Fakta soal Depresi Saat Hamil Seperti yang Dialami Britney Spears
Dream - Penyanyi ternama AS Britney Spears, 40, baru saja mengumumkan bahwa ia sedang mengandung di akun Instagramnya @britneyspears. Lewat tulisannya, Britney mengungkap kalau selama hamil ia mengapami depresi perinatal.
"Ketika saya hamil saya mengalami depresi perinatal. Saya harus mengatakan itu benar-benar mengerikan... (banyak) wanita tidak membicarakannya. saat itu...beberapa orang menganggap berbahaya jika seorang wanita mengeluh seperti itu dengan bayi di dalam dirinya," ungkap Britney.
Hal itu dialami Britney ketika hamil anak pertama dan keduanya pada 2005 dan 2006. Pernyataan Britney tersebut membuat banyak orang penasaran apa itu depresi perinatal.
Depresi perinatal dikutip dari Health.com, adalah gangguan mood yang terjadi selama periode perinatal, yang meliputi kehamilan dan hingga satu tahun setelah melahirkan, menurut National Institute of Mental Health (NIMH).
"Apa pun sebelum, selama, dan setelah kehamilan adalah bagian dari periode perinatal. Bahkan ketika mencoba untuk hamil," kata Tamar Gur, MD, PhD, pakar kesehatan wanita dan psikiater reproduksi di Ohio State University Wexner Medical Center.
Riwayat Risiko
Depresi perinatal yang tidak diobati telah dikaitkan dengan gangguan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional pada bayi, serta berat badan lahir rendah. Para ahli mengatakan bahwa diagnosis depresi perinatal memang meningkatkan kemungkinan ibu menderita depresi selama kehamilan berikutnya.
"Riwayat kecemasan, depresi, atau depresi perinatal sebelumnya meningkatkan risiko. Itu tidak berarti memang ditakdirkan untuk mengalami depresi perinatal, tetapi ada peningkatan risiko," kata Gur.
Tanda dan Gejala Depresi Perinatal
Bagaimana mendeteksi depresi perinatal? Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), depresi perinatal terjadi ketika ibu hamil mengalami depresi berlangsung lebih lama dari 14 hari dan mengganggu kualitas hidup wanita.
Beberapa ibu hamil hanya mengalami beberapa gejala depresi perinatal, tapi ada juga yang mengalami lebih banyak gejala. Berikut gejalanya:
- Merasa sedih, cemas, atau "kosong"
- Sifat lekas marah
- Perasaan bersalah, tidak berharga, putus asa, atau tidak berdaya
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas
- Kelelahan atau penurunan energi
- Gelisah atau kesulitan duduk diam
- Kesulitan berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mengingat
- Kesulitan tidur (bahkan ketika bayi sedang tidur)
- Nafsu makan yang tidak normal, perubahan berat badan, atau keduanya
- Sakit kepala, kram, nyeri, nyeri, atau masalah pencernaan yang tidak memiliki penyebab fisik yang jelas atau tidak mereda dengan pengobatan
- Memikirkan tentang kematian, bunuh diri, atau menyakiti diri sendiri
Bila mengalami gejala tersebut saat hami, jangan menyepelekannya. Bicarakan dengan orang dekat seperti pasangan atau sahabat. Jangan tunda untuk konsultasi dengan dokter atau psikolog.
Sumber: Health
Alasan Tak Semua Ibu Hamil Alami Mual Pagi Hari
Dream - Kehamilan memang membuat perubahan signifikan pada tubuh ibu. Salah satunya adalah hormon HCG (human chorionic hormone) yang membuat ibu hamil menjadi mual, hingga muntah serta pusing. Bukan hanya saat pagi, tapi bahkan seharian.
Dikutip dari KlikDokter, hormon beta HCG dalam tubuh dapat meningkat dua kali lipat setiap minggu, terutama di masa awal kehamilan. Hormon tersebut juga akan mencapai puncak ketika pagi hari.
Ada juga ibu hamil yang tak mengalami keluhan tersebut. Saat hamil, keluhannya sangat sedikit atau bahkan tak muncul sama sekali. Penasaran mengapa? Berikut alasannya.
1. Tubuh Lebih Siap dengan Naiknya Hormon Beta HCG
Sekitar 30 persen ibu hamil dilaporkan tidak mengalami morning sickness. Jika tidak morning sickness di awal-awal kehamilan, kemungkinan tubuh ibu memiliki kemampuan untuk mengantisipasi peningkatan kadar hormon beta HCG dengan baik. Tubuh pun tidak akan kaget ketika hormon tersebut meningkat dua kali lipat setiap pekannya pada trimester pertama kehamilan.
2. Rendahnya Kadar Hormon beta HCG
Kemungkinan lain dari tidak munculnya gejala morning sickness adalah rendahnya kadar beta HCG dalam tubuh. Kadar beta HCG yang rendah bisa menjadi salah satu faktor risiko terjadinya perdarahan saat kehamilan hingga menyebabkan keguguran.
Sahabat Dream tidak perlu khawatir mengenai rendahnya kadar HCG di dalam tubuh. Akan tetapi, disarankan juga untuk tidak menganggap remeh kadar HCG yang rendah. Supaya kesehatan ibu dan janin terpantau dengan baik, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
3. Vegetarian
Munculnya mual dan muntah saat hamil diduga berkaitan dengan pola diet ibu sebelum hamil. Ibu yang melakukan diet vegetarian atau semi vegetarian sebelum hamil umumnya memiliki kecenderungan untuk tidak mengalami morning sickness pada masa awal kehamilan. Kendati begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hubungan antara diet vegetarian dan morning sickness saat hamil.
4. Janin Berjenis Kelamin Pria
Tidak mengalami morning sickness juga berkaitan dengan jenis kelamin janin di dalam kandungan. Menurut sebuah penelitian epidemiologi di Jepang, ibu yang mengandung janin berjenis kelamin perempuan berisiko lebih tinggi untuk mengalami morning sickness. Hal ini berlaku ketika dibandingkan dengan ibu yang hamil janin berjenis kelamin laki-laki.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meditasi hadir sebagai salah satu langkah alternatif untuk mengatasi depresi. Yuk, cek jenis-jenis meditasi yang bisa kamu coba!
Baca SelengkapnyaBayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.
Baca SelengkapnyaSeringkali, stres pada ibu hamil muncul di trimester ketiga hingga saat persalinan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mimpi melihat orang bunuh diri menjadi gambaran perasaan depresi dan keputusasaan yang terpendam dalam diri.
Baca SelengkapnyaJanin yang berusia 2,5 bulan mengalami keguguran karena kista yang tumbuh terus menekannya.
Baca SelengkapnyaPenyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.
Baca SelengkapnyaSaat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, dia dan suaminya baru saja mengumumkan kehamilan anak pertamanya.
Baca Selengkapnya