Kematian Bocah karena Asma Ungkap Fakta Mengerikan Polusi
Dream - Kasus kematian Ella Kissi-Debrah (9) pada 2013 di London, Inggris, ternyata kembali jadi pembahasan pihak terkait di 2019. Bocah tersebut meninggal dunia karena asma hingga kejang.
Kondisi tersebut kabarnya dipicu oleh polusi udara yang sangat parah di kawasan tempat tinggal Ella. Ia tinggal hanya 25 meter dari Jalan South Circular London, yang dikenal sebagai hotspot polusi udara di Inggris.
Pemeriksaan awal atas kematian anak itu menyimpulkan, Ella meninggal karena gagal pernapasan akut. Tetapi seorang ahli yang telah memeriksa kasus tersebut meyakini, tingginya tingkat polusi udara yang dihirup menyebabkan serangan asma yang fatal.
Adanya hubungan polusi udara dan kematian sang anak membuat sang ibu membujuk jaksa agung untuk memberikan izin padanya sebuah pengajuan permohonan ke Pengadilan Tinggi untuk pemeriksaan baru. Apalagi, tidak ada seorang pun yang secara resmi meninggal karena polusi udara sebelumnya.
“Bagi saya, kasus ini memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk ditanyai dan dimintai pertanggungjawaban sekaligus memberikan solusi. Ya, agar kita dapat bergerak membersihkan udara secepat mungkin,” Jocelyn Cockburn, seorang pengacara hak asasi manusia yang mewakili keluarga Ella, dikutip dari Independent.
Efek Polusi Begitu Mengerikan Ibu Ella, Rosamund Adoo-Kissi-Debrah mengatakan, keputusan tersebut memungkinkan masyarakat mulai memahami efek polusi udara merusak kesehatan kaum muda. "Tidak dapat diterima, anak-anak di Inggris meninggal karena pol
Ibu Ella, Rosamund Adoo-Kissi-Debrah mengatakan, keputusan tersebut memungkinkan masyarakat mulai memahami efek polusi udara merusak kesehatan kaum muda.
"Tidak dapat diterima, anak-anak di Inggris meninggal karena polusi udara," Jaksa agung, Geoffrey Cox.
Meskipun Cox tidak punya kekuasaan untuk memerintahkan pemeriksaan baru sendiri, kemungkinan Pengadilan Tinggi akan mengizinkan proses pemeriksaan lebih lanjut terkait polusi udara, yang diduga sebabkan serangan asma fatal pada Ella.
Ella dulu sering jalan kaki ke sekolah di sepanjang South Circular. Ia menghabiskan waktu hingga 40 menit berjalan di tengah asap kendaraan dengan lalu lintas yang sangat padat.
Sebenarnya, sampai usia 9, Ella tidak punya riwayat asma. Namun, setelah mengalami batuk pada 2010, kesehatannya kian memburuk. Ia dirawat di rumah sakit sebanyak 27 kali dalam rentang tiga tahun (hingga 2013).
Sebuah laporan Stephen Holgate mengatakan ahli asma dan polusi udara dari Rumah Sakit Universitas Southampton menyimpulkan, ada hubungan mencolok antara waktu Ella dirawat di rumah sakit dan lonjakan polutan udara.
Pada waktu itu, kadar polutan paling berbahaya dicatat stasiun pemantauan pemerintah di dekat rumahnya. Pada 2017, udara London sangat kotor sehingga melanggar batas tahunan seperti disampaikan para peneliti dari King's College London.
Polutan yang mengotori udar kebanyakan berasal dari mesin diesel pada mobil dan truk.
Laporan Fitri Haryanti Harsono/ Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuntungan Tinggal di Negara Tropis dan Lembap untuk Kulit, Sudah Tahu?
Ternyata, tinggal di lingkungan tropis dan lembap bisa mendukung kesehatan kulit. Bahkan, kondisi itu dinilai lebih baik dibanding lingkungan bersuhu dingin.
Baca SelengkapnyaKeluhan Tubuh yang Jadi Tanda Kalau Level Cemas Sedang Sangat Tinggi
Banyak orang alami gejala kecemasan hingga menghambat kegiatan sehari-hari. Cegah dan atasi hal tersebut dengan beberapa kebiasaan sehat.
Baca Selengkapnya7 Masalah Kesehatan yang Sering Muncul Setelah Liburan di Alam Terbuka
Berjalan-jalan di alam terbuka memiliki tantangan tersendiri. Kamu pun bisa terpapar risiko penyakit tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan Serta Cara Penanganan Cepatnya
Sakit kepala seringkali menjadi keluhan yang kerap dialami oleh banyak orang. Kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDikira Membahayakan, Fenomena Aneh di Himalaya Ini Justru Ampuh Mendinginkan Bumi yang Makin Panas
Saat suhu di dataran tinggi mencapai ambang tertentu akibat pemanasan global, terjadi reaksi yang menghasilkan angin dingin yang bertiup ke bawah lereng.
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Gak Enakan
Sahabat Dream pernah nggak sih punya perasaan gak enak minta bantuan atau kasih komentar tapi malah jadi makan hati sendiri?
Baca Selengkapnya