Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ikatan Dokter Anak Indonesia Tak Rekomendasikan Sekolah Dibuka Juli 2021

Ikatan Dokter Anak Indonesia Tak Rekomendasikan Sekolah Dibuka Juli 2021 Ilustrasi

Dream - Skenario pembukaan sekolah saat pandemi sudah dibuat sejak beberapa bulan lalu. Pemerintah berencana untuk memulai sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru, Juli 2021 mendatang.

Beberapa sekolah di Indonesia juga sudah memulai tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. Terkait hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan rekomendasi melalui surat resmi yang diunggah di situs Idai.or.id. Berikut isinya.

Dalam menyikapi perkembangan terkini terkait pembukaan sekolah pada Juli 2021 telah melakukan kajian berikut:
1. Hak-hak anak berdasarkan Konvensi Anak dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB pada 20 November 1989 dan Keputusan Presiden Indonesia No 36 tahun 1990
2. Perkembangan pandemi Covid-19 secara nasional yang kembali meningkat ( data sebaran dari Satgas Covid-19)
3. Ditemukannya new variant of coronavirus sejak Maret 2021
4. Cakupan imunisasi Covid-19 di Indonesia yang belum mencapai target

Berdasarkan kajian di atas maka IDAI mengimbau sebagai berikut:
1. Melihat situasi dan penyebaran Covid-19 di Indonesia saat sekolah tatap muka belum direkomendasikan
2. Persyaratan untuk dibukanya kembali sekola antara lain terkenalinya transmisi lokal yang dtandain dengan positivity rate <5% dan menurunnya tingkat kematian
3. Jika sekolah tatap muka tetap dimulai maka pihak penyelenggara harus menyiapkan blended learning, anak dan orangtua diberikan kebebasan memilih metode pembelajaran luring atau daring
4. Anak yang belajar secara luring maupun daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama
5. Mengingat prediksi jangka waktu pandemi Covid-19 yang masih belum dapat ditentikan maka guru dan sekolah hendaknya mencari inovasi baru dalam proses belajar mengajar, misalnya memanfaatkan belajar di ruang terbuka seperti di taman, lapangan, atau sekolah di alam terbuka

Rekomendasi selengkapnya baca di sini.

Pandemi Covid-19 Bikin Anak Berisiko 'Malnutrisi Sosial'

Dream - Bagi banyak orangtua, salah satu efek dari pandemi Covid-19 yang cukup merisaukan bukan hanya risiko penularan tapi juga soal kesehatan mental anak. Khususnya, karena akses anak bertemu banyak orang untuk belajar bersosialisasi jadi sangat minim.

Anak harus belajar di sekolah, tak ada interaksi dengan teman dan guru secara tatap muka. Memang, masih bisa berkomunikasi melalui teknologi, tapi tak ada yang mampu menggantikan proses belajar dari sentuhan, kontak mata dan pengalaman langsung.

Ontario Medical Association (OMA), Kanada baru saja membahas dampak jangka panjang pandemi pada kesehatan fisik dan mental anak-anak. Salah satu risiko yang muncul karena pandemi pada anak adalah 'malnutrisi sosial'.

"Penghentian dan pembelajaran virtual telah menghilangkan rutinitas dan struktur dari rutinitas anak, dan menyebabkan isolasi sosial. Kami menciptakan istilah malnutrisi sosial," kata Saba Merchant, dokter anak dan pemilik Klinik Maple Kidz di Vaughan, Ontario, dikutip dari Today Parents.

 

Kesehatan Mental Anak

Menurut Merchant, isolasi ini telah menyebabkan penurunan kesehatan mental anak, perkembangan sosial dan mental, perkembangan kognitif, dan bahkan perkembangan bahasa sampai batas tertentu.

Risikonya bahkan lebih tinggi pada anak-anak dengan masalah perkembangan saraf yang sudah ada sebelumnya seperti autisme, ADHD dan ketidakmampuan belajar, atau anak-anak dari keluarga yang menghadapi tekanan finansial, penyalahgunaan zat atau riwayat masalah kesehatan mental.

“Dalam setahun terakhir, saya telah melihat kasus kecemasan, depresi, pikiran untuk bunuh diri, kurang perhatian, obesitas, gangguan makan, obsesi, kompulsif — dan daftarnya terus berlanjut,” kata Merchant.

Ia juga mengungkap bahwa beberapa anak tertinggal secara akademis dan sosial "setidaknya satu tahun". Meski begitu, dia merasa masalah kesehatan mental akan menjadi hal yang butuh waktu lebih lama untuk sembuh.

 

Tanda Kecemasan Anak

Daniel Rosenfield, spesialis pengobatan darurat anak di Rumah Sakit Anak Sakit di Toronto, sependapat. Sebuah laporan oleh Sick Kids Kanada awal tahun ini menemukan sekitar 40 persen anak melaporkan kecemasan.

"Pada tahun lalu, kami melihat peningkatan 25 persen dalam upaya bunuh diri di bagian gawat darurat dan saya tahu rumah sakit lain di seluruh negeri telah melihat hal yang sama," katanya.

Orang tua dan pengasuh perlu menyesuaikan diri dengan tanda peringatan potensial. Perubahan apa pun dalam rutinitas dan perilaku anak akan menjadi tanda bahaya. Tanda-tanda yang harus diperhatikan antara lain perubahan pola tidur, pola makan, suasana hati, atau kurangnya minat pada hobi atau berhubungan dengan teman dalam waktu lama.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Dokter Ade Indrisari, spesialis anak menjelaskan kalau sebaiknya anak diajarkan puasa dengan bertahap di usia 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Syarat Penting dari Dokter Bagi Ibu Menyusui yang Ingin Jalani Puasa

Syarat Penting dari Dokter Bagi Ibu Menyusui yang Ingin Jalani Puasa

Dari sisi kesehatan anak, rupanya juga ada syarat bagi ibu menyusui untuk berpuasa.

Baca Selengkapnya
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.

Baca Selengkapnya
Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia

Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia

Ada beberapa makanan yang di Indonesia sering diiberikan ketika pemberian MPASI yang sebenarnya bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap

Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap

Risiko yang muncul dari hal ini adalah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Demi Sehat dan Langsing, Dokter Ungkap Asupan yang Harus Dibatasi Saat Menyusui

Demi Sehat dan Langsing, Dokter Ungkap Asupan yang Harus Dibatasi Saat Menyusui

Pola makan tetap harus dikontrol saat menyusui agar kualitas ASI tetap terjaga dan kondisi ibu pun sehat.

Baca Selengkapnya