Dream - Anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun biasanya sudah mulai belajar berpuasa. Untuk yang pertama kali, bisa ikut bangun sahur lalu puasa hingga azan Zuhur. Pada anak-anak yang lebih besar dan lebih kuat, bisa sampai azan Maghrib.

Salah satu hal yang harus diwaspadai pada anak-anak saat belajar puasa adalah dehidrasi. Seperti kita tahu, anak begitu aktif dan kerap bermain bola, lari-larian, lompat-lompatan dan permainan yang sangat menguras fisik.

Saat mereka bermain dengan menguras fisik tentunya akan banyak berkeringat. Terutama jika bermain di luar rumah saat cuaca panas. Seringkali anak-anak lupa kalau sedang belajar berpuasa.

Hal ini bisa memicu dehidrasi. Anak memang belum bisa menimbang aktivitas dan ibadah puasa dengan baik, untuk itu orangtua harus terus mengingatkan agar kesehatannya tetap terjaga meskipun sedang menjalankan ibadah.

Untuk mencegah anak mengalami dehidrasi karena puasa, pastikan saat sahur dan berbuka mendapat banyak asupan sehat kaya air. Seperti jus buah asli, yogurt, susu atau buah-buahan segar.

Potongan buah dingin

Potongan melon, semangka, jeruk, blewah, atau nanas dingin bisa jadi hidangan tepat untuk anak-anak buka puasa. Hindari memberikan minuman manis kaya gula. Camilan dan minuman manis akan membuat anak lebih cepat haus.

Lebih baik, buat infused water. Campur air putih yang diberi sedikit perasan lemon atau daun mint agar memiliki rasa. Dinginkan atau masukkan banyak batu es. Anak-anakcenderung lebih menyukainya dibandingkan harus minum air putih biasa.

Ingatkan juga anak untuk tidak beraktivitas fisik berlebihan terutama saat siang hari. Jika anak mengeluh sakit kepala, lemas, disertai mual atau muntah bisa jadi pertanda dehidrasi.

Segera beri air minum jika buah hati mengalaminya. Minta anak beristirahat. Dengan begitu anak juga belajar mengenali kondisi tubuhnya saat belajar berpuasa.

Si Kecil Mulai Berpuasa dan Belum Baligh, Bagaimana Hukumnya?

Dream - Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang sangat istimewa. Puasa yang dijalankan umat muslim merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT. Menjalankannya memang bukan hal mudah.

Bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga emosi dan perilaku negatif. Puasa diwajibkan bagi mereka yang sudah baligh. Dikutip dari NU Online, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi orang yang berpuasa. Bila tidak memenuhi persyaratan tersebut, kewajiban puasa tidak berlaku baginya dan tidak berdosa meninggalkannya. Abdul Wahab As-Sya’rani dalam Mizanul Kubra mengatakan:

Artinya: “Ulama empat madzhab menyepakati kewajiban puasa bagi muslim baligh, berakal, suci, mukim, dan mampu berpuasa.”

Berdasarkan penjelasan tersebut, orang yang tidak termasuk dalam kategori ini tidak diwajibkan puasa. Termasuk anak kecil yang belum baligh. Kendati anak kecil tidak diwajibkan puasa, para ulama tetap menganjurkan mereka untuk puasa. Abdul Wahab As-Sya’rani menjelaskan:

Artinya, “Ulama sepakat anak kecil yang tidak mampu puasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan puasa. Tapi anak kecil diminta puasa bila berumur tujuh tahun dan dipukul bila tidak mau puasa ketika umur sepuluh tahun.”

Seperti Anjuran Salat

Anjuran memerintahkan anak kecil puasa ini disamakan dengan anjuran salat. Hal ini sebagaimana dikatakan Rasulullah SAW:

Artinya: “Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.”

Sebenarnya anak kecil yang belum baligh tidak diwajibkan puasa tetapi tetap dianjurkan puasa semampunya sebagai latihan. Terutama jika anak sudah berumur sepuluh tahun. Selengkapnya baca di sini.