Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Kritisi Kebijakan Sekolah Wajib PTM Terbatas di 2022

Dokter Kritisi Kebijakan Sekolah Wajib PTM Terbatas di 2022 Sekolah Saat Pandemi/ Foto: Shutterstock

Dream - Beberapa waktu lalu, pemerintah melalui empat Kementerian yakni Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin; Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim; dan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas melakukan penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Dalam SKB tersebut tertulis pada 2022 mendatang, mewajibkan sekolah mulai dari anak usia dini hingga perguruan tinggi menggelar pembelajaran tatap muka bertbatas (PTM).

"Pemerintah pusat, pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, kantor Kementerian Agamakabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya mewajibkan seluruh satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi di wilayahnya untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA paling lambat semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2021 /2022," tulis aturan SKB tersebut, tulis keputusan dalam SKB tersebut.

Dikutip dari Merdeka.com, Mendikbudristek,Nadiem Anwar Makarim, menyambut positif dukungan berbagai elemen masyarakat atas keluarnya SKB Empat Menteri ini. Mengingat sudah hampir dua tahun anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Berbagai riset menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) yang signifikan. Anak-anak berhak bersekolah sebagaimana mestinya. Pemulihan pembelajaran sudah sangat mendesak untuk dilakukan selagi masih bisa kita kejar," ujar Nadiem di Jakarta.

Terkait keputusan tersebut, sejumlah dokter memberikan kritiknya. Hal ini mengingat cakupan vaksinasi untuk anak di Indonesia belum merata. Salah satunya adalah dr. RA Adaninggar, SpPD.

Lewat akun Instagramnya @drningz memberikan alasan kalau keputusan tersebut kurang tepat. Terutama terkait kebijakan sekolah selama enam jam dalam sehari.

"WAJIB?? Ada yg bahkan bisa 100%, full max 6 jam durasi berdasarkan syarat cakupan vaksinasi tenaga pendidik & lansia," tulisnya.

 

Varian Omicron

Ia juga memiliki banyak pertanyaan soal anak usia dini yang belum dan tidak bisa divaksin. Termasuk, kondisi orang yang serumah dengan anak dan memiliki komorbid/ penyakit penyerta.

"Kriteria vaksin tapi kapasitas 100%? di ruang tertutup? 6 jam?? apa vaksin bisa bikin orang kebal? setahu saya vaksin hanya menurunkan risiko gejala berat & kematian tapi pencegahan penularan kuncinya tetap prokes (masker, ventilasi, jaga jarak). Bagaimana dengan keluarga di rumah? bila masih ada yg tinggal dengan orang komorbid/lansia yg belum vaksin/anak balita yg belum divaksin, apa tidak perlu dipertimbangkan?," ungkap dokter yang aktif mengedukasi soal Covid-19 lewat Pandemic Talk.

Dokter Ning juga mengungkap kondisi soal varian Covid-19 Omicron. Di negara dengan kasus Omicron tinggi, anak-anak yang belum divaksin termasuk salah satu populasi yang rentan dan angka masuk RS-nya meningkat.

 

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh RA Adaninggar,dr,SpPD (@drningz)

Alhamdulillah, Anak Usia 6-11 di 3 Provinsi Sudah Mulai Vaksinasi Covid-19

Dream - Anak-anak usia 6 hingga 11 akhirnya mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pada 14 Desember, pemerintah mulai melaksanakan vaksin di 3 provinsi. Pemerintah secara resmi melaksanakan kick off vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada Selasa, 14 Desember 2021, kemarin.

Dikutip dari Kemkes.go.id, kemarin vaksinasi Covid-19 dilakukan di SDN 03 Cempaka Putih, DKI Jakarta dengan sasaran 175 orang, SDN 01 Depok dengan jumlah sasaran 400 orang dan SDN 03 Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan dengan sasaran 600 orang.

“Vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan kita mulai hari ini dengan jumlah sasaran sekitar 26,5 juta anak,” Kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat membuka kick off vaksiansi anak usia 6-11 tahun di SD Cempaka Putih Timur 03, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Desember 2021.

Vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini rencananya akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60%.

 

Rekomendasi ITAGI

Kemenkes mencatat hingga kini ada sekitar 8,9 juta jiwa dari 115 kabupaten/kota di 19 provinsi yang telah memenuhi kriteria tersebut, yakni Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Wamenkes menekankan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun, vaksinasi COVID-19 dapat diberikan kepada anak usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) tahun.

Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor HK.01.07./MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bagi Anak Usia 6 (Enam) Samlai Dengan 11 (Sebelas) Tahun, yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 13 Desember 2021.

 

Jenis Vaksin yang Digunakan

Jenis vaksin yang akan digunakan untuk Vaksinasi anak usia 6-11 tahun adalah vaksin vaksin Sinovac atau vaksin jenis lainnya yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM. Untuk vaksin Sinovac, interval pemberian dosis 1 dan dosis 2 adalah 28 hari serta harus didahului dengan proses skrining kesehatan sesuai dengan format standar yang telah berlaku.

Kemenkes merinci untuk menyelesaikan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dibutuhkan kurang lebih sekitar 58,7 juta dosis vaksin. Saat ini, Kemenkes telah menyiapkan 6,4 juta dosis vaksin untuk Bulan Desember 2021 dan akan ditambah pada Januari 2022 mendatang.

“Berdasarkan rekomendasi ITAGI dan hasil EUA dari BPOM, jenis vaksin yang akan kita gunakan adalah Vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac memiliki KIPI yang kecil, sehingga kita prioritaskan untuk anak-anak. Beberapa negara juga menjalankan vaksinasi pakai platform lain, mungkin itu juga akan kita gunakan, tapi untuk saat ini vaksin yang tersedia untuk anak-anak kita utamakan Sinovac dulu,” ujar Budi.

 

Orangtua diminta mendukung

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang turut hadir dalam kick off vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Cempaka Putih Timur 03 mengungkapkan bahwa vaksinasi anak usia 6-11 tahun di wilayah DKI Jakarta juga dilakukan serentak di 40 sekolah dengan jumlah sasaran sekitar 10 ribu siswa.

Orang tua memiliki peran penting dalam menyukseskan vaksinasi bagi anak usia 6-12 tahun. Gubernur berharap melalui partisipasi aktif orang tua siswa untuk mengajak anak-anak usia 6-11 tahun untuk vaksinasi COVID-19 bisa membantu mempercepat cakupan vaksinasi di DKI Jakarta.

“Kami mengajak kepada orang tua agar anak-anak segera mendapatkan vaksin, mereka divaksin di sekolah bisa, diajak ke puskesmas juga bisa. Juga terima kasih kepada kemenkes yang telah menggelar vaksinasi ini. Bersama-sama kita selamatkan anak kita di masa pandemi ini,” kata Anies.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Syarat Penting dari Dokter Bagi Ibu Menyusui yang Ingin Jalani Puasa

Syarat Penting dari Dokter Bagi Ibu Menyusui yang Ingin Jalani Puasa

Dari sisi kesehatan anak, rupanya juga ada syarat bagi ibu menyusui untuk berpuasa.

Baca Selengkapnya
Demi Sehat dan Langsing, Dokter Ungkap Asupan yang Harus Dibatasi Saat Menyusui

Demi Sehat dan Langsing, Dokter Ungkap Asupan yang Harus Dibatasi Saat Menyusui

Pola makan tetap harus dikontrol saat menyusui agar kualitas ASI tetap terjaga dan kondisi ibu pun sehat.

Baca Selengkapnya
Dokter Ungkap Pemicu Sakit Perut Berdasarkan Letak Rasa Nyerinya

Dokter Ungkap Pemicu Sakit Perut Berdasarkan Letak Rasa Nyerinya

Sakit perut tidak hanya bisa disebabkan oleh nyeri lambung. Cari tahu berbagai penyebab sakit perut berdasarkan letak rasa nyerinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.

Baca Selengkapnya
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Dokter Kulit Analisis Perawatan Wajah Terbaik untuk Ketiga Paslon Pilpres 2024, Penasaran?

Dokter Kulit Analisis Perawatan Wajah Terbaik untuk Ketiga Paslon Pilpres 2024, Penasaran?

Dokter Kulit analisa kondisi wajah ketiga paslon pemilu 2024 berdasarkan potret mereka di berbagai media. Ia juga memberi anjuran perawatannya.

Baca Selengkapnya
Dokter Ungkap Efek Buruk Puasa Tanpa Sahur

Dokter Ungkap Efek Buruk Puasa Tanpa Sahur

Dokter tidak menganjurkan berpuasa tanpa sahur, terutama orang dengan kondisi tubuh tertentu. Tidak sahur diklaim bisa memberi dampak kurang nyaman pada tubuh.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran: Kita Kekurangan 140 Ribu Dokter

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran: Kita Kekurangan 140 Ribu Dokter

Prabowo juga menyatakan akan mengirim 10 ribu anak-anak pintar dari SMA, lulusan SMA, ke luar negeri untuk belajar kedokteran.

Baca Selengkapnya
Pasien Anak Selalu Solat Tepat Waktu, Dokter Merasa Diingatkan

Pasien Anak Selalu Solat Tepat Waktu, Dokter Merasa Diingatkan

Sang ibu mengungkap kalau anaknya selalu berusaha untuk solat di awal waktu meskipun keadaannya tak bisa solat berdiri.

Baca Selengkapnya