Heboh Vaksin Palsu untuk Anak di China, BPOM Ungkap Faktanya
Dream - Kasus vaksin palsu di Indonesia 2016 lalu membuat geger dan panik para orangtua. Rupanya kasus yang serupa baru saja terjadi di China. Di negara tirai bambu tersebut, pihak yang terlibat justru merupakan produsen vaksin terbesar di China.
Perusahaan Changchun Changsheng Bio-Technology Ltd terbukti telah memalsukan laporan tentang produksi dan pemeriksaan sebagian dari 113.000 vaksin rabies.
Hasil penyelidikan oleh regulator makanan dan obat-obatan di China juga mengumumkan bahwa Changsheng telah mendistribusikan lebih dari 250.000 dosis vaksin DPT (diphtheria, pertussis, dan tetanus) di bawah standar, yang pertama kali ditemukan tahun lalu.
Hal ini tentu saja memicu kemarahan para orangtua yang memvaksin anaknya dengan produk vaksin keluaran Changseg. Perusahaan tersebut didenda 3,4 juta yuan (setara Rp7,2 miliar) dan diperintahkan untuk menghentikan semua produksi vaksin yang terbukti tidak memenuhi standar baku.
Terkait hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia memberikan penjelasan. Dipastikan vaksin produksi Changsheng Bio-Technology tak terdaftar di Indonesia.
"Berdasarkan data di BPOM RI, vaksin produksi Changsheng Biotechnology China tersebut tidak terdaftar di Indonesia," tulis BPOM dalam keterangan resminya.
Vaksin impor, menurut BPOM, hanya dapat diedarkan di Indonesia setelah melalui tahapan sampling, pengujian laboratorium serta evaluasi seluruh data keamanan vaksin oleh BPOM RI.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Nomor 30 tahun 2017 tentang Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah Indonesia. Jadi, tak perlu panik dengan peredaran vaksin palsu asal China di Indonesia.
Sumber: Liputan6.com/ BPOM RI
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian Vaksin Polio Serentak untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Efek Sampingnya
Keluhan berupa demam setelah vaksin, tak perlu dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca SelengkapnyaDuh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap
Risiko yang muncul dari hal ini adalah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaViral Penemuan Jejak Kaki Manusia di China, Diduga Milik Raksasa yang Pernah Hidup di Bumi
Beberapa tanda keberadaan raksasa telah ditemukan dan diyakini memiliki usia jutaan hingga miliaran tahun.
Baca SelengkapnyaMulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024
Vaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.
Baca SelengkapnyaCara Cegah Diare yang Sering Menyerang Anak Saat Perjalanan Liburan
Hal yang paling sering membuat anak-anak terkena diare saat liburan adalah infeksi virus.
Baca Selengkapnya