Ibu Hamil di Ontario, Kanada Divaksinasi Covid-19
Dream - Ibu hamil di Indonesia saat ini belum bisa mendapat vaksin Covid-19. Pasalnya, stok vaksin yang ada yaitu Sinovac tidak melakukan uji klinik pada ibu hamil, sehingga belum diketahui efektivitas dan keamanannya.
Rupanya ada kabar baik dari Kanaa, tepatnya provinsi Ontario. Pemerintah daerah tersebut mengumumkan bahwa memprioritaskan ibu hamil untuk vaksin virus Covid-19. Sehingga para ibu hamil di sana akan segera divaksin.
Kehamilan diklasifikasikan sebagai kondisi "berisiko" (yang berada di bawah kategori "risiko tertinggi" dan "risiko tinggi"). Ibu hamil bisa memilih untuk divaksinasi menjelang akhir Fase 2, setelah melewati skiring kesehatan untuk mengetahui risikonya.
“Saya berharap provinsi lain akan mengikuti Ontario. Saya pikir masuk akal jika semua ibu hamil di Kanada diberi kesempatan untuk mendapatkan vaksin," kata Constance Nasello, presiden Ontario Society of Obstetricians and Gynecologists.
Uji Klinis
Vaksin yang digunakan untuk ibu hamil di Ontario, Kanada adalah produksi AstraZeneca. Vaksin ini juga digunakan di Indonesia. Pada saat yang sama, semua uji klinis awal pada vaksin virus corona telah mengecualikan wanita hamil dan menyusui, sehingga tidak ada banyak bukti kuat bahwa vaksin tersebut aman untuk keduanya.
Saat ini uji klinik pun dilakukan pada ibu hamil dan menyusui. Salah satunya dilakukan Pfizer 4.000 ibu hamil yang hamil antara 24 dan 34 minggu, untuk melihat seberapa efektif vaksin dan tingkat keamanannya baik bagi ibu maupun janin. Hasilnya diharapkan akan akhir Juni atau Juli 2021.
Tidak Ada Peningkatan Efek Samping
Sementara itu, ada beberapa sumber informasi yang menyatakan bahwa itu sebenarnya aman. Pertama, cara kerja vaksin menunjukkan bahwa vaksin tidak boleh berbahaya. Kedua, beberapa ibu hamil selama uji klinis Pfizer dan Moderna, tidak mengalami efek samping dari vaksin.
Terakhir, informasi yang dirilis pada pertengahan Februari oleh registri V-safe dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS — alat yang memungkinkan orang melaporkan efek samping setelah menerima vaksin — menawarkan lebih banyak jaminan. Ditemukan bahwa dari 55 juta dosis Pfizer-BioNtech dan Moderna yang telah diberikan di AS pada 30.000 ibu hamil, dan tidak ada peningkatan efek samping.
Sumber: Todays Parent
Resep 'Peluk Cucu' untuk Nenek Setelah Vaksin Covid-19 Bikin Haru
Dream - Rentang waktu dari Maret 2020 hingga Maret 2021 bagi seluruh keluarga selama pandemi pastinya sangat sulit. Para kakek dan nenek tak bisa bebas menemui anak dan cucunya karena risiko tertular virus Covid-19.
Vaksin Covid-19 rupanya membawa harapan baru dan sedikit meredam kekhawatiran. Kakek dan nenek kini boleh memeluk cucunya yang mungkin tak mereka temui selama setahun. Sebuah cerita haru diunggah akun Twitter @JessicaShaw.
Evelyn Shaw, ibu dari Jessica sejak pandemi tak bertemu cucu-cucunya. Ia disiplin menerapkan protokol kesehatan karena tak mau menularkan dan tertular karena usianya yang sudah senja.
Belum lama ini Evelyn menerima vaksin Covid-19. Sudah dua kali mendapat suntikan atau dosis penuh, Evelyn rupanya mendapat resep dari dokter yang menyuntiknya. Perempuan yang tinggal di New York, Amerika Serikat itu, diresepkan untuk memeluk cucu-cucunya. Hal itu membuat Evelyn terharu sampai menangis.
“Sejak Maret 2021 lalu, tidak ada yang memeluknya, dan dia tidak akan mengizinkan siapa pun memeluknya," kata Jessica.
Video Haru Evelyn Berani Memeluk Orang Lain
Setelah mendapat vaksin secara penuh, Evelyn baru berani memeluk anaknya. Tangis pun pecah. Video haru itu diunggah @JessicaShaw yang kemudian menjadi viral.
First hug she’s had in a year. Thank you to all the scientists and doctors who made this happen! pic.twitter.com/puvJlJpDoy
— Jessica Shaw (@JessicaShaw) March 9, 2021
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaBukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaMulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024
Vaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaApakah Orang yang Terkena HIV Bisa Sembuh?
Banyak orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek apakah seseorang bisa sembuh dari HIV!
Baca SelengkapnyaMenkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19
Harga eceran tertinggi vaksin keempat Covid-19 tidak ditentukan Menkes. Kelompok yang harus membayar vaksin bisa mencari tahu lewat fasilitas kesehatan.
Baca Selengkapnya4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba
Hidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Kini Berbayar, Ini Daftar Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Meskipun vaksin Covid019 sudah berbayar, ada kelompok yang bisa mendapatkan gratis
Baca Selengkapnya