Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua Anak Zaskia Mecca Positif Covid-19

Dua Anak Zaskia Mecca Positif Covid-19 Instagram @hanungbramantyo

Dream - Keluarga Hanung dan Zaskia Mecca sedang mendapat ujian. Dua anaknya, Sybill dan Kalla, baru diketahui positif Covid-19. Pekerja di rumah mereka dan anaknya juga positif. Sehingga total ada 4 orang yang tertular Covid-19.

Sementara Hanung, Zaskia dan anggota keluarga lainnya negatif. Sybill, Kala, dan satu pekerja dan anaknya kini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah kedua mereka di Yogyakarta.

Sebelum diketahui hasil pemeriksaan Swab PCR, Sybill menurut Zaskia di akun Instagramnya memang mengalami demam. Keluhan tersebut tak kunjung mereda dan akhirnya dilakukan tes PCR yang hasilnya empat orang di rumah tersebut psoitif Covid-19.

Zaskia Mecca

"Jumat pagi merasa semua sehat baik dan aman, anak pada main hujan gerimis pas sepedahan muter blok rumah.. Abi, Bia ke mamahke (tapi sampai rumah mandi dan ganti baju) baru ketemu anak..Sabtu subuh sybil pindah kamar ku ngeluh demam dan pusing hebat.. ku kasi obat.. Minggu sybil masih demam jadi ku putuskan Swab antigen, dia positif langsung serumah di swab.. keluarlah hasil positif lain di Kala, Syifa dan mba Ina.. Kami lanjut PCR, dan 4 orang tsb tetap positif, alhamdulillah yang lain negatif (kaba,bhre,kama) ga ku cek krn masi kecil bgt dan kondisi sehat semua krn emang selalu pisah tidur sama kakak perempuannya…," tulis Zaskia di akun Instagram resminya.

Setelah mengetahui hasilnya, Hanung langsung melapor ke RT (Rukun Tetangga) setempat. Ia pun mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat.

"Teman2 semua, please selalu jaga jarak, jaga imunitas, pake masker selalu dan cuci tangan. Jangan keluar rumah jika tidak mendesak. Doa dari teman-tema semua sangat kami harapkan. Amin," tulis Hanung di akun Instagramnya.

Ini Bahayanya Nekat Liburan Bawa Anak-anak Saat Pandemi Covid-19

Dream - Liburan akhir tahun 2020 berbarengan dengan libur semester sekolah. Sayangnya, kali ini suasana liburan tak seperti biasanya. Cenderung penuh rasa khawatir, kehati-hatian yang ekstra.

Tentu saja karena virus Covid-19 yang bisa menjangkiti siapa saja, termasuk anak-anak. Banyak orang yang akhirnya memutuskan tidak berlibur dan tetap di rumah saja demi melindungi diri dan keluarga.

Bagaimana jika tetap ingin liburan di masa pandemi dan membawa anak-anak? Tentu harus tahu risikonya.

"Kalau tetap memaksakan berlibur bersama anak, apalagi lokasi berliburnya pindah-pindah tempat dan ke area ramai, bisa dibilang itu adalah tindakan yang egois," ujar dr. Arina Heidyana, dikutip dari KlikDokter.com

Menurutnya, pada anak-anak Covid-19 memang sebagian besar hanya menimbulkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Meski demikian, anak bisa menularkan ke orang lain dan bagi yang memiliki komorbid akan sangat mematikan.

“Kalau alasannya karena anaknya bosan di rumah, orangtua harus cari cara agar suasana rumah tidak membosankan. Ada banyak edukasi menyenangkan selain liburan saat pandemi yang bisa dilakukan di rumah,” kata dr. Arina.

 

Menularkan dan Bisa Jadi Berbahaya

Anak-anak di bawah 12 tahun memang tidak diwajibkan melakukan tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan ke luar kota. Padahal, bukan tak mungkin si anak menjadi super spreader alias pihak yang dapat menyebarkan virus corona dengan cepat ke orang lain.

Dilansir Pandemic Talks, Ketua Satgas COVID-19, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Yogi Prawira, SpA(K) mengatakan, 1 dari 10 orang yang terinfeksi adalah anak atau orang di bawah 18 tahun.

Sebanyak 2 persen kasus COVID-19 anak di Indonesia mengalami gejala berat hingga kritis. Melengkapi penjelasan, dr. Reza Fahlevi, Sp. A., mengatakan tentang risiko anak untuk mengalami multisystem inflammatory syndrome in children (MISC) akibat infeksi virus corona.

“Jadi, virus corona yang menyerang anak bisa menyebabkan MISC. Artinya, multisistem atau keterlibatan peradangannya itu tak hanya pada pernapasan, tetapi pada organ lain juga. Mulai dari sistem saraf, menimbulkan kejang, gangguan kesadaran, dan lain-lain,” ujar dr Reza.

Risiko tertular akan sangat tinggi jika liburan membawa anak-anak. Selengkapnya baca di sini.

Ribuan Anak Dites Covid-19, Ini Gejala yang Paling Sering Muncul

Dream - Demam dan sesak napas, jadi gejala Covid-19 yang sangat menyiksa pada pasien dewasa. Kondisi semakin parah jika yang terjangkit memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, darah tinggi dan asma.

Bagaimana gejala covid-19 pada anak, apa yang paling sering muncul? Sebuah penelitian dilakukan tim dari University of Alberta, Kanada dengan melakukan tes Covid-19 pada ribuan anak.

Hasilnya, sakit perut, anosmia (kehilangan kemampuan untuk mencium aroma dan merasa), demam dan sakit kepala adalah gejala yang paling memprediksi hasil tes positif. Fakta lainnya yang cukup mencengangkan adalah sepertiga dari anak-anak dan remaja yang diketahui positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala.

"Lebih dari sepertiga pasien anak-anak yang dites positif terinfeksi SARS-CoV-2 tidak menunjukkan gejala, mengidentifikasi anak-anak yang kemungkinan terinfeksi merupakan tantangan. Memang, proporsi infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala pada anak-anak adalah mungkin jauh lebih tinggi daripada yang telah kami laporkan, mengingat kemungkinan bahwa banyak yang tidak hadir untuk pengujian," dr. Finlay McAlister, dari University of Alberta, dikutip dari WebMD.

Anosmia

Batuk dan pilek juga sering muncul pada anak yang terinfeksi Covid-19. Para peneliti mengatakan keluhan yang sama itu umum di antara anak-anak yang dites negatif dan tidak dapat dianggap sebagai tanda-tanda infeksi COVID-19.

Penelitian dilakukan pada lebih dari 2.400 anak di provinsi Alberta, Kanada, yang dites virus Covid-19 antara 13 April dan 30 September 2020. Gejala covid-19 yang paling sering muncul pada anak adalah kehilangan kemampuan membau /merasa (anosmia), ini tujuh kali lebih tinggi pada anak-anak dengan Covid-19.

Untuk gejala sakit perut lima kali lebih mungkin, dan sakit kepala dua kali lebih mungkin. Semantara gejala demam 68% lebih mungkin terjadi pada anak-anak dengan hasil tes positif Covid-19.

 

Cenderung Tanpa Gejala

Pada anak-anak yang kehilangan penciuman/ rasa, juga mengeluhkan sakit kepala dan sakit perut, kemungkinan hasil tes positifnya 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dan remaja tanpa gejala-gejala tersebut.

“Mengingat tingginya proporsi anak-anak dengan SARS-CoV-2 yang tetap asimtomatik (tanpa gejala), tidak mungkin strategi skrining gejala apa pun akan mencegah setiap anak dengan infeksi SARS-CoV-2 untuk memasuki sekolah," dr. Nisha Thampi, seorang dokter spesialis anak di Rumah Sakit Anak Ontario.

Oleh karena itu, langkah-langkah kesehatan dan keselamatan berbasis sekolah di luar skrining seperti jarak fisik, kebersihan tangan, peningkatan ventilasi dan belajar di luar ruangan - memainkan peran penting dalam mencegah penyebaran infeksi. Sekolah-sekolah di Kanada sudah mulai dibuka sejak September 2020 setelah dilaporkan nol kematian karena Covid-19.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
8 Potret Keruwetan Zaskia Mecca Mengurus Keenam Anaknya saat Liburan ke Jepang

8 Potret Keruwetan Zaskia Mecca Mengurus Keenam Anaknya saat Liburan ke Jepang

Zaskia Mecca bersama Hanung Bramantyo mengajak keenam anaknya liburan ke Jepang

Baca Selengkapnya
Baru Didekor Ulang, Intip Kamar Putri Pertama Zaskia Mecca yang Beranjak ABG

Baru Didekor Ulang, Intip Kamar Putri Pertama Zaskia Mecca yang Beranjak ABG

Kamar Sybill ternyata tak seperti kamar anak remaja pada umumnya yang penuh warna. Justru bernuansa natural dan simpel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Ciri Anak Terkena Penyakit Ain yang Wajib Diwaspadai, Para Orang Tua Harus Tahu!

Ciri Anak Terkena Penyakit Ain yang Wajib Diwaspadai, Para Orang Tua Harus Tahu!

Penyakit ain bukanlah penyakit baru. Tetapi sudah ada sejak zaman Rasulullah saw yang berhubungan dengan pandangan.

Baca Selengkapnya
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.

Baca Selengkapnya
Teuku Wisnu Biasakan Anak Solat Subuh di Masjid,  Sang Putra Punya Trik Kocak Usir Kantuk

Teuku Wisnu Biasakan Anak Solat Subuh di Masjid, Sang Putra Punya Trik Kocak Usir Kantuk

Adam tampaknya begitu betah tidur di atas karpet masjid yang empuk.

Baca Selengkapnya