Kasus Anak Rabun Jauh di Indonesia Bakal Naik di 2050
Dream - Penggunaan kacamata saat ini seakan hal yang lazim. Bukan hanya pada orang dewasa, tapi juga anak-anak. Tentunya kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan, lebih dari 500 juta anak usia sekolah di dunia akan mengalami rabun jauh atau miopi di 2050.
Sebuah data terbaru yang dikumpulkan oleh Clearly, dipresentasikan dalam konferensi di London mengungkapkan hal tersebut. Mengutip Pharmacy Business , peningkatan rabun jauh atau mata minus di 2050 hampir 200 juta dari saat ini.
Masalah pada mata ini diperkirakan akan meningkat pesat pada anak-anak di dua negara: Tiongkok (65,7 persen) dan India (22,3 persen).
Selain dua negara tersebut, mereka yang menghadapi masalah peningkatan angka rabun jauh pada anak usia sekolah di 2050 adalah: Amerika Serikat (27,6 persen), Meksiko (18,6 persen), Indonesia (17,2 persen), Nigeria (16,4 persen), Pakistan (12,3 persen), Bangladesh (9,3 persen), Brasil (8,5 persen), dan Jepang (8,0 persen).
Brian Holden Institute memperkirakan, hampir setengah dari populasi dunia akan memiliki rabun jauh pada 2050, termasuk anak-anak. Beberapa penyebabnya adalah kurangnya waktu di luar ruangan, serta berbagai kegiatan yang berbasis kedekatan seperti main gim, pekerjaan rumah, membaca buku, komputer, dan layar ponsel.
"Jika tidak diatasi, penglihatan yang buruk dapat berdampak buruk pada semua bidang kehidupan, khususnya masa depan anak-anak." kata James Chen, pendiri badan amal Clearly yang merupakan penyelenggara konferensi serta bagian dari penelitian tersebut.
Rabun Menurunkan Kualitas Hidup
"Pelajar tidak bisa melihat apapun tulis, pekerja tidak bisa mencapai potensi penuh mereka, dan banyak nyawa yang terancam karena supir tidak bisa melihat dengan benar," tambahnya.
Menurut Chen, hingga 700 tahun setelah kacamata diciptakan, tetap saja penglihatan yang buruk menjadi kecacatan terbesar yang masih sulit diatasi di dunia.
"Jika bisnis dan pemerintah di seluruh dunia menanggapi masalah ini dengan serius, kita bisa membuat dampak besar pada kehidupan yang tidak terhitung jumlahnya," kata Chen dalam laman resminya.
Studi yang dilakukan Clearly tahun lalu juga menemukan bahwa penglihatan yang buruk mengurangi produktivitas secara dramatis. Mereka melihat, pekerja pertanian yang menggunakan kacamata rata-rata memiliki produktivitas yang meningkat hingga 22 persen.
Temuan ini nantinya akan dipublikasikan di World's Report on Vision milik Organisasi Kesehatan Dunia yang terbit akhir tahun ini.
Laporan Giovani Dio/ Sumber: Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Soal Kenaikan Harga Beras: `Banyak Negara Lain yang Sama dengan Kita`
Dia mengatakan, perubahan iklim menyebabkan sejumlah negara, termasuk Indonesia mengalami gagal panen.
Baca SelengkapnyaNyesek Banget! Ibu Temukan Putrinya Gunting Uang Rp100 Ribu dan Rp50 Ribu hingga Jadi Potongan Kecil, Uang Belanja Sirna
Bikin Syok, Aksi Anak Gunting Uang Kertas Asli Hingga jadi Potongan Kecil
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah
Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Ramalan 'Titisan' Nostradamus, Peringatkan Terjadi 'Kiamat Sugro' Akhir 2023
Ngeri bikin merinding, begini ramalan mengerikan Nostradamus di akhir tahun 2023
Baca SelengkapnyaHarga Beras Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Pemerintahan Jokowi
Kondisi ini diperparah dengan ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi badai El Nino.
Baca SelengkapnyaPDB per Kapita Indonesia Naik Jadi Rp75 juta di Tahun 2023
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2023 tumbuh 5,05 persen
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Makanan Saat Lembur
Sahabat Dream, pernah gak sih merasa lapar saat sedang lembur?
Baca Selengkapnya