Dream - Remote control, jam, mainan dengan bebunyian dan lampu pastinya buuh baterai sebagai sumber energi. Bentuk baterai juga sangat beragam, ada yang besar dan yang sangat kecil.

Selalu jauhkan barang yang memiliki baterai, dari jangkauan anak-anak. Untuk mainan, cari yang penutup baterainya bukan sekadar ditempelkan, tapi menggunakan mur untuk melindunginya.

Mengapa kita harus ekstra hati-hati? Free N. Hess, seorang dokter anak asal Amerika Serikat mengungkap setiap tahun terjadi 3.500 insiden anak-anak menelan baterai kancing atau baterai kecil dan ini sangat berbahaya. Harus ditangani segera.

"Sebagian besar baterai ini akan melewati saluran gastrointestinal tanpa masalah dan pada akhirnya akan dikeluarkan melalui tinja, tetapi kadang baterai tersebut dapat bersarang di kerongkongan, yang dapat menyebabkan kematian atau cedera serius," ujar dr. Hess dikutip dari Pedimom.com.

Segera Bawa ke UGD

Menelan baterai menyebabkan kasus luka bakar di esofagus atau saluran napas. Anak-anak pada dasarnya ingin tahu dan mereka sangat suka memasukkan benda apapun ke mulut, telinga, hidung, dan di mana pun.

Banyak benda yang ditelan anak-anak tidak terlalu mengkhawatirkan, tetapi baterai kancing termasuk yang paling berbahaya. Terutama jika bersarang di bagian mana pun di kerongkongan, karena diameter kerongkongan dan trakea yang sempit, baterai kecil yang tertelan cenderung bersarang di area ini.

"Begitu 'terjebak', dapat menghasilkan arus yang secara kimiawi berinteraksi dengan molekul air untuk menghasilkan hidroksida, yang dapat merusak jaringan manusia. Lebih lanjut, baterai itu sendiri dapat membocorkan isinya, yang juga dapat merusak lapisan halus esofagus dan trakea," kata dr Hess.

Apa gejalanya jika anak menelan baterai? Anak akan sulit bernapas, batuk akut, bunyi mengi atau seperti tersedak, muntah, tidak nyaman pada dada, kesulitan menelan, nafsu makan menurun, tak mau makan dan minum dan sakit perut.

"Segera bawa anak ke IGD jika curiga ia menelan baterai, apalgi jika disertai gejala-gejala sulit bernapas. Hal ini harus ditangani segera," pesan dr. Hess.

Telinga Bayi Alami Infeksi, Orangtua Sering Tak Menyadari

Dream - Infeksi telinga identik dengan rasa sakit yang luar biasa, bayangkan jika ini terjadi pada anak atau bayi. Pastinya mereka akan sangat tersiksa. Banyak yang tak tahu kalau infeksi telinga pada bayi cukup umum terjadi.

“Sebagian besar anak, hingga 80 persen akan memiliki satu kali infeksi telinga pada usia empat tahun,” kata Sheila Jacobson, dokter anak di Clairhurst Pediatrics.

Seringkali orangtua tak menyadari kalau anaknya mengalami infeksi di telinganya. Terutama pada bayi dan anak di bawah tiga tahun yang belum bisa mengatakan apa yang dirasakannya secara jelas.

Apa penyebab infeksi telinga?
Infeksi telinga adalah infeksi virus atau bakteri di telinga tengah. Biasanya dimulai dengan pilek atau alergi, yang dapat menyebabkan saluran eustachius — saluran antara telinga tengah dan tenggorokan atas — tersumbat.

"Efeknya adalah cairan menumpuk di area tepat di belakang gendang telinga, dan tekanan dari peradangan inilah yang menyebabkan rasa sakit yang hebat," kata Jacobson.

Cara mengenali infeksi telinga

Anak-anak di bawah usia dua tahun tidak bisa begitu saja mengatakan, 'telingaku sakit,', membuat infeksi telinga bayi sulit dideteksi. Jacobson mengatakan untuk mewaspadai demam, terutama jika didahului oleh pilek, juga tangisan, kekakuan, kehilangan nafsu makan dan rewel.

Anak-anak dengan infeksi telinga sering kali tidak dapat tidur nyenyak, karena tekanan di telinga tengah pada saluran eustachius meningkat saat mereka berbaring. Dan jika melihat cairan atau nanah mengalir dari telinga anak, itu pertanda pasti adanya infeksi. Perhatikan juga jika anak kerap menggaruk, menarik atau menggosok telinganya.

Kabar baiknya adalah sebagian besar infeksi telinga bayi hilang dengan sendirinya. Beberapa mungkin memerlukan antibiotik, namun itu pun jika sudah parah.

“Jika anak berusia lebih dari enam bulan, jika dia terlihat sehat dan tidak ada demam tinggi, maka awasi sebelum memberikan antibiotik,” kata Jacobson.

Segera konsultasikan dengan dokter jika curiga anak mengalami infeksi telinga. Terutama jika si kecil sulit tidur dan rewel disertai demam tinggi.

Sumber: Today Parents