Fakta Seputar Mual dan Muntah Saat Hamil serta Cara Mengatasinya
Dream- Rasa mual dan mual saat hamil, biasa disebut dengan istilah NVP (Nausea and Vomiting of Pregnancy) atau kadang juga disebut morning sickness. Kondisi ini sangat umum dan wajar dialami oleh ibu hamil.
Umumnya, rasa mual dan muntah akan kerap terjadi di beberapa pekan awal kehamilan dan berangsur membaik setelah kehamilan memasuki trisemester kedua. Walau disebutkan sebagai kondisi yang wajar, tidak semua ibu hamil mengalaminya, sekitar 85% ibu hamil saja.
Kabar baiknya, mual dan muntah atau morning sickness bisa menjadi pertanda baik. Bahkan, mual dan muntah dapat mengurangi risiko keguguran di usia kehamilan muda. Lebih jelasnya lagi, Sahabat Dream bisa menyimak fakta mual dan muntah saat hamil berikut ini.
Fakta Tentang Mual dan Muntah Saat Hamil
Kondisi mual dan muntah di pagi hari saat awal kehamilan, bisa menjadi pertanda baik bagi perkembangan janin. Sebuah penelitian dari Kanada menunjukkan, perempuan yang mengalami morning sickness akan melahirkan bayi yang cerdas.
Jika mengalami morning sickness, usahakan untuk mengatasinya dengan baik. Karena kondisi tersebut sangat normal terjadi, bahkan menjadi pertanda baik bagi kehamilan.
Umumnya, rasa mual dan muntah terjadi pada usia kehamilan yang memasuki pekan keempat hingga keenam, atau pada trimester pertama. Setelah memasuki trimester kedua, rasa mual dan muntah lebih bisa terkondisikan.
Namun, ada beberapa kondisi di mana, ibu hamil masih bisa mengalami mual dan muntah bahkan menjelang kelahiran. Hal tersebut masih dianggap wajar, asalkan tidak ada tanda dan gejala lain yang merujuk pada jenis gangguan tertentu.
Perbedaan Morning Sickness dan Hyperemesisi Gravidarum
Saat hamil, ibu juga harus mengetahui gejala lain yang mirip dengan morning sickness, yaitu Hyperemesis Gravidarum (HG). Kondisi ini mirip dengan mual dan muntah saat hamil. Bedanya dengan morning sickness, mual dan muntah yang dialami ibu hamil bisa terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari.
Mual dan muntah pada morning sickness hampir dialami oleh semua ibu hamil. Sedangkan, mual dan muntah pada HG tidak semua ibu hamil mengalaminya. Ketika mengalami HG, ibu hamil cenderung akan mengalami penurunan berat badan.
Berbeda dengan morning sickness yang tidak berpengaruh besar dalam perubahan berat badan dan kesehatan ibu. Apabila ibu hamil mengalami gejala mual dan muntah berlebihan, segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk mengurangi risiko HG.
Gejala dan Penyebab Mual Muntah saat Hamil
Gejala Mual dan Muntah
Mual dan muntah saat hamil biasanya ditunjukan dengan beberapa gejala, seperti:
- Hilang nafsu makan
- Depresi
- Dehidrasi
- Tubuh terasa lemas
- Penurunan berat badan (apabila mengalami HG)
- Lebih sensitif soal makanan
Gejala yang dialami setiap ibu hamil mungkin bisa berbeda. Tapi penyebab mual dan muntah yang paling umum tetap sama, yaitu soal perubahan hormon ketika hamil.
Penyebab Mual dan Muntah
Perubahan hormon saat hamil sangat berpengaruh pada proses pencernaan dan stres. Hormon juga bisa menyebabkan virus dan bakteri penyebab infeksi berkembang, kemudian memicu rasa mual dan muntah.
Penyebab mual dan muntah lainnya, yaitu hamil di usia lebih dari 30 tahun, kehamilan tidak normal, kelebihan berat badan, tekanan darah dan berbagai kondisi lainnya.
Cara Mengatasi Mual dan Muntah saat Hamil
Walau normal dan wajar dialami oleh ibu hamil, kondisi mual dan muntah bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Ada banyak cara untuk mengatasinya, di antaranya dengan cara berikut ini:
- Konsumsi cairan yang cukup. Karena hampir sebagian besar rasa mual dan muntah ditimbulkan karena dehidrasi.
- Apabila rasa mual dan muntah sudah memasuki tahap yang cukup parah, hingga enggan untuk makan, usahakan untuk menggunakan tabung atau nasogastrik, agar kebutuhan nutrisi saat hamil tetap terpenuhi.
- Pemenuhan nutrisi harian dengan Total Parental Nutrition. Ibu bisa meminta petunjuk ini pada dokter.
- Akupuntur, menjadi alternatif untuk mengatasi mual dan muntah saat hamil.
- Hipnosis juga mampu mengontrol kondisi psikologi ibu hamil, sehingga gejala mual dan muntah lebih mudah diatasi.
Selain cara mengatasi mual dan muntah saat hamil di atas, ibu hamil juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Upayakan untuk memperbanyak makanan dengan vitamin B6 dan doxylamine. Ibu juga bisa meminta resep obat mual dan muntah yang aman bagi ibu hamil pada dokter. (mut)
Sumber: Mom Junction
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.
Baca SelengkapnyaIni yang perlu kamu ketahui tentang sakit kepala saat menstruasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu gejala yang mungkin dihadapi oleh sebagian wanita adalah hot flash atau rasa panas yang muncul tiba-tiba saat menstruasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca SelengkapnyaSeringkali, stres pada ibu hamil muncul di trimester ketiga hingga saat persalinan.
Baca SelengkapnyaMengeluarkan air mani secara sengaja tentu saja membuat puasa menjadi batal. Tapi berbeda dengan mengalami mimpi basah.
Baca SelengkapnyaBayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.
Baca SelengkapnyaSaat stres, otak akan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh kalau kondisi tersebut bukanlah 'saat yang tepat' untuk hamil.
Baca SelengkapnyaKeputihan merupakan kondisi yang umum terjadi pada perempuan, namun perlu diperhatikan bahwa ada dua jenis keputihan, yaitu normal dan abnormal.
Baca Selengkapnya