Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ibu Hamil Jangan Telat Makan, Bisa Berbahaya

Ibu Hamil Jangan Telat Makan, Bisa Berbahaya Ibu Hamil/ Shutterstock

Dream - Kondisi hamil membuat ibu kerap kali kehilangan nafsu makan. Terutama yang sedang mengalami mual dan muntah berkali-kali. Dalam kondisi tersebut, usahakan untuk tetap makan dan penuhi nutrisi, jangan sampai telat makan.

Mungkin terdengar sepele, tapi bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin. Dokter Sara Elise Wijono, dikutip dari KlikDokter, menjelaskan beberapa dampak negatif telat makan pada ibu hamil dan janin.

Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah
Janin yang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup berisiko lahir dengan berat badan rendah. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena bayi yang lahir dengan berat badan rendah berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat, dan memiliki sistem imunitas rendah.

Kelahiran Prematur
Karena tidak mendapatkan asupan kalori yang cukup, kemungkinan bayi lahir sebelum waktunya akan lebih besar. Kondisi ini disebut juga dengan kelahiran prematur. Untuk mencegah kondisi tersebut, ibu diminta untuk memenuhi asupan nutrisi terutama kalorinya agar perkembangan bayi terjamin kesehatannya.

 

Lemas dan Mag

Risiko Timbul Keluhan Maag
Karena tidak makan secara teratur, kemungkinan ibu hamil mengalami mag pun akan tinggi. “Perut ibu jadi terasa nyeri, perih. Bahkan tidak sedikit keluhan mag yang menyebabkan mual dan muntah. Pada akhirnya, kondisi ini hanya buat ibu hamil jadi semakin tidak nafsu makan dan nutrisi yang masuk pun akan semakin sedikit,” ujar dr. Sara.

Tubuh Ibu Lemas
Kurangnya nutrisi, ibu hamil berisiko mengalami lemas dan pingsan. Hal ini tentu sangat membahayakan. Jika ibu sampai terjatuh, risiko keguguran dan pendarahan pun bisa terjadi, terutama jika ibu jatuh telungkup.

Untuk mencegahnya, ibu hamil wajib memenuhi asupan zat besi dengan mengonsumsi suplemen atau makanan sumber zat besi, seperti sayuran dan daging. Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Perubahan Tak Terduga Area Intim Saat Hamil

Dream - Kehamilan pastinya membawa banyak perubahan dalam tubuh ibu. Mulai dari hormon, perut, rambut, payudara hingga area intim atau vagina.

Nantinya, jika persalinan berjalan normal, bayi juga akan keluar lewat vagina. Sejak hamil, area intim mengalami perubahan yang mungkin tak disadari ibu.

Apa saja yang terjadi? Cari tahu faktanya.

1. Kondisinya bisa membiru
Apakah vagina berubah warna selama kehamilan? Ternyata, jawabannya mungkin ya! Merah muda merupakan warna khas are intim. Saat kehamilan terjadi, warnanya bisa berubah menjadi biru atau ungu (disebut tanda Chadwick).

Faktanya, perubahan warna mungkin salah satu tanda pertama bahwa ibu sedang hamil. "Sejak enam minggu kehamilan Anda, vagina, labia, dan serviksmungkin berwarna biru atau ungu, berkat peningkatan aliran darah," kata Brett Worly, MD, seorang spesialis obstetri dan ginekologi di The Ohio State University, dikutip dari Parents.

2. Mengalami varises
Kaki bukan satu-satunya bagian tubuh yang rentan terhadap tonjolan, nyeri, dan varises. Area intim saat hamil juga bisa mengalaminya. Hal ini karena kombinasi aliran darah yang meningkat, rahim yang membesar (yang menekan pembuluh darah di panggul), dan hormon kehamilan.

Sekitar 10 persen wanita hamil mengalami varises vulva, umumnya selama lima bulan kehamilan kedua, dan risikonya meningkat seiring dengan jumlah kehamilan, menurut jurnal Phlebolymphology. Kabar baiknya adalah bahwa masalah ini biasanya teratasi dalam waktu enam minggu setelah persalinan.

 

Bengkak dan Keluarkan Gas

3. Terjadi pembengkakan
Darah ekstra yang mengalir melalui area vagina dapat membuat bagian kewanitaan terasa penuh dan berat. Kondisinya tampak membengkak, tetapi mungkin terasa seperti itu dan tak selalu jadi pertanda buruk.

an itu tidak selalu merupakan hal yang buruk. "Untuk beberapa wanita, suplai darah ekstra meningkatkan sensasi," kata Dr. Rosser. Dengan kata lain, area vagina yang bengkak selama kehamilan bisa membuat Anda berkata, "Halo, orgasme!"

4. Mengeluarkan gas
Kantong udara yang terperangkap di dalam vagina akan terdorong keluar dan mengeluarkan suara seperti gas. Ini bukan pertanda sesuatu yang buruk. Kemungkinan kombinasi dari kondisi perut, posisi hubungan seksual yang berbeda, dan otot-otot dasar panggul yang bekerja terlalu keras.

Bercinta Pagi Hari Bisa Bikin Cepat Hamil? Ketahui Faktanya

Dream - Momen untuk berhubungan intim biasanya dilakukan saat malam hari. Setelah kegiatan selesai, dan punya waktu bersama pasangan. Bagi suami istri yang tengah merencanakan kehamilan, banyak yang menyarankan untuk bercinta di pagi hari.

Berhubungan intim saat pagi disebut-sebut bisa bikin cepat hamil. Hal ini lantaran sel sperma dalam kondisi terbaiknya. Benarkan demikian?

Dikutip dari KlikDokter, dokter kandungan (Obgyn) dan ahli endokrinologi reproduksi di Neway Fertility, Dr. Daniel Kort, mengatakan bahwa seks di pagi hari mungkin bisa bermanfaat untuk siklus kesuburan.

Pendapat tersebut berdasar pada temuan bahwa hormon seks pria berada pada tingkat tertinggi di pagi hari. Oleh karena itu, berhubungan seks di pagi hari dapat dilakukan dengan lebih bergairah sehingga turut meningkatkan peluang hamil.

Tak berhenti di situ, terdapat pula temuan yang mengatakan bahwa pria memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi di pagi hari. Temuan ini mengatakan, jumlah sperma pria di malam hari adalah sekitar 87 juta. Namun, saat pagi hari, jumlahnya bertambah menjadi 88 juta.

 

Pola Hidup Lebih Berpengaruh

Lantas, apakah itu berarti bahwa berhubungan intim di pagi hari terbukti dapat meningkatkan peluang hamil?

“Beberapa jurnal memang menjelaskan bahwa kualitas sperma pria di pagi hari sangatlah baik. Tapi, hal tersebut tidak serta-merta demikian, karena turut ditentukan oleh pola hidup sehari-hari,” kata dr. Dyah Novita Anggraini.

“Kalau pola hidupnya tidak sehat, maka seks di pagi hari tidak akan punya pengaruh apa-apa,” ungkapnya.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang benar-benar dapat membuktikan kebenaran dari anggapan berhubungan pagi hari cepat hamil. Dengan kata lain, berhubungan seks di pagi hari tidak terbukti dapat meningkatkan peluang hamil.

Selengkapnya baca di sini.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hobi Makanan Pedas Saat Hamil, Bahaya Gak ya Bun?

Hobi Makanan Pedas Saat Hamil, Bahaya Gak ya Bun?

Ini pendapat para ahli mengenai mengonsumsi makanan pedas selama kehamilan.

Baca Selengkapnya
Buah Tak Disarankan Dibikin Jadi Jus, Konsultan Gizi dengan 324 Ribu Follower Punya Alasan Ilmiahnya

Buah Tak Disarankan Dibikin Jadi Jus, Konsultan Gizi dengan 324 Ribu Follower Punya Alasan Ilmiahnya

Minum jus kerap jadi solusi saat diet, namun ternyata konsumsinya tidak disarankan pakar. Intip alasannya.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Telur Bisa Bantu Jaga Berat Badan, Coba Yuk!

Konsumsi Telur Bisa Bantu Jaga Berat Badan, Coba Yuk!

Namun, perlu diingat bahwa konsumsi telur harus seimbang dan sesuai dengan kebutuhan individu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tidak Boleh Makan di Atas Jam 8 Malam, Benarkah?

Tidak Boleh Makan di Atas Jam 8 Malam, Benarkah?

Makan di atas jam 8 malam sering kali dinilai sebagai kebiasaan yang buruk untuk kesehatan. Yuk, simak kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Nanas Boleh Dikonsumsi Saat Hamil, Begini Penjelasannya

Nanas Boleh Dikonsumsi Saat Hamil, Begini Penjelasannya

Banyak ibu hamil yang sangat takut untuk mengonsumsi nanas, padahal tidak berbahaya.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Telat Makan, Banyak Dampak Buruknya

Jangan Sepelekan Telat Makan, Banyak Dampak Buruknya

Kebiasaan telat makan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Intip beberapa dampak buruknya.

Baca Selengkapnya
3 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Jalani Puasa

3 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Jalani Puasa

Beberapa penyakit bisa dialami saat berpuasa. Terutama jika tidak terbiasa dengan pola makan baru. Hindari penyakit tersebut dengan memperhatikan beberapa hal.

Baca Selengkapnya