Cerita Cincin ASI dr. Benatha Bikin Semangat Pejuang ASI
Dream - Benatha Hardhani, seorang ibu yang tak pernah menyerah untuk putra semata wayangnya, Muhammad Harsya Danendra. Sang putra memiliki penyakit langka yang disebut DiGeorge Syndrome.
Penyakit tersebut merupakan kondisi dimana seorang anak memiliki kumpulan dari beberapa kelainan bawaan lahir. Anak dengan DiGeorge Syndrome kehilangan kromosom 22q.11.2, yang menyebabkan munculnya beberapa kelainan bawaan lahir, seperti kelainan jantung, disfungsi kelenjar timus, langit-langit sumbing, masalah kesehatan mental dan masih banyak lagi.
Kondisi Harsya itu membuatnya tak bisa menyusu dengan mudah pada sang ibu setelah lahir. Bena yang berprofesi sebagai dokter juga harus berusaha keras untuk menyusui Harsya.
Setelah lahir, Harsya menjalani operasi jantung besar. Pemulihannya membutuhkan waktu lama. Dalam masa tersebut, Benatha memilih untuk tetap memberikan ASI meski usaha dan biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih besar dibandingkan jika ia memberi susu formula.
"Saya mantap untuk terus memberikan ASI dengan konsekuensi saya harus melakukan EPING (exclusive pumping) karena Harsya mengalami gangguan menelan dan menggunakan selang NGT untuk minum (tidak bisa per oral), lalu setiap bulan saya harus merogoh kocek puluhan juta rupiah untuk melengkapi ASI tersebut," tulis dr. Benatha di akun Instagramnya.
Bena pun mengabadikan perjuangannya untuk memberi ASI pada Harsya dalam sebuah cincin yang sangat cantik. Ia mengungkap pernah ingin menyerah saat menyusui Harsya tapi akhirnya selama 6 bulan, Bena berhasil memberikan ASI eksklusif.
"Saya sadar, tidak ada sufor apapun di dunia ini yang dapat menggantikan manfaat ASI. Alhamdulillah saya dapat memberikan Harsya ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan dengan pendamping hingga 1 tahun. Karena untuk kami, memberikan ASI bukan pilihan mudah, bukan pula pilihan yang murah. Namun tetap harus diperjuangkan," ungkap Benatha.
Sebuah cincin berisi ASI dan rambut Harsya saat masih bayi, dikemas sangat manis, sebagai kenangan perjuangan Benatha. Baginya, cincin tersebut merupakan perhiasan paling berharga sedunia.
Salut, mama Benatha! Sangat inspiratif, terutama untuk para ibu yang juga sedang berjuang memberikan ASI pada buah hatinya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Mahasiswi Disukai Pocong setelah Pulang Kuliah Malam, Kaki Dijilat dan Dipelototi Saat Tidur
Sosoknya mengerikan, melompat dari jendela asrama dan gigit kaki sang gadis
Baca SelengkapnyaCerita WNI di Finlandia Berangkat Kerja di Suhu -28 Derajat, Rambut hingga Bulu Mata Membeku
Saking dinginnya, bulu mata dan rambutnya sudah membeku meski baru berjalan 10 menit.
Baca SelengkapnyaJanji Anies Baswedan: TNI, Polri, Hingga ASN di Bidang Pertahanan Naik Gaji Setiap Tahun
Anies Baswedan janji akan naikan Gaji TNI, Polri, Hingga ASN di Bidang Pertahanan setiap tahunnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Pilu Bella Shofie Tak Sempat Hadiri Pemakaman Ibu
Bella Shofie tak bisa meyembunyikan rasa penyesalannya karena tak berada di sisi sang bunda, Agustini di saat terakhirnya
Baca SelengkapnyaAlasan SBY Tak Hadiri Pelantikan AHY Jadi Menteri ATR
SBY telah memberikan restu kepada AHY dalam menjalankan tugas negara ke depan.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI Eksklusif Harus Dibarengi Pemantauan Berat Badan Bayi
Salah satu ciri ASI ibu berkualitas adalah berat badan bayi naik dengan stabil.
Baca SelengkapnyaCerita WNI Jadi Guru Ngaji di Jepang, Anak-Anak hingga Lansia Antre Jadi Murid
Uniknya, Adhitya mengajari bocah tersebut mengaji menggunakan Bahasa Jepang
Baca Selengkapnya7 Sifat Istri yang Membuat Rezeki Suaminya Mengalir Deras
Sebagai mitra hidup, istri memiliki pengaruh yang besar dalam kesuksesan suami.
Baca SelengkapnyaPersiapan Cak Imin Jelang Debat Cawapres Hari Ini: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Cak Imin ungkap persiapannya jelang cawapres, termasuk siapkan fisik dan banyak istirahat.
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Ketika Diajak Buat Konten
Pernah nggak sih kamu ngumpet karena takut diajak temen bikin konten? Kalau pernah, kamu tentu paham yang dirasakan rekan kita ini.
Baca Selengkapnya