Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fobia dan Serangan Cemas Saat Hamil Tak Boleh Didiamkan

Fobia dan Serangan Cemas Saat Hamil Tak Boleh Didiamkan Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Kehamilan memang membuat rasa cemas dan kekhawatiran meningkat. Hal ini karena pengaruh hormon, dan kondisi fisik ibu. Biasanya, ibu akan cenderung sulit tidur atau cemas bayinya di kandungan mengalami masalah.

Nah, ada beberapa ibu yang sampai mengalami sesak napas, tak nafsu makan bahkan hingga hilang kesadaran. Kondisi ini dikenal dengan fobia yang merupakan ketakutan konstan, berlebihan dan intens terhadap sesuatu atau situasi.

Kadang-kadang fobia dimulai dari peristiwa traumatis, meskipun tidak selalu ada alasan yang jelas di mana mereka memulai. Beberapa orang menghalangi ingatan mereka tentang pengalaman yang mengganggu dan akar penyebab kecemasan.

Perbedaan antara ketakutan dan fobia adalah bahwa fobia berdampak pada kehidupan sehari-hari. Pola perilaku dan penghindaran muncul yang didasarkan pada menghindari situasi yang menyebabkan kecemasan.

 

Fobia tentang persalinan

Tokophobia adalah nama untuk rasa takut yang kuat akan persalinan. Sekitar 13 persen wanita yang belum pernah hamil mengatakan mereka sangat takut memiliki bayi, sehingga mereka menunda atau menghindari kehamilan sama sekali. Ini dapat secara langsung terkait dengan memiliki bayi tetapi mungkin juga karena takut akan darah (hemofobia), prosedur medis, jarum atau tes.

Bagi banyak wanita, dorongan untuk memiliki bayi bisa sangat kuat sehingga bisa menjadi awal untuk mendapatkan bantuan untuk mengatasi tokofobia mereka. Beberapa wanita merasakan kecemasan yang lebih spesifik tentang aspek tertentu dari kehamilan mereka.

 

Terapi

Misalnya bayi lahir dengan komplikasi, merasa tidak terkendali dalam persalinan, merasa sakit, atau bahkan sekara. Kondisi ini tak boleh didiamkan. Perlu segera dikonsultasikan dengan dokter atau psikolog.

Nantinya ibu akan diberikan terapi untuk membantu mengendalikan perasaan dan emosi. Jika dibiarkan, ibu akan sangat berisiko mengalami depresi pasca melahirkan yang bisa membahayakan nyawa baik ibu sendiri maupun bayi yang dilahirkannya.

Sumber: KidSpot

Hamil Hanya 1 Jam Lalu Melahirkan, Mungkinkah?

Dream - Heboh peristiwa seorang ibu di Tasikmalaya, Jawa Barat, melahirkan setelah hamil hanya dalam kurun waktu satu jam. Kejadian ini ramai dibicarakan setelah ceritanya diunggah di Facebook oleh akun Taofik Romdoni.

"Subhanalloh Walhamdulillah Walaailaaha Illlalloh Walloohu Akbar. Inilah tanda-tanda kebesaran Alloh SWT. Dmn Alloh telah menganugrahkan seorang Bayi Laki-laki kepada sepasang suami istri dengan proses kehamilan hanya satu jam tidak dalam waktu sembilan bulan. Bahkan melahirkannya pun dalam keadaan menstruasi. Semoga menjadi anak yang soleh dan beriman. Aamiin Wallohu'alam," tulis Taufik Romdoni.

Tentu saja berita ini bikin geger. Mungkinkan hamil bisa terjadi hanya 1 jam dan langsung melahirkan? Kehamilan biasanya terjadi 36-38 minggu, bisa kurang dari itu namun bayi akan mengalami kondisi prematur dan harus mendapat perawatan intensif demi bertahan hidup.

Faktanya, kehamilan tak bisa terjadi hanya dalam satu jam. Kasus tersebut bisa jadi karena sang ibu tak menyadari kalau dirinya sedang mengandung atau disebut cryptic pregnancy.

Dikutip dari Alodokter, meski tidak umum, kondisi cryptic pregnancy bukanlah suatu hal yang langka. Diperkirakan 1 dari 400 wanita tidak mengetahui dirinya hamil hingga usia kandungan 5 bulan atau lebih.

 

Cryptic Pregnancy vs Denial Pregnancy

Tak hanya itu, 1 dari 2.500 wanita bahkan tidak tahu ia hamil hingga akan melahirkan. Mungkin Sahabat Dream bingung bagaimana mungkin seorang ibu tak sadar kalau dirinya hamil.

Ada dua jenis kasus yang mirip yaitu Cryptic Pregnancy dan Denial Pregnancy. Untuk cryptic pregnancy, sang ibu tak menyadarinya sama sekali sampai melahirkan dan hanya sekitar 10-15% kasus cryptic pregnancy yang dipengaruhi oleh gangguan kepribadian atau gangguan jiwa.

Sementara Denial Pregnancy adalah kecenderung untuk menyangkal sampai akhirnya benar-benar menganggap tak ada kehamilan, padahal ibu tengah berbadan dua.

 

Apa Sebab Ibu Tak Menyadari Kehamilan?

Tanda-tanda kehamilan yang samar

Sebagian wanita mungkin memiliki gangguan siklus menstruasi, sehingga tidak curiga ketika dirinya terlambat datang bulan. Meski begitu, kehamilan umumnya juga ditandai dengan kenaikan berat badan dan morning sickness. Hanya saja, pada sebagian wanita, gejala ini bisa begitu samar bahkan tidak muncul, sehingga kehamilan pun jadi tidak disadari.

Tanda-tanda kehamilan samar bisa saja terjadi karena rendahnya kadar hormon kehamilan atau hormon hCG. Hal ini mungkin terjadi karena keunikan genetik hingga kelainan kromosom pada janin.

Kelebihan berat badan hingga obesitas
Kenaikan berat badan bisa menjadi tanda umum kehamilan. Namun, wanita yang kelebihan berat badan, menderita obesitas, atau kerap mengalami naik-turun berat badan mungkin saja tidak menyadari tanda kehamilan ini.

Selain itu, wanita juga mungkin tidak sadar perutnya membesar karena kehamilan. Tergantung jenis tubuhnya, beberapa wanita bisa tidak tampak hamil hingga usia kandungannya 30 minggu.

Letak plasenta yang unik
Gerakan janin termasuk salah satu tanda kehamilan yang umum dirasakan. Gerakan ini biasa disadari saat usia kehamilan 18-20 minggu. Namun bila letak plasenta berada di sisi depan rahim, ibu hamil bisa saja tidak dapat merasakan gerakan janin, sehingga tidak menyadari kehamilan.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Hal Penting Bantu Hilangkan Stres Pada Ibu Hamil

5 Hal Penting Bantu Hilangkan Stres Pada Ibu Hamil

Seringkali, stres pada ibu hamil muncul di trimester ketiga hingga saat persalinan.

Baca Selengkapnya
9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil

9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil

Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.

Baca Selengkapnya
Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Hal Tak Terduga yang Bisa Membahayakan Kesuburan Pria dan Wanita

4 Hal Tak Terduga yang Bisa Membahayakan Kesuburan Pria dan Wanita

Banyak faktor yang membuat kesuburan jadi bermasalah dan kadang membutuhkan intervensi medis agar kehamilan bisa terjadi.

Baca Selengkapnya
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Selengkapnya
Ingin Segera Hamil? Bisa Mulai dengan Kendalikan Level Stres

Ingin Segera Hamil? Bisa Mulai dengan Kendalikan Level Stres

Saat stres, otak akan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh kalau kondisi tersebut bukanlah 'saat yang tepat' untuk hamil.

Baca Selengkapnya
Tips Mengatasi Perut Kembung Saat Menstruasi, Biar Nggak Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Tips Mengatasi Perut Kembung Saat Menstruasi, Biar Nggak Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Perubahan hormon ternyata bisa mempengaruhi pergerakan usus yang menyebabkan perut kembung.

Baca Selengkapnya
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

Hidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.

Baca Selengkapnya