pori-pori Besar Pada Kulit Kering, Ada Cara Biar Tak Makin Parah
Pori-pori Besar Pada Kulit Kering, Ada Cara Biar Tak Makin Parah

Pori-pori besar disebabkan oleh faktor genetik, tapi bisa juga disebabkan oleh kondisi kulit yang meradang.

Baca Selengkapnya