Peringatan Dokter Anak Soal Ganasnya Penyakit Difteri
Dream - Salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi anak-anak adalah penyakit difteri. Bakteri yang memicu difteri ini bisa menghasilkan racun yang merusak jaringan pada tubuh manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan.
Penyakit Difteri merupakan penyakit yang bisa dicegah, yaitu melalui pemberian vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis/ pentavalen) yang biasanya diberikan dalam satu suntikan. Namun
sayangnya masih banyak orangtua yang tak memberikan vaksin tersebut pada anak-anaknya.
Padahal vaksin ini merupakan vaksin yang masuk dalam program vaksin wajib. Sehingga, diberikan secara gratis pada anak-anak melalui puskesmas. Seorang dokter anak di RS PMI Bogor, kembali memperingatkan pentingnya pemberian vaksin ini pada bayi di bawah satu tahun.
Hal ini karena cukup kasus difteri yang cukup signifikan kembali ia temui di Bogor. Dalam status Facebooknya, dr. Fransiska Sri Susanti pun menceritakan seputar kasus penyakit Difteri di Bogor.
"Ada kasus difteri di Bogor, dirujuk ke Jakarta. Info dari dinkes kota Bogor sudah ada 9 kasus di kabupaten Bogor. Serum anti difteri (ADS) cuma ada 6 padahal pasien perlu 8. Kalau 9 kasus
butuh berapa? Mau dapat dari mana? Karena ADS sudah sulit didapat saat ini," tulis dr. Fransiska.
Ia pun mengungkapkan kalau penyakit difteri sangat berbahaya. Efeknya pada anak bisa jangka panjang, dan menimbulkan komplikasi.
"Untuk orang-orang yang dengan enaknya bilang 'ah semua penyakit ada obatnya' tolong dipikir ulang. Difteri sangat berbahaya, selaput yang terbentuk dan pembengkakan hebat di saluran napas membuat penderita tidak bisa bernapas sehingga harus dibuat lubang di tenggorokan agar bisa bernapas. Itu belum cukup. Bakteri difteri menghasilkan toxin yang bisa meracuni otot jantung dan menyebabkan kelemahan otot jantung," ungkap dr. Fransiska.
Menurutnya angka kematian akibat penyakit Difteri ini sangat tinggi. Lalu jika sembuh, si penderita memiliki risiko mengalami gagal jatung karena otot jantungnya melemah. Bakteri Difteri sendiri termasuk sangat ganas dan mudah menular.
Sang dokter kembali mengingatkan para orangtua untuk memvaksin anak-anaknya, DPT. Yaitu sebanyak 3 kali di usia bayi (< 1 tahun), 1 kali di usia 18 bulan, 1 kali booster di usia 5-6 tahun.
"Untuk kami para tenaga kesehatan kejadian seperti ini sangat menyesakkan karena Difteri sebetulnya sudah bertahun-tahun tidak ditemukan lagi. Gara-gara tren antivaksin sekarang banyak penyakit yang sudah lama tidak muncul mulai bermunculan lagi," tulisnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ngilu Banget, Dokter Ungkap Insiden Balita Telan Gelang Berujung Tajam
Jika curiga anak menelan benda asing, jangan tunda untuk segera memeriksakannya.
Baca SelengkapnyaSi Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak
Anak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.
Baca SelengkapnyaBukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaAnak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap
Dokter Ade Indrisari, spesialis anak menjelaskan kalau sebaiknya anak diajarkan puasa dengan bertahap di usia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaPasien Anak Selalu Solat Tepat Waktu, Dokter Merasa Diingatkan
Sang ibu mengungkap kalau anaknya selalu berusaha untuk solat di awal waktu meskipun keadaannya tak bisa solat berdiri.
Baca SelengkapnyaAnak Laki-Laki Ini Dulu Kepingin jadi Dokter, Kini Malah Sukses jadi Pelawak yang Sebentar lagi Menjadi Anggota Dewan
Karena tekad dan kerja keras, bocah laki-laki ini berhasil melewati berbagai rintangan.
Baca SelengkapnyaJangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.
Baca SelengkapnyaLangkah Penting Siasati Puting Lecet Saat Menyusui dari Dokter Anak
Rasa nyeri hebat di payudara karena lecet pastinya sangat menyiksa bagi ibu menyusui.
Baca Selengkapnya