Dipaksa Jadi Vegan Oleh Orangtua, Bayi Alami Gizi Buruk
Dream - Bayi membutuhkan banyak sekali asupan protein untuk tumbuh kembangnya. Terutama, untuk perkembangan otak. Tak heran kalau air susu ibu atau susu formula jadi sumber gizi yang direkomendasikan dokter.
Rupanya hal ini tak bisa diterima oleh orangtua vegan asal Amerika Serikat, Julia French (20) dan Robert Buskey (31). Keduanya ingin menerapkan gaya hidup hanya mengonsumsi sumber pangan nabati ala vegan untuk bayi mereka.
Hal tersebut membuatnya harus berhadapan dengan hukum. Mereka terkena tuduhan karena nyaris membuat bayi mereka mati kelaparan. Ditengarai, keduanya memberikan "susu formula" yang terbuat dari kentang.
Dilansir dari New York Post, bayi yang baru berusia 5 bulan itu dilaporkan memiliki berat kurang dari 8 pon atau sekitar 3,6 kilogram. Angka itu satu pon lebih rendah dari beratnya saat dilahirkan.
Bayi tersebut akhirnya diselamatkan oleh petugas. Dia harus mendapatkan pemulihan di rumah sakit Florida. WFTV 9 bahkan melaporkan, saat pihak berwenang memeriksanya, mata bayi terlihat cekung dan tulang rusuknya terlihat jelas.
Dehidrasi dan Kurang Gizi Parah
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa anak tersebut sangat mengantuk. Selain itu, dia juga mengalami dehidrasi dan kurang gizi yang menyebabkan suhu tubuh dan kadar gulanya menjadi tidak menentu.
Kedua orangtua sang bayi, telah didakwa dengan kelalaian dan menghadapi tuntutan lainnya. Keduanya telah ditahan di Brevard County Jail.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa pasangan ini memberinya makanan yang ditumbuk. Ditakutkan, kekurangan makanan yang layak di lima bulan kehidupan pertama bayi tersebut bisa meninggalkan dampak buruk bagi tubuhnya dan kondisinya seumur hidup.
"Saya belum pernah melihat anak di tahap seperti ini, sangat dekat dengan kematian," kata Detektif Lauren Watson dari Titusville Police Department.
Tidak dijelaskan mengapa mereka membuat sendiri "susu formula" yang terbuat dari kentang untuk sang bayi. Mengutip Miami Herald, polisi menyatakan bahwa pasangan itu mengganti susu formula yang sudah direkomendasikan dokter dengan "resep" mereka sendiri agar konsisten dengan gaya hidup vegan yang dianutnya.
Saat ini, anak itu sudah bertambah setengah pon semenjak mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan anak dan keluarga setempat.
Laporan Giovani Dio/ Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buah Tak Disarankan Dibikin Jadi Jus, Konsultan Gizi dengan 324 Ribu Follower Punya Alasan Ilmiahnya
Minum jus kerap jadi solusi saat diet, namun ternyata konsumsinya tidak disarankan pakar. Intip alasannya.
Baca Selengkapnya15 Buah Terbaik untuk Kesehatan dan Porsi Terbaik Mengkonsumsinya
Beberapa buah terkenal karena kandungan vitamin, serat, mineral dan senyawa pelindungnya yang jauh lebih tinggi. Yuk, simak 15 buah yang paling menyehatkan!
Baca SelengkapnyaCara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Pilihan Menu Sahur Praktis, Bikin Kenyang dan Disukai Anak
Namun, seringkali, menggugah nafsu makan anak pada waktu sahur bisa menjadi tantangan tersendiri.
Baca Selengkapnya5 Pilihan Makanan Sehat Bagi yang Ingin Tingkatkan Berat Badan
Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan sehat yang membentuk otot dan meningkatkan kekuatan tubuh.
Baca SelengkapnyaRekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi
Ingin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaManfaat 1 Sendok Makan Cuka Apel, Solusi Ampuh untuk Diet
Apakah benar cuka apel dapat dimanfaatkan untuk penurunan berat badan? Yuk, simak faktanya!
Baca Selengkapnya11 Makanan Tinggi Protein Tanpa Lemak Baik untuk Dikonsumsi demi Kesehatan.
Pentingnya mengonsumsi makanan yang kaya protein untuk menjaga kesehatan dan membentuk otot, serta membantu menjaga berat.
Baca SelengkapnyaBalita Hanya Ingin Makan Menu yang Sama, Simak Saran Dokter Anak
Food jags sebenarnya bagian normal dari fase perkembangan anak namun bisa berdampak serius bila tidak ditangani.
Baca Selengkapnya