Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bocah 11 Bulan Diintubasi karena Covid-19, Begini Kondisinya

Bocah 11 Bulan Diintubasi karena Covid-19, Begini Kondisinya Ilustrasi Bayi Dirawat/ Foto: Shutterstock

Dream - Paparan virus covid-19 pada anak sebagian besar kasusnya tak menimbulkan gejala. Kondisi bisa sangat berbeda jika anak yang terpapar memiliki penyakit penyerta atau mengalami perburukan.

Seperti yang dialami seorang bayi perempuan berusia 11 bulan bernama Ava Amira Rivera. Ava sampai harus diterbangkan ke RS Houston 7 Agustus 2021 kemarin, untuk mendapat perawatan intensif.

Dikutip dari Parents, hasil tes Covid-19 Ava menunjukkan hasil positif. Setelah itu Ava mulai mengalami kejang, dan membuat dokter di Rumah Sakit Lyndon B. Johnson melakukan intubasi.

Tim RS tak biasa menangani bayi di bawah usia 12 bulan. Bayi tersebut lalu diterbangkan ke RS Anak di Houston, sayangnya tidak ada tempat tidur yang tersedia. Akhira, Ava dipindahkan ke RS Temple untuk melanjutkan perawatannya.

"Untungnya, kami dapat membantunya. Sekarang dalam kondisi sangat stabil," kata dr. Dominic Lucia, spesialis anak dan kepala petugas medis di Baylor Scott & White Pusat Medis Anak McLane – Temple.

 

Membaik

Saat ini Ava sedang dalam tahap pemulihan yang luar biasa. Menurut dr. Lucia, bayi tersebut tak lagi menggunakan mesin pernapasan dan sudah dipindahkan ke RS lain di Texas, di area tempat tinggalnya.

"Tidak lagi membutuhkan mesin pernapasan. Dia benar-benar tidak aktif sekarang. Dia tampak hebat," kata Lucia.

Rupanya lonjakan kasus Covid-19 varian Delta di Amerika Serikat sangat tinggi. Bukan hanya berbahaya bagi orang dewasa tapi juga anak-anak dan saat ini pelayanan RS di beberapa negara bagian juga kewalahan menangani pasien Covid-19.

 

Pilu, Ibu 25 Tahun Meninggal Setelah Melahirkan karena Covid-19

Dream - Perjuangan para ibu hamil tetap dalam kondisi sehat dalam situasi pandemi Covid-19 memang tak mudah. Risiko tertular virus corona bisa datang dari mana saja.

Dampak yang paling fatal dari virus adalah komplikasi yang berujung kematian. Sebuah cerita pilu dibagikan akun Twitter @septiojk. Ia adalah seorang suami yang istrinya meninggal dunia setelah melahirkan anak pertama mereka.

Berawal dari istri Septio tertular Covid-19 saat hamil tua. Perburukan terjadi begitu cepat. Operasi caesar dilakukan agar paru-paru sang istri tak bekerja terlalu berat.

"Di akhir kehamilan yg tinggal menghitung hari mendekati hpl saya dan istri terinfeksi covid-19. Kondisi perburukan istri saya berlangsung begitu cepat. Hingga saat kami pergi ke igd dokter berkata dengan raut wajah tidak yakin dan suara lirih. 'Mas, istrinya harus segera di caesar untuk mengurangi beban paru-parunya, perasi ini sangat beresiko. Ada yg berhasil ada yg tidak'. Berhasil atau tidak yg dimaksut adalah kondisi dari istri saya yg kemungkinan bisa tidak tertolong (50%-50%) karena perburukan infeksi pada paru-parunya bukan karena operasi caesarnya," tulis @septiojk.

Penjelasan dokter membuat Septio sangat sedih. Ia berusaha tegar mendampingi sang istri yang masih sangat muda, 25 tahun.

"Betapa hati ini remuk mendengar dokter berkata demikian dengan intonasi yg lirih dan raut wajah yg tidak yakin. Sebagai seseorang yg tidak pernah patah hati dalam percintaan karena ya seumur hidup saya cuma pacaran hingga menikah dengan orang ini, benar-benar hari itu saya dibuat hancur dengan beberapa kalimat yg dilontarkan dokter. Sempat saya tanyakan kepada istri. “Kamu gmn mah gas nggk?” Dia jawab “gas aja yah”. Saya sahut lagi “tapi kamu kuat dan semangat lho”. “Iya iya” jawabnya," ungkap @septiojk.

 

Anak Lahir dengan Selamat, Sang Ibu Alami Perburukan

Operasi caesar pun dilakukan. Anak pertama mereka lahir dengan selamat. Sebelumnya dilakukan sederet tes pada si bayi dan dinyatakan negatif Covid-19.

"Saya mendengar suara 2x tangisan bayi yg begitu kuat dari luar ruangan. Tepat di titik ini adalah momen yg sangat sangat sangat tidak bisa didefinisikan. Disatu sisi saya berucap alhamdulillah ini tangis anakku yg sudah lahir didunia disisi lain ada sesuatu yg masih mengancam istri saya dan kemungkinan anak saya tertular oleh ibunya. Alhamdulillah 2x test pcr anak saya dinyatakan (-) dan boleh dibawa pulang dengan kondisi sangat sehat," tulis @septiojk.

Sementara setelah operasi caesar, istri dari Septio harus masuk ruang ICU. Kondisinya dipantau intensif karena mengalami sesak parah

"Hingga pada suatu pagi saturasinya menyentuh angka 16% yg membuat istri saya tidak sadar(gagal nafa) dan terpaksa untuk dipasang ventilator. Sebuah alat yg sangat dihindari pada tindakan medis. Hingga tirai terakhir dibuka saya tanya keperawat berapa saturasinya. Dia menjawab membuka semua 5 jarinya yg artinya 50% dengan raut muka yg suram. Istri saya dinyatakan meninggal setelah 10 hari dirawat di ruang ICU (7 hari dengan ventilator)," ungkap @septiojk.

Cerita @septiojk ini membuat banyak warganet terharu. Doa pun mengalir untuknya dan sang anak yang belum sempat melihat wajah ibunya sendiri. Akun @YazidAbdur menullis "Yang tabah dan kuat ya Mas. InsyaAllah Mbak Deya husnul khotimah. Saya mungkin gak bisa sekuat Mas Tio kalo ada di posisi itu".

Lalu akun @sangkonseptor menulis "Innalillahi wainnailaihi rojiun, Alfatihah kagem istri". Lihat unggahan @septiojk selengkapnya.

 

Tertular Covid-19, Ibu Hamil 22 Kali Lebih Mungkin Meninggal Dunia

Dream - Ibu hamil di Amerika Serikat saat ini termasuk golongan yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan Moderna. Kebijakan ini juga diterapkan di Kanada.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan kalau dua vaksin tersebut tak terbukti berbahaya bagi ibu hamil. Fakta lainnya yang juga mendukung kebijakan tersebut adalah enurut sebuah studi internasional yang dipimpin oleh UW Medicine dan dokter di Universitas Oxford, orang yang terkena COVID-19 saat hamil memiliki kemungkinan 22 kali lebih besar untuk meninggal dunia dibandingkan mereka yang sedang hamil dan tidak tertular COVID-19.

Risiko lainnya yang mungkin muncul adalah, ibu hamil yang tertular Covid-19 lebih mungkin melahirkan bayi prematur, mengalami preeklamsia, menjalani intubasi, dan masuk ICU. Kondisi tersebut diperparah jika ibu hamil menglami obesitas, menderita hipertensi atau diabetes. Jika bayi tersebut lahir dari ibu yang terinfeksi, 11% di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

 

Cenderung Membutuhkan Perawatan Intensif

Studi ini dilakukan pada 2.130 wanita hamil di 18 negara yang didiagnosis dengan Covid-19 dan menunjukkan bahwa tertular Covid-19 saat hamil memiliki hubungan yang konsisten dengan hasil kesehatan yang lebih buruk. Termasuk peningkatan substansial dalam morbiditas ibu, kematian, dan komplikasi neonatal.

"Hal pertama yang diambil dari penelitian ini adalah bahwa ibu hamil tidak lebih mungkin tertular COVID-19, tetapi jika mereka mendapatkannya, mereka lebih cenderung menjadi sangat sakit dan lebih mungkin membutuhkan perawatan ICU, ventilator, atau mengalami kelahiran prematur dan preeklamsia," kata dr. Michael Gravett, peneliti utama studi tersebut kepada The Seattle Times.

Informasi tersebut menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan Covid-19 yang ketat yang harus diikuti di setiap fase dalam kehamilan. Penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna aman untuk ibu hamil, perlu ditindaklanjuti secara aktif.

Analisis awal dari penelitian terhadap 35.000 orang hamil yang menerima salah satu dosis sesaat sebelum, atau selama, kehamilan, mengungkapkan bahwa vaksin tidak menimbulkan risiko serius bagi individu tersebut. Saat ini, pusat pengendalian penyakit AS (CDC) telah menyatakan bahwa ibu hamil harus mendapatkan vaksin tersebut.

Sumber: Fatherly

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan

Pria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan

Lintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.

Baca Selengkapnya
Sungguh Berat Cobaan Hidup Gadis Ini Sepanjang 2023: Ayah Meninggal April, Ibu Tiada Oktober

Sungguh Berat Cobaan Hidup Gadis Ini Sepanjang 2023: Ayah Meninggal April, Ibu Tiada Oktober

Semuanya dimulai saat bulan Februari 2023 di mana dia dan keluarganya mengalami kecelakaan.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! When Cegil diajak Ngonten

NOTED KAK! When Cegil diajak Ngonten

Kurang lebih begini keadaannya kalau anak kantor jadi diajak bikin konten. Temen kalian ada yang kaya gini gak?

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Bocah SD Bawa Tas Berat dan Penuh, Isinya Ternyata Perkakas Bengkel

Bocah SD Bawa Tas Berat dan Penuh, Isinya Ternyata Perkakas Bengkel

Ia begitu bersemangat memperlihatkan alat-alat bengkel dibawa pada teman-temannya.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Begini cerita aslinya dibalik kejadian seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang disunat oleh jin!

Baca Selengkapnya