Gejala yang Muncul Saat Si Kecil Alami Intoleransi laktosa
Dream - Banyak orangtua yang salah mengira anaknya mengalami alergi susu sapi padahal yang terjadi sesungguhnya adalah intoleransi laktosa. Gejala keduanya memang sangat mirip tapi dipicu oleh hal yang berbeda.
Intoleransi laktosa merupakan kondisi di mana tubuh anak tidak mampu mencerna kandungan gula (laktosa) pada susu. Tubuh kekurangan enzim laktase sehingga tak mampu mencerna laktosa dengan baik.
Efek yang muncul antara lain sakit perut, perut kembung, dan diare. Tidak seperti alergi susu sapi yang menimbulkan banyak gejala pada tubuh intoleransi laktosa hanya menimbulkan gejala pada saluran pencernaan.
Pada usia dua tahun, tubuh akan mengurangi produksi enzim laktase, sehingga gejala intoleransi laktosa kerap kali muncul pada balita di usia tersebut. Beberapa gejala umum dari intoleransi laktosa diantaranya perut kembung, napas tak sedap, diare, kram perut, mual dan sakit perut.
Bagi seorang balita, tentu tidak mudah untuk mengungkapkan gejala tersebut. Untuk itu, bunda harus perhatikan hal-hal berikut:
Kotoran sangat berbau
Saat si kecil buang air besar dan aromanya sangat menyengat bahkan cenderung encer, bisa jadi si kecil mengalami intoleransi laktosa. Apalagi jika hal tersebut terjadi setelah anak mengonsumsi produk susu, bukan hanya susu cair, tapi puding, biskuit, cemilan dan makanan serta minuman lain yang mengandung susu manis.
Menangis setelah konsumsi susu
Si kecil mungkin tidak mampu berkata bahwa perut mereka sakit, namun kondisi tersebut seringkali ditunjukan dengan sikap merengek bahkan menangis sesaat setelah mereka
mengonsumsi produk susu dan sangat rewel. Segera periksa perutnya jika anak rewel setelah mengosumsi produk susu.
Bau napas tak sedap
Anda dapat memeriksa bau napas si kecil di pagi hari ketika mereka bangun tidur. Bandingkan aroma napasnya ketika mengonsumsi susu dengan tidak mengonsumsi susu. Intoleransi
laktosa pada umumnya menyebabkan munculnya aroma yang tidak sedap karena organ pencernaan yang tidak bisa mencerna laktosa dengan baik.
Periksa ke dokter
Jika Anda curiga si kecil mengalami alergi, periksakan langsung ke dokter. Sejumlah dokter anak menyarankan berbagai metode untuk mendeteksi intoleransi laktosa. Salah satu caranya adalah dengan metode Hydrogen Breath Testing atau Invasive Intestinal Biopsy yang mampu mendeteksi kecenderungan organ pencernaan dalam memecah sel laktosa.
Ketika si kecil didiagnosa memiliki kondisi intoleransi laktosa, ada baiknya Anda menghilangkan semua produk susu dalam menunya. Seiring berjalannya waktu, menu olahan susu boleh diberikan tapi dalam jumlah kecil.
Pilihlah susu dengan yang rendah laktosa, dengan kadar 5 - 8 gram laktosa per gelas. Produk lain seperti mentega dan keju juga harus dikurangi. Gantilah es krim dengan sorbet, yang kaya akan jus buah tanpa kandungan susu.
Laporan Annisa Mutiara
Sumber: Verywell
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat alergi datang, ada yang merasa gatal, bersin, sesak napas, bahkan hingga kehilangan kesadaran.
Baca SelengkapnyaBerikut alasan buaya putih jarang ditemui dengan kondisi albinisme dan leucisme!
Baca SelengkapnyaAlergi laktosa merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap laktosa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak selamanya istirahat bisa membuat seseorang merasa lebih segar. Beberapa hal bisa menyebabkan tubuh tetap lelah meski sudah tidur cukup.
Baca SelengkapnyaSebagian orang memiliki uban dari usia muda dan ingin menghilangkannya. Intip penjelasan dokter kulit tentang upaya menghilangkan uban.
Baca SelengkapnyaKebiasaan telat makan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Intip beberapa dampak buruknya.
Baca SelengkapnyaBayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.
Baca Selengkapnya