Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaga Kontrasepsi Tetap Efektif Selama Pandemi Covid-19

Jaga Kontrasepsi Tetap Efektif Selama Pandemi Covid-19 Alat Kontrasepsi (Foto: Shutterstock)

Dream - Perencanaan kehamilan idealnya dilakukan secara matang dan penuh pertimbangan. Bukan hanya alasan kesehatan tapi juga psikis, ekonomi dan kondisi lingkungan. Kontrasepsi dalam bentuk apapun bisa membantu pasangan untuk membuat perencanaan kehamilan dengan baik.

Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, apalagi karantina di rumah selama hampir 3 bulan, banyak pasangan yang mengalami 'kebobolan'. Hal ini memang sulit dihindari karena seharian bersama pasangan di rumah saja.

Sebenarnya ada trik untuk membuat kontrasepsi berjalan dengan baik. Bagaimana caranya? Simak trik dari DKT Indonesia.

1. Gunakan kontrasepsi yang paling mudah didapat
Di saat seperti ini, kontrasepsi sangat dibutuhkan seiring meningkatnya kebutuhan kedekatan pasangan suami istri. Pemerintah sudah mengeluarkan imbauan agar pasutri dapat menggunakan metode kontrasepsi modern untuk mencegah kehamilan di masa Pandemi COVID-19 ini.

Hal ini karena perempuan yang mengalami kehamilan memiliki sistem imun yang rentan, sehingga bisa menambah potensi penularan COVID-19 bagi diri sendiri dan orang lain, serta untuk mengatasi ketidak-pastian ekonomi yang berpengaruh terhadap perencanaan keluarga.

Banyak jenis kontrasepsi yang bisa digunakan. Jika biasanya harus suntik atau menggunakan IUD ke dokter atau bidan, untuk sementara bisa gunakan kondom atau pil yang mudah didapat.

 

 

2. Lakukan telemedicine

Bila memang membutuhkan rekomendasi dan konsultasi seputar kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, jangan segan untuk melakukannya secara online. Seperti DKT Indonesia yang membuka layanan konsultasi online dengan tenaga Kesehatan bidan dan juga dokter, melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB.

Konsultasi akan membuat pasangan bisa memilih kontrasepsi yang tepat dan nyaman baik untuk suami dan istri. Bisa juga memanfaatkan layanan medis online di aplikasi.

 

3. Manfaatkan Postpil jika terlanjur

Apabila sudah terlanjur melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan alat kontrasepsi, bisa menggunakan Postpil atau Kontrasepsi Darurat paling lama 120 jam atau 5 hari setelah melakukan hubungan seksual. Istri bisa mendapatkan Postpil di apotek terdekat dengan menyertakan resep dokter terlebih dahulu.

Pemakai Kontrasepsi Spiral Wajib Periksa Rutin, Ini Alasannya

Dream - Penggunaan alat kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) atau lebih dikenal dengan spiral, jadi pilihan banyak perempuan terutama bagi ibu yang masih menyusui. Alat kontrasepsi ini pasalnya tak akan mempengaruhi hormon yang bisa menurunkan produksi ASI.

Tak seperti alat kontrasepsi hormon, seperti suntik, pil atau patch. Penggunaanya cukup sekali saja dan tak perlu berulang. Presentase kegagalannya juga kecil, tapi ada syaratnya. Ibu yang memakai IUD atau spiral wajib kontrol secara rutin.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Boy Abidin, tidak sedikit dari pemakai IUD yang kebobolan atau hamil. Hal ini karena kondisi rahim berubah.

"Ukuran IUD atau spiral memang dibuat berdasarkan rata-rata rahim, jadi kan ukurannya sama untuk semua wanita. Sedangkan ukuran rahim wanita berbeda. Jadi kalau dipasang di rahim yang cukup besar, bisa jadi IUD nya kurang efektif," ujar Boy.

Spiral bergeser

Selain itu, spiral yang bergeser juga dapat menyebabkan kehamilan. Spiral yang bergeser ini bisa diakibatkan karena haid yang menggumpal dan berlebih.

"Kalau ada haid yang bergumpal atau deras, ya itu ikut aliran darah haid. Pada saat haid kan rahim ada gerakan kontraksi untuk mengeluarkan darah haid, nah itu juga biasanya ikut terbawa gerakan itu," ujar Boy.

Banyak juga perempuan yang memakai spiral tidak menyadari bahwa alat kontrasepsinya terlepas. Oleh karena itu, perhatikan kondisi spiral saat haid.

 

 

Wajib periksa rutin

Boy mengingatkan, bagi ibu yang menggunakan spiral, pemeriksaan rutin adalah hal wajib. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan enam bulan atau setahun sekali. Ini dilakukan untuk melihat posisi IUD apakah masih efektif.

"IUD kan sekarang bentuknya huruf T ya, jadi meskipun dia lompat-lompat, jungkir balik, dan segala macem sih sebenernya dia gak akan bergeser," ungkapnya.

Laporan: Keisha Ritzska Salsabila

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan

Baca Selengkapnya
Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.

Baca Selengkapnya
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.

Baca Selengkapnya