Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gangguan Ketergantungan Layar Bisa Merusak Otak Anak

Gangguan Ketergantungan Layar Bisa Merusak Otak Anak Ilustrasi

Dream - Layar, baik ponsel, tablet atau pun laptop saat ini tak bisa dilepaskan dari anak-anak. Mereka belajar jarak jauh secara online, begitu pun mencari hiburan karena kondisi pandemi.

Hal ini jadi tantangan besar bagi orangtua bagaimana menyeimbangkan waktu layar anak dan aktivitas lainnya. Pasalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan layar ponsel dalam waktu lama dapat memengaruhi otak anak. Ini dapat menyebabkan gangguan yang juga disebut sebagai Screen Dependency Disorder atau Gangguan Ketergantungan Layar (SDD).

Psikolog mengungkap bahwa efek SDD akan menimbulkan banyak gejala buruk bagi anak. Mereka mungkin mengalami kenaikan atau penurunan berat badan, sakit kepala, insomnia, dan gizi buruk.

"Selain berdampak pada kesehatan fisik dan mental, SDD memiliki beberapa dampak emosional. Ini termasuk kecemasan, perasaan bersalah, kesepian, dan bahkan ketidakjujuran. Pakar kesehatan telah membuktikan bahwa kecanduan ini agak mirip dengan Gangguan Kecanduan Internet," kata Aric Sigman, seorang psikolog, dikutip dari KnowFiles.

Anak-anak yang kecanduan dengan layar mungkin menunjukkan perilaku bermasalah, seperti gejala menarik diri, tidak menunjukkan minat pada aktivitas di luar, dan mungkin berbohong tentang durasi penggunaan ponsel. Kondisi tersebut juga berdampak pada otak anak.

"Anak dengan SDD memiliki perbedaan mikrostruktur dan volumetrik atau kelainan materi abu-abu dan putih di otak mereka

Para ahli merekomendasikan waktu layar untuk anak-anak usia sekolah antara satu hingga dua jam, itu juga di bawah pengawasan orang tua. Pastikan anak menggunakanponsel secukupnya dan jika melihat ada perubahan aneh pada anak, konsultasikan dengan ahlinya

"Orangtua harus ambil tindakan jika rutinitas keluarga atau tugas anak tak bisa dilakukan dengan baik kerena anak tak mau lepas dari layar," ujar Caludette Avelino Tandoc, pakar tumbuh kembang anak.

Dua Terapi Penting Saat Anak Mulai Sulit Lepas dari Gadget

Dream - Kasus anak dan remaja yang kecanduan gadget, sampai harus dirawat di rumah sakit jiwa harus jadi perhatian setiap orangtua. Saat ini memang sangat sulit untuk mengontrol anak menggunakan gadget, tapi hal tersebut tetap harus dilakukan.

Apalagi pada anak remaja yang sudah mengenal media sosial. Tak sedikit yang mengalami depresi karena konten maupun budaya di media sosial. Gangguan pada mental, depresi maupun keinginan bunuh diri bisa muncul karena penggunaan gadget dan sosial media yang tak terkontrol.

“Kecanduan gadget bisa menyebabkan obesitas, kehilangan harapan hidup serta impulsif. Dan hal tersebut efeknya seperti virus yang bisa menyebar,” ujar konsultan Anak dan keluarga serta Ketua Rumah Amalia, Muhammad Agus Syafii.

Untuk menghadapi masalah tersebut, Agus biasanya melakukan terapi. Awalnya, orangtua harus berkonsultasi, lalu psikolog akan melakukan analisis pada anak dan orangtua. Ada dua terapi yang bisa dilakukan.

Apa saja?

 

Cognitive Behaviour Therapy

Orangtua bisa mengubah sudut pandang anak agar tidak lagi bergantung pada pemakaian gadget. Buatlah rutinitas lain agar anak tak terpaku dengan gadgetnya. Lakukan secara bertahap, mulai dari kurangi durasi pemakaian gadget.

“Anak yang kecanduan pasti bangun tidur mencari gadget. Coba diganti dengan buku. Satu jam sebelum tidur juga ponselnya dimatikan,” kata Agus.

Positive Self Talk

Selain mengurangi pemakaian gadget secara bertahap, orangtua bisa mendidik anak untuk memandang dirinya dengan lebih positif. Kepercayaan diri sangat penting bagi anak dan remaja.

“Seperti ‘aku anak cerdas’ dan ‘aku sehat’ untuk menimbulkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka bahwa mereka bisa hidup bahagia tanpa harus ketergantungan gadget," ungkap Agus.

 

 

Jadwal kegiatan aktif

Di samping dua kegiatan tersebut, disarankan untuk bekerja sama dengan anak membuat jadwal kegiatan agar lebih aktif. Orangtua bisa mengisi waktu anak dengan kegiatan seni atau olahraga yang disenangi anak. Lakukan hal tersebut secara berkesinambungan.

“Supaya lebih efektif, dilakukan selama sebulan,” kata Agus.

Kegiatan Rumah Amalia

Hal ini pun tidak hanya dilakukan pada anak. Jika ingin anak tidak ketergantungan pada gadget, orangtua pun harus melakukannya secara bersamaan agar lebih mudah dicontoh.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Cara Efektif Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak

5 Cara Efektif Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak

Peran orang tua memiliki signifikan yang besar terkait penggunaan perangkat gadget kepada anak-anak.

Baca Selengkapnya
Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.

Baca Selengkapnya
Awas, Kelamaan Hidup Sendiri Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental

Awas, Kelamaan Hidup Sendiri Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tinggal sendirian, terutama dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko gangguan mental.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya