Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IDAI Ingatkan Anak Vaksin Covid-19 Lengkap Baru Bisa Sekolah

IDAI Ingatkan Anak Vaksin Covid-19 Lengkap Baru Bisa Sekolah Cuci Tangan Di Sekolah/ Foto: Shutterstock

Dream - Sekolah-sekolah di banyak daerah, khususnya Jadebotabek akhirnya dibuka di semester kedua, mulai awal Januari 2022. Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan setelah program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun dilakukan.

Sayangnya, pemberian vaksin dosis pertama hingga kini belum merata. Vaksinasi Covid-19 masih berpusat di kawasan Jabodetabek, dan belum merata ke daerah lain.

Anak-anak yang sekolah di Jabodetabek pun baru mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama pada akhir Desember 2021 kemarin. Jarak vaksin pertama dan kedua sekitar 28 hari, sehingga saat ini sebagian besar anak usia Sekolah Dasar (SD) belum mendapatkan vaksin Covid-19 dalam dosis penuh.

Sementara, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui pernyataan resmi Ketua Umumnya, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) merekomendasikan agar anak bisa sekolah tatap muka jika sudah mendapat vaksin dengan dosis penuh.

"Untuk membuka pembeljaran tatap muka 100% guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Anak dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid," ujar Dr. Piprim, dalam video yang diunggah di Instagram resmi IDAI, @idai_ig.

 

Varian Omicron

Dokter Piprim juga memaparkan kondisi di negara lain di mana varian Omicron yang menular lebih cepat. Varian ini banyak menjangkiti anak-anak yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.

"Data di negara lain yaitu Amerika Serikat, Eropa, Afrika terkait peningkatan kasus Covid-19 pada anak dalam beberapa minggu terakhir dan sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapatkan imunisasi Covid-19," ungkapnya.

Penerapan PTM di sekolah juga harus dipastikan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Buka tutupnya sekolah akan sangat ditentukan kasus Covid-19 di area tersebut dan tentunya, kondisi sekolah.

Penjelasan selengkapnya lihat di sini.

Kondisi Anak Usia 6 hingga 11 yang Tak Dianjurkan untuk Vaksinasi Covid-19

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 hingga. Izin tersebut untuk vaksin produksi Sinovac, Coronavac dan vaksin Covid-19 dari Biofarma.

Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dosis vaksin yang diberikan pada anak 6 tahun ke atas yaitu 0,5 ml dan diberikan sebanyak dua kali. Vaksin sangat direkomendasikan pada anak-anak karena mereka sudah mulai sekolah tatap muka dan perlindungan optimal.

IDAI juga mengingatkan ada kondisi di mana anak sebaiknya tak vaksinasi Covid-19 atau berkonsultasi dulu dokter. Hal ini terkait status medisnya. Kontraindikasi tersebut yaitu:

- Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
- Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
- Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
- Anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
- Sedang mengalami demam 37,50 Celsius atau lebih
- Anak baru sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan
- Pasca imunisasi lain kurang dari 1 bulan
- Anak atau remaja sedang hamil
- Hipertensi tidak terkendali
- Memiliki hipertensi dan diabetes melitus

Bila anak-anak mengalami kondisi di atas, sebaiknya lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter jika memang ingin melakukan vaksinasi. Terutama dokter yang biasa menangani penyakit si kecil.

Ibu Hamil di Israel Terdeteksi 'Florona', Kasus Perdana Covid-19 dan Influenza

Dream - Virus Covid-19 yang menyebabkan pandemi hingga kini belum ada tanda-tanda menghilang. Justru bermunculan varian virus baru, seperti Omicron. Kini, baru saja dilaporkan di Israel, kasus perdana Covid-19 dan influenza pada saat yang bersamaan.

Kasus itu kemudian disebut "Florona", yang ternyata pasiennya adalah seorang ibu hamil. Dikutip dari Thehealthsite.com, kasus ini pertama kali diumumkan pada 1 Januari 2021 kemarin.

Dari laporan menunjukkan bahwa ibu hamil yang dibawa ke rumah sakit untuk melahirkan tidak divaksinasi terhadap kedua penyakit tersebut. Infeksi ganda dilaporkan terjadi Rabin Medical Center, Petah Tikva.

Laporan itu mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan Israel masih memeriksa kasus tersebut. Kasus tersebut kondisinya relatif ringan, dan belum diketahui apakah kombinasi kedua virus tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah. Pejabat kesehatan memperkirakan bahwa banyak pasien lain juga terkena kedua infeksi tetapi belum didiagnosis.

"Tahun lalu, kami tidak menyaksikan kasus flu di antara wanita hamil atau melahirkan," kata Arnon Vizhnitser, spesialis kebidanan dan kandungan dan direktur Departemen Ginekologi RS Rabin Medical Center seperti dikutip dari TheNewsMinute.

 

Bukan Varian Baru

"Hari ini, kami melihat kasus virus corona dan flu yang mulai mengganggu. Kami melihat semakin banyak wanita hamil yang terkena flu," ungkap Vizhnitser.

Menurut Vizhnitser, kasus ini adalah tantangan besar. Pasalnya ibu hamil mengalami demam jelang melahirkan dan tidak diketahui dengan jelas apakah itu disebabkan virus flu atau Covid-19.

Penting diingat, florona bukanlah varian baru dari Covid-19. The Hindustan Times mengutip dokter Nahla Abdul Wahab di Rumah Sakit Universitas Kairo yang mengatakan bahwa infeksi ganda (COVID-19 dan flu) mungkin mengindikasikan runtuhnya sistem kekebalan pasien, karena tubuh membiarkan dua virus masuk secara bersamaan.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta  Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Fakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap

Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap

Risiko yang muncul dari hal ini adalah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI

Baca Selengkapnya
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Alasan Anak yang Sudah Lengkap Divaksin Tetap Wajib Ikut Sub PIN Polio

Alasan Anak yang Sudah Lengkap Divaksin Tetap Wajib Ikut Sub PIN Polio

Apapun status vaksin anak, meskipun sudah lengkap tetap harus ikuti Sub PIN Polio.

Baca Selengkapnya
Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Gejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya