Dream - Tinggal di Jepang bersama suami dan anak-anaknya, membuat Lhaksmi Dewayani melakukan sederet adaptasi yang tak mudah. Keluarga Lhaksmi yang merupakan seorang muslim harus pintar-pintar mencari dan membuat sendiri makanan halal.

Pasalnya di Jepang babi jadi bahan makanan yang umum, yang diharamkan bagi umat muslim. Seperti cerita Lhaksmi yang harus menghadap pihak sekolah, soal bekal sekolah anak-anaknya.

Pada Februari 2017, putri Laksmi mulai bersekolah di salah satu sekolah di Jepang. Sebelum putrinya bersekolah, rupanya pihak sekolah melakukan wawancara dengan Lhaksmi sebagai orangtua dan warganegara asing. Salah satunya pembahasan soal bekal makan siang.

Di sekolah sang putri, ada kantin sekolah dan layanan penyediaan makanan oleh katering. Tapi ia tak bisa mengonsumsi makanan tersebut karena bisa saja mengandung babi. Lhaksmi pun menyampaikan hal tersebut pada pihak sekolah.

"Anak saya tak bisa makan makanan yang mengandung babi dan alkohol, saya menyampaikan hal itu pada wakil kepala sekolah. Lalu pihak sekolah bertanya bagaimana saya menyediakan makanan untuk putri saya di saat masih sekolah TK," ungkap Lhaksmi.

Lhaksmi kemudian menjelaskan kalau dirinya membuat bento atau bekal ala Jepang tapi dengan sentuhan Indonesia. Bentuknya memang tak terlalu bagus, tapi pasti berasal dari bahan-bahan halal.

Seperti saat membuat hamburger, ia memesan daging khusus di toko yang memiliki sertifikat daging halal di Prefektur Kagoshima. Lalu di atas daging diberi parutan "daikon" atau lobak di atasnya. Bekal dilengkapi dengan sup miso dan sebagian sayuran yang diasinkan dengan rumput laut nori yang disebut "isoae".

Bekal bento yang dibuatnya ternyata sangat disukai anak-anaknya. Bahkan salah satu anaknya bercerita teman iri dengan bekal yang dibawanya.

Sumber: Takefumi Horinauschi/ Asahi.com