Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Makanan Organik untuk MPASI

Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Makanan Organik untuk MPASI Makanan Bayi

Dream - Label organik pada bahan makanan dianggap sebagai jaminan lebih sehat. Biasanya, para orangtua saat akan membuat makanan pendamping ASI (MPASI), lebih memilih bahan organik meskipun harganya jauh lebih mahal.

Lalu apakah sayur dan sumber protein organik pasti lebih sehat untuk anak? Dokter Meta Hanindita, spesialis anak memberikan penjelasan dalam akun Instagramnya @metahanindita.

"Makanan organik dihasilkan pertanian organik, menggunakan bahan pupuk organik dan pembatasan bahan pupuk organik dan pembatasan bahan kimia seperti pestisida, penyubur dll. Penelitian menunjukkan produk makanan organik tidak lebih unggul secara signifikan dibanding konvensional dalam hal pemenuhan zat gizi makro dan mikro," ujarnya dalam video yang diunggahnya.

 

Kandungan Gizinya Sama

Menurutnya pemberikan MPASi tidak harus berasal dari bahan organik. Kita bisa mendapatkannya dari penjual sayur yang lewat dan tak perlu repot mencari yang organik. Kunci MPASI bergizi dan sehat justru pada kebutuhan anak yang terpenuhi sesuai usia.

"Tidak harus organik. Konsumsi makanan bernutrisi seimbang sesuai kebutuhan usia yang bervariasi. Belum ada penelitian pada manusia yang menunjukkan bahwa makanan organik memiliki keuntungan terhadap kesehatan atau perlindungan terhadap penyakit tertentu dibanding dengan yang tidak organik," ungkap dr. Meta.

Ia juga menjelaskan dalam hal kandungan nutrisi, bahan makanan organik dan non organik tak memiliki perbedaan signifikan. Apapun bahan makanan yang diberikan pada anak, pastikan saja kandungan gizinya seimbang.

"Jika buibu pakbapak memiliki budget lebih untuk membeli makanan organik, silakan saja. Tapi jika tidak, tak perlu dipaksakan. Yang penting, terlepas dari organik tidaknya, pastikan menyajikan makanan bernutrisi seimbang sesuai kebutuhan usia dan bervariasi," pesan dr. Meta.

Bolehkah MPASI Diberikan Sebelum Bayi 6 Bulan? Simak Penjelasan Dokter Anak

Dream - Unggahan Shandy Aulia di Instagram soal aktivitasnya memberikan makanan pada putrinya yang berusia 4 bulan memicu kritikan keras. Shandy memberi buah avokad yang dihaluskan dengan campuran sedikit madu dan ASI.

Komentar pun bermunculan karena menurut panduan WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia, bayi baru boleh diberi makanan pendamping ASI (MPASI) setelah berusia 6 bulan. Bayi yang berusia di bawah 6 bulan, sistem pencernaannya belum tumbuh sempurna.

Unggahan Shandy

Air susu ibu (ASI) adalah yang terbaik karena kaya gizi dan aman bagi pencernaan bayi. Shandy mengungkap alasannya memberikan MPASI pada putrinya yang masih 4 bulan karena sudah berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter gizi.

Lalu apakah diberbolehkan bayi mengonsumsi makanan di bawah 6 bulan? 

Penjelasan Dokter Anak

dr. Meta Hanindita, Sp.A.(K) menjelaskan MPASI memang ada kondisi yang membuat bayi diperbolehkan mendapat MPASI lebih awal. Hanya atas indikasi, dan harus persetujuan dokter.

"Misalnya saja berat badan tidak naik, itu pun dilihat anak sudah siap makan atau belum. Atau berat badan turun terus, lagi-lagi harus diperiksa dulu sama dokter. Jadi semuanya atas izin dokter," ujar dr. Meta dikutip dari Fimela.com.

Ia juga mengingatkan, setelah diberikan makanan pendamping, pemberian ASI eksklusif jadi tidak optimal. Pasalnya, pemberiannya hanya ASI saja selama usia 0 hingga 6 bulan, terbukti membawa dampak jangka panjang pada kesehatan anak.

"Penelitian menyebutkan ASI eksklusif enam bulan lebih banyak manfaatnya jangka panjang dibanding 4 bulan. Kalau memang ASI masih mencukupi kebutuhan nutrisi sampai enam bulan, ya enam bulan saja," kata dr. Meta.

Jadi, jika memang ingin memberi makanan pendamping untuk bayi, tunggu hingga usianya 6 bulan. Bila ada indikasi berat badan bayi tak naik atau terus turun, segera konsultasi dengan dokter anak. Ingat, MPASI untuk bayi di bawah 6 bulan hanya boleh diberikan jika ada rekomendasi dari dokter.

Laporan Anisha Saktian/ Sumber: Fimela

Duh, Menu MPASI yang Salah Bisa Picu Stunting

Dream - Masih banyak orangtua yang tak menyadari kalau anaknya mengalami masalah kekurangan gizi gizi, sampai pada level terkena stunting. Stunting sendiri adalah masalah kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Efeknya berupa gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Bukan hanya berdampak fisik tapi juga kemampuan kognitif.

Kekurangan gizi ini,, baru akan nampak setelah anak berusia 2 tahun. Salah satu satu penyebabnya adalah pemberian menu makanan pendamping ASI (MPASI) yang kurang tepat.

Hal tersebut diungkapkan dr. Agnes dalam YouTube Channel Meet Dokter Agnes, seorang spesialis anak. Menurutnya, menu saat memberikan MPASI harus memperhatikan unsur mikronutrien dan makronutrien.

"Katanya MPASI tunggal itu adalah makanan pendamping ASI yang disarankan WHO dan diberikan pada dua minggu pertama. Padahal WHO tak pernah memberikan statement seperti itu," kata dr Agnes.

MPASI Tunggal

Makanan pendamping ASI tunggal ini contohnya hanya memberikan satu makanan tertentu saja selama dua minggu. Misalnya hanya pisang, avokad atau apel. Padahal ini tidak tepat.

"Menu MPASI, kandungan zat gizinya harus sama dengan ASI, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral," pesan dr. Agnes.

Lemak seringkali terabaikan saat pemberian MPASI. Padahal lemak sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.

 

Sumber Protein Hewani

Untuk sumber lemak dan protein, menurut dr. Agnes bisa didapatkan dari avokad atau kacang-kacangan, tapi disarankan dari sumber hewani. Seperti ikan, daging atau ayam. Ia juga menyarankan untuk memadukan menu MPASI rumahan dengan menu makanan bayi kemasan.

Pasalnya, makanan bayi kemasan sudah terfortifikasi, yaitu mendapat zat besi tambahan yang bisa memenuhi kebutuhan bayi per hari. Jadi kebutuhan zat gizi bayi terpenuhi secara optimal.

Bukan hanya vitamin dari sayuran dan buah saja, karena dianggap sehat. Tapi juga asupan protein dan zat besi yang sangat penting bagi pertumbuhan otaknya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Lihat Video dr. Agnes Selengkapnya

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kunci Pencernaan Sehat dari Dokter Spesialis, Jangan Goreng Makanan Terlalu Lama
Kunci Pencernaan Sehat dari Dokter Spesialis, Jangan Goreng Makanan Terlalu Lama

Beberapa cara mengolah makanan bisa memicu masalah pencernaan. Hindari hal tersebut agar kondisi pencernaan lebih baik dan tidak mengganggu aktivitas.

Baca Selengkapnya
Demi Sehat dan Langsing, Dokter Ungkap Asupan yang Harus Dibatasi Saat Menyusui
Demi Sehat dan Langsing, Dokter Ungkap Asupan yang Harus Dibatasi Saat Menyusui

Pola makan tetap harus dikontrol saat menyusui agar kualitas ASI tetap terjaga dan kondisi ibu pun sehat.

Baca Selengkapnya
Apakah Tidak Makan Nasi Bisa Bikin Tubuh Lemas?
Apakah Tidak Makan Nasi Bisa Bikin Tubuh Lemas?

Sebagian orang belum merasa kenyang jika tidak makan nasi. Dokter ungkap alasan dan cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia
Dokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia

Ada beberapa makanan yang di Indonesia sering diiberikan ketika pemberian MPASI yang sebenarnya bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Rumus Padanan Makanan
Rumus Padanan Makanan "1+1=3", Nutrisinya Jadi Meningkat

Mari kita lihat beberapa padanan makanan yang baik untuk tubuh.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi
Rekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi

Ingin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.

Baca Selengkapnya
Ini 10 Makanan Penambah Energi yang Cocok Jadi Menu Makan Sahur
Ini 10 Makanan Penambah Energi yang Cocok Jadi Menu Makan Sahur

Memaksimalkan energi dalam tubuh membutuhkan pola makan yang holistik. Yuk, simak jenis-jenis makanan yang bisa memaksimalkan energi tubuh ini!

Baca Selengkapnya
Manfaat 1 Sendok Makan Cuka Apel, Solusi Ampuh untuk Diet
Manfaat 1 Sendok Makan Cuka Apel, Solusi Ampuh untuk Diet

Apakah benar cuka apel dapat dimanfaatkan untuk penurunan berat badan? Yuk, simak faktanya!

Baca Selengkapnya
Manfaat Selada untuk Kesehatan, Ini Tips Mengkonsumsinya
Manfaat Selada untuk Kesehatan, Ini Tips Mengkonsumsinya

Selada adalah salah satu jenis sayuran paling populer dan disukai. Yuk, simak fakta lengkap tentang manfaat selada!

Baca Selengkapnya