Duh, Bayi Juga Bisa Terkena Ketombe
Dream - Ketombe jadi salah satu masalah kulit kepala yang kerap terjadi pada orang dewasa. Rupanya, para bayi juga mengalaminya. Tetapi ketomba yang dialami bayi sangat berbeda dengan ketombe yang terjadi pada orang dewasa.
Dalam dunia medis lazim dikenal dengan cradle cap. Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari situs Klik Dokter, cradle cap tidak berhubungan dengan kebersihan atau higienitas seorang bayi. Sampai sekarang pun, belum ada satu penelitian konkret yang mengulas atau menemukan penyebab pasti munculnya ketombe pada bayi.
"Cuma beberapa peneliti menduga bahwa cradle cap ini erat kaitannya dengan hormon ibu, yang memengaruhi produk kelenjar minyak bayi saat dia lahir," kata Dyan seperti dikutip dari Liputan6.com.
Ketombe ini pun bisa saja terjadi lantaran adanya infeksi jamur atau bakteri yang menyerang kulit bayi di bagian tubuh mana saja. Rupanya, cradle cap tak hanya bisa terjadi di kepala, tapi juga di sekitar telinga, mata, hidung, maupun area genitalnya.
Hal-hal semacam ini tentunya sering membuat para ibu resah. Namun Dyan menekankan, permasalahan ketombe ini sebenarnya tak berbahaya dan dapat dihilangkan dengan cara yang mudah. Dyan, menambahkan, seiring usia bayi yang terus bertambah, banyaknya ketombe di kulit kepalanya akan berkurang.
"Nantinya benar-benar hilang dan tak muncul lagi," katanya.
Sebenarnya, cradle cap ini lebih mirip kerak yang tersusun atas lembaran tipis menyerupai ketombe, berwarna putih, dan kekuningan. "Kerak tersebut umumnya keras, sulit dilepaskan dan memang tidak dianjurkan untuk dilepas paksa," ujarnya.
Ibu dapat menyisir kepala bayi menggunakan sisir berbulu lembut yang dibuat khusus untuk bayi. Tindakan ini berfungsi merontokkan sisa kerak, sehingga kulit kepala bayi benar-benar bersih setelahnya.
Nah, untuk mencegah cradle cap agar tidak terulang kembali, biasakan untuk membersihkan kepala bayi dengan sampo yang lembut setidaknya dua sampai tiga hari sekali.
Dengan demikian, ketombe di kepalanya bisa bersih dan tidak sampai menumpuk membentuk kerak.
"Jika tindakan ini tidak efektif, tak perlu gundah. Kecenderungan terbentuknya cradle cap perlahan akan berkurang dan hilang seiring dengan bertambahnya usia bayi," ujarnya.
Laporan Aditya Eka Prawira/ Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Kondisi Pada Bayi Baru Lahir yang Sering Bikin Kaget
Bayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.
Baca Selengkapnya4 Hal Tak Terduga yang Bisa Membahayakan Kesuburan Pria dan Wanita
Banyak faktor yang membuat kesuburan jadi bermasalah dan kadang membutuhkan intervensi medis agar kehamilan bisa terjadi.
Baca Selengkapnya9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil
Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya
Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.
Baca SelengkapnyaAwas, Hindari Makanan ini Saat Perut Kembung!
Gejala kembung yang muncul secara periodik sering kali disebabkan oleh gangguan dalam sistem pencernaan, perubahan hormon, atau keduanya.
Baca SelengkapnyaBeda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak
Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSering Berjerawat karena Hormon, Remaja Penting Banget Tahu Kunci Perawatan Kulit
Remaja umumnya memiliki kulit yang lebih sensitif. Perubahan hormon yang terjadi pada masa ini seringkali memicu munculnya jerawat atau masalah kulit lainnya.
Baca SelengkapnyaCara Pakai Sampo Antiketombe yang Benar, Harus Didiamkan Dulu
Biar tak salah pakai, kamu wajib tahu fakta-fakta ini.
Baca SelengkapnyaCara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda
Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.
Baca Selengkapnya