Ibu Perlu Tahu, Depresi Pasca Persalinan Bisa Berlangsung 3 Tahun
Dream - Kondisi psikologis ibu setelah melahirkan sangat rentan. Perubahan hormon secara drastis, adaptasi dengan kehadiran bayi, kewajiban pengasuhan, lingkungan yang kurang mendukung, dan faktor lainnya, bisa dengan mudah memicu depresi pada ibu.
Kondisi depresi ini ternyata menurut sebuah studi terbaru bisa bertahan sampai tiga tahun setelah melahirkan. Para ahli mengatakan skrining PPD (post partum depression) untuk ibu setelah tahun pertama mungkin diperlukan.
Pada beberapa ibu baru, depresi pasca melahirkan bisa bertahan hingga tiga tahun. Hal ini menurut penelitian dalam National Institutes of Health (NIH). Dikutip dari Parents, penelitian yang dipublikasi dalam Journal Pediatrics, mengamati 5.000 wanita dan menemukan sekitar 1 dari 4 wanita memiliki gejala depresi tingkat tinggi di beberapa titik dalam tiga tahun setelah melahirkan.
Pemeriksaan Lebih Rutin
Sementara ibu lainnya memiliki tingkat depresi yang rendah selama periode waktu yang sama. Hal ini memunculkan gagasan bahwa ibu mungkin memerlukan skrining yang lebih lama untuk depresi pascapersalinan daripada yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP), yaitu satu, dua, empat, dan enam bulan setelah melahirkan.
Saat ini kesadaran tentang kesehatan mental dan psikologis ibu setelah melahirkan cukup banyak dibahas dan mulai banyak orang yang mengerti dan memberi perhatian khusus. Faktanya, depresi pascapersalinan (PPD) terjadi pada 20 persen ibu.
Gejala
Gejalanya antara lain suasana hati yang tertekan dan menangis terus-menerus tanpa sebab. Biasanya dimulai dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan dan juga dapat muncul di kemudian hari selama satu tahun pertama.
“Studi kami menunjukkan bahwa enam bulan mungkin tidak cukup lama untuk mengukur gejala depresi. Data jangka panjang ini adalah kunci untuk meningkatkan pemahaman kami tentang kesehatan mental ibu, yang sangat penting untuk kesejahteraan dan perkembangan anaknya Diane Putnick, Ph.D., penulis utama dan staf ilmuwan di epidemiologi Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD).
Pemeriksaan
Skrining depresi pascapersalinan, menurut peneliti, mungkin perlu dilanjutkan setidaknya selama dua tahun. Putnick mencatat tingginya depresi pasca melahirkan dianggap bulan pertama setelah lahir. Ibu yang mengalami gejala depresi pertama dua tahun kemudian umumnya menderita depresi tanpa permulaan.
"Satu-satunya perbedaan dalam kriteria diagnostik untuk episode depresi reguler dan depresi pascapartum adalah kapan mulainya dan bukan kapan berakhir," kata Dr. Putnick.
Mereka yang Paling Berisiko
Penelitian juga menemukan bahwa ibu yang memiliki kondisi tertentu, seperti gangguan mood dan / atau diabetes gestasional, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami depresi yang lebih parah.
"Siapa pun dapat mengalami depresi pascapartum, tetapi individu tertentu mungkin berisiko lebih tinggi, termasuk mereka yang sebelumnya pernah mengalami gangguan kesehatan mental, individu dengan kondisi kesehatan kronis, dan mereka yang memiliki situasi sosial yang sulit," kata Amy Addante, MD, seorang spesialis kandungan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah Jadi Ibu, Psikiater Ingatkan Jangan Sampai Lupa 4 Hal Ini
Stres dan depresi jadi risiko yang sangat mungkin terjadi ketika ibu terus-menerus 'melupakan dirinya'.
Baca SelengkapnyaJangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.
Baca Selengkapnya5 Hal Penting Bantu Hilangkan Stres Pada Ibu Hamil
Seringkali, stres pada ibu hamil muncul di trimester ketiga hingga saat persalinan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba
Hidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.
Baca SelengkapnyaRedakan Bengkak Pasca Persalinan dengan 4 Langkah Efektif
Pembengkakan mungkin disertai rasa sakit atau nyeri saat ditekan dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
Baca Selengkapnya4 Hal Tak Terduga yang Bisa Membahayakan Kesuburan Pria dan Wanita
Banyak faktor yang membuat kesuburan jadi bermasalah dan kadang membutuhkan intervensi medis agar kehamilan bisa terjadi.
Baca Selengkapnya3 Cara Melatih Pernapasan Agar Tidak Mudah Sesak
Pernapasan yang terasa sesak bisa disebabkan banyak hal. Hal itu pun bisa dicegah dan diredakan dengan 3 metode pernapasan.
Baca SelengkapnyaSering Terlelap Sampai Durasi Tidur Berlebih Akhir-Akhir Ini? Mungkin Ini Penyebabnya
Ternyata, tidur berlebihan dapat berhubungan dengan masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa penyebab tidur berlebih.
Baca SelengkapnyaMasalah Mental Pasca Hasil Pemilu Juga Mengintai Para Pendukung
Masalah mental biasanya dimulai dengan rasa stres yang dapat berkembang menjadi cemas, depresi, bahkan gangguan psikosis jika tidak ditangani dengan baik.
Baca Selengkapnya