Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ikuti Jadwal Vaksinasi Hingga Anak Berusia 18 Tahun, Ini Alasannya

Ikuti Jadwal Vaksinasi Hingga Anak Berusia 18 Tahun, Ini Alasannya Vaksinasi

Dream - Masih banyak pihak yang menganggap kalau vaksinasi tak begitu penting bagi anak-anak. Malah ada juga yang berpendapat kalau vaksin merupakan hal berbahaya hingga ada istilah golongan antivaksin.

Penting diketahui kalau vaksinasi meningkatkan risiko terkena salah satu penyakit. Pembaruan tahunan untuk jadwal vaksin pada masa kanak-kanak dan remaja bertujuan untuk meningkatkan lagi efektivitasnya.

Ada dua vaksin yang sangat direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun, yaitu Tdap dan influenza. Vaksin dibutuhkan untuk perlindungan lebih bagi kesehatan tubuh, bukan hanya di masa kecil tapi juga sampai dewasa.

 

Langkah Preventif

Alex Kemper, kepala divisi pediatrik perawatan primer di Rumah Sakit Anak Nationwide, mengatakan bahwa mengikuti jadwal yang direkomendasikan adalah cara terbaik untuk memastikan anak-anak memiliki kekebalan yang kuat terhadap penyakit tanpa jatuh sakit.

"Usahakan untuk selalu mematuhi jadwal vaksin yang dituliskan oleh dokter. Jadwal ini didasarkan pada data yang kuat dari berbagai penelitian yang melibatkan ribuan orang," ungkap Kemper.

 

Vaksin Flu

Vaksin yang juga sangat penting bagi anak dan dewasa adalah vaksin influenza. Memang, tak semua strain flu bisa dicegah dengan vaksin ini, tapi setidaknya ada perlindungan lebih.

Vaksin flu sangat direkomendasikan untuk orang dewasa, terutama mereka yang kerap melakukan banyak perjalanan lintas negara, memiliki riwayat penyakit dan harus menjaga kondisi tubuh agar tidak semakin parah.

"Vaksinasi sejak bayi hingga dewasa seperti 'menabung benteng' dalam tubuh, saat penyakit bisa menyerang kapan pun tanpa kita sadari," kata Kemper.

Sumber: Healthline

Penelitian Buktikan Vaksin MMR Tak Sebabkan Autisme

Dream - Gerakan antivaksin ternyata tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga banyak negara termasuk negara barat seperti Amerika Serikat dan Inggris. Salah satunya karena anggapan kalau vaksin bisa memicu autisme pada anak terutama vaksi MMR (measles, mumps, rubella).

Sebuah penelitian baru saja membuktikan kalau vaksin MMr tak menyebabkan autisme. Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti asal Denmark yang kemudian dipublikasikan di Annals of Internal Medicine.

Para peneliti menganalisis 657.461 anak yang lahir antara 1999 hingga 2010. Pada dekade berikutnya, sebanyak 6.517 anak-anak didiagnosis dengan autisme. Tetapi para peneliti tidak menemukan peningkatan risiko autisme di antara mereka yang menerima vaksin MMR, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menerima imunisasi.

"Studi ini sangat mendukung bahwa vaksinasi MMR tidak meningkatkan risiko autisme, tidak memicu autisme pada anak-anak yang rentan, dan tidak terkait dengan pengelompokan kasus autisme setelah vaksinasi. Ini menambah studi sebelumnya melalui kekuatan statistik tambahan yang signifikan," tulis tim peneliti.

Fakta Soal Kabar Palsu MMR

Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang dianggap berisiko tinggi, termasuk mereka yang memiliki saudara kandung dengan autisme, tidak lebih mungkin mengalami gangguan setelah menerima vaksin.

Studi ini didanai bersama oleh Kementerian Kesehatan Denmark dan Yayasan Novo Nordisk, perusahaan farmasi yang tidak memproduksi vaksin MMR. Keyakinan bahwa vaksin MMR meningkatkan risiko autisme berasal dari studi tahun 1998 yang gagal berdasarkan hanya 12 pasien dan dilakukan oleh seorang dokter yang kemudian ditemukan memiliki data palsu.

Meskipun salah, kepercayaan tersebut memiliki dampak nyata. Memicu gerakan anti-vaksin internasional yang telah berkontribusi pada banyak wabah campak dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini hanya satu dari sekian banyak penelitian yang mengonfirmasi kalau vaksin MMR tak memicu autisme.

Jadi, tak perlu takut lagi untuk memvaksin buah hati, terutama vaksin MMR.

Sumber: Huffingtonpost

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.

Baca Selengkapnya
3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

Pada kasus tertentu ternyata adanya kelainan yang membutuhkan terapi dan intervensi medis.

Baca Selengkapnya
Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Dokter Ade Indrisari, spesialis anak menjelaskan kalau sebaiknya anak diajarkan puasa dengan bertahap di usia 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Pemberian Vaksin Polio Serentak untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Efek Sampingnya

Pemberian Vaksin Polio Serentak untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Efek Sampingnya

Keluhan berupa demam setelah vaksin, tak perlu dikhawatirkan.

Baca Selengkapnya
Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.

Baca Selengkapnya