Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Catatan 'Handle With Care' Viral, Bantu Anak Hadapi Masa Sulit

Catatan 'Handle With Care' Viral, Bantu Anak Hadapi Masa Sulit Ilustrasi

Dream - Ungkapan "butuh satu desa untuk mendidik/ mengasuh anak" memang ada benarnya. Orangtua tak bisa sendirian dalam membentuk karakter positif pada anak-anaknya.

Dibutuhkan kerja sama keluarga, tetangga dan tentunya para pendidik untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi anak. Ada kalanya anak mengalami masa sulit dalam keluarga dan keesokan harinya harus ke sekolah. Dalam kondisi ini sangat penting komunikasi antara guru dan orangtua

Rachel Harder, seorang guru Hutchinson, Kansas, Amerika Serikat, mmemiliki solusi untuk hal ini yang kemudian menjadi viral. Ia membuat catatan "handle with care" yang dibagikan pada para orangtua.

Harder menjelaskan bahwa dia ingin memberi keluarga yang mengalami kesulitan di rumah dengan "dukungan tambahan di sekolah." Dia menekankan bahwa dia tahu mereka tidak selalu dapat memberikan detailnya, dan "tidak apa-apa".

Cukup memberitahunya, bisa dengan mengirim email dengan subjek, "handle with care" atau "tangani dengan hati-hati" akan mengingatkannya pada fakta bahwa seorang siswa mungkin membutuhkan "waktu ekstra, kesabaran, dan bantuan di siang hari"

 

Masalah keluarga

Harder mengatakan kepada Fox News bahwa dia terinspirasi untuk membuat hal tersebut setelah mengetahui bahwa kantor polisi di AS telah bermitra dengan sekolah untuk memberi tahu konselor atau administrator untuk "menangani siswa dengan hati-hati" jika keluarga mereka menghadapi penegakan hukum di malam hari atau di akhir pekan.

"Kami menyukai ide ini dan berpikir harus ada cara untuk membuat ini berhasil di dalam komunitas kelas kami sendiri," jelasnya.

Butuh kerjasama semua pihak

Menurutnya anak-anak juga mengalami stres tapi mereka tak bisa mengungkapkan dan menghadapi. Orangtua atau yang terdekat bisa bekerja sama dengan sekolah untuk menjaga kondisi psikologis anak-anak.

"Kami tahu bahwa anak-anak membutuhkan waktu, ruang dan cinta. Peringatan dari orang tua sangat bagus jika kita pihak sekolah bisa mendapatkannya," ungkap Harder.

Catatan "handle with care tersebut" sangat menyentuh. Orangtua cukup memberitahu anaknya sedang melalui masa sulit dan pihak sekolah nantinya akan bekerja sama dengan guru dan konselor untuk memastikan anak tertangani dengan baik di sekolah.

 

Sumber: Parents

4 Tanda Orangtua Sudah Ajarkan Kecerdasan Emosi Pada Anak

Dream - Kecerdasan emosi (atau dikenal sebagai emotional quotient/ EQ) adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi sendiri dengan cara yang positif. Hal ini berdampak pada pengelolaan stres yang baik, mampu berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, serta bisa mengatasi tantangan dan meredakan konflik.

Kecerdasan emosi didapatkan bukan dalam waktu singkat. Perlu diajarkan, dicontohkan dan dilatih terus-menerus sejak dini. Sebagai orangtua, apakah ayah bunda sudah mengejarkan kecerdasan emosi pada buah hati?

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk anak adalah membantu mereka mengelola emosinya. Berikut tanda jika orangtua sudah mengajarkan kecerdasan emosi pada anak.

Orangtua melatih anak untuk tak impulsif
“Anak-anak pada dasarnya impulsif dan jika tidak dikendalikan mereka bisa menjadi orang dewasa yang impulsif,” kata Aleasa Word, pelatih kecerdasan emosional bersertifikat.

Impulsif merusak kecerdasan emosional, jadi ajari anak-anak untuk berhenti dan berpikir tentang apa yang mereka rasakan sebelum bertindak. Word menyarankan untuk menggunakan isyarat visual, seperti gelang khusus atau kata-kata pemicu untuk membantu anak-anak belajar cara berhenti. Jelaskan kepada anak-anak pentingnya meluangkan waktu lima detik untuk menanggapi apa pun, kecuali dalam keadaan darurat.

“Anak-anak saya sendiri telah melihat ke atas, melihat ke bawah, melihat ke kiri, dan melihat ke kanan secara rutin sebelum merespons, demi memaksa mereka untuk berhenti sejenak,” kata Word, dikutip dari Readers Digest.

 

Berdiskusi

Penting bagi orangtua untuk selalu meluangkan waktu berdiskusi dengan anak-anaknya. Hal yang dibahas bisa banyak hal, bukan hanya sekadar hal berat, tapi juga tema yang ringan. Kuncinya adalah saling mendengarkan.

“Miliki waktu bicara untuk keluarga adalah wajib,” kata Tom Kersting, seorang psikoterapis.

Rata-rata orangtua menghabiskan tiga setengah menit per minggu untuk percakapan yang bermakna dengan anak-anak mereka. Ini sangat kurang, coba buat rutinitas seluruh keluarga untuk berbincang selama 15 menit per malam.

 

Menerima emosi anak

Perasaan tidak ada yang benar atau salah, memang demikian adanya, dan setiap orang berhak atas perasaan mereka, termasuk anak saat mengalami perasaan tertentu. Selalu dorong anak untuk mengungkapkan perasaan mereka melalui pertanyaan.

Misalnya, jika mereka terlihat sedih atau kesal dan tidak mau berbicara, orangtua dapat bertanya, 'Kakak/ adik terlihat murung diri hari ini, apakah sesuatu terjadi?. Jangan pernah menghakimi atau meragukan perasaan anak-anak. Cobalah berempati, bila tak punya kta positif yang ingin diucapkan lebih baik diam dan cukup beri pelukan hangat pada anak.

 

Puji saat anak mampu mengendalikan emosi

Membesarkan anak yang memiliki kecerdasan emosi adalah proses yang lambat tapi sangat layak. Jadi, penting bagi orangtua untuk memberi pujian dan merayakannya saat anak mempu mengendalikan emosi.

Akui situasi di mana anak membiarkan emosinya kacau tetapi tetap terkendali. Pujilah dia karena itu. Katakan, 'Aku suka caramu mengontrol emosi saat adik terus mengganggu. Itu cara yang bagus untuk menghadapinya'.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya

Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Edisi Terbaru 2024

10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Edisi Terbaru 2024

Jika anak Kamu mengalami berat badan yang tidak normal, berikut rekomendasi susu untuk menaikkan berat badan anak.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Beda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak

Beda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak

Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.

Baca Selengkapnya
3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

Pada kasus tertentu ternyata adanya kelainan yang membutuhkan terapi dan intervensi medis.

Baca Selengkapnya
Anak Jadi Sangat Aktif karena Santap Camilan Manis Ternyata Mitos

Anak Jadi Sangat Aktif karena Santap Camilan Manis Ternyata Mitos

Banyak yang mengira kalau makanan manis bikin anak jadi hiperaktif. Ketahui faktanya.

Baca Selengkapnya