Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bayi Tak Boleh Terlalu Lama Tidur Tengkurap, Mengapa?

Bayi Tak Boleh Terlalu Lama Tidur Tengkurap, Mengapa? Bayi Tengkurap (FOto: Shutterstock)

Dream - Nyaman adalah kunci agar bayi bisa tidur nyenyak. Ada bayi yang begitu nyaman dengan posisi tidur tengkurap. Sebenarnya tidak masalah jika bayi tidur tengkurap, tapi tak boleh terlalu lama.

Posisi bayi harus segera diperbaiki jika tengkurap dalam waktu lama. Saat usia empat sampai enam bulan, bayi umumnya sudah bisa membolak-balikkan badannya. Itulah mengapa bayi sering dalam posisi tengkurap saat tidur.

Pengawasan orangtua sangat penting. Kepala divisi neonatologi di Rumah Sakit Anak-Anak di Montefiore di Bronx, New York, Deborah Campbell, MD, FAAP, menyarankan untuk tak membiarkan bayi terlalu lama tengkurap.

"Posisi tengkurap membutuhkan kontrol kepala dan leher yang baik, agar bisa bernapas. Sementara tak semua bayi sudah memiliki kontrol yang baik," kata Campbell.

 

Nah, jika bayi berusia sekitar 6 bulan dan sudah memiliki kontrol kepala dan badan yang baik, maka tidak perlu membalikkan posisi tidur bayi. Hal yang harus jadi perhatian adalah saat tengkurap, hidung bayi tertutup dan ia kesulitan bernapas.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), posisi tidur terbaik untuk bayi sejak awal kelahiran sampai usia sekitar satu tahun adalah berbaring atau telentang. Posisi ini bakal meningkatkan aliran udara.

"Bahkan bayi dengan gastroesophageal reflux (GERD) harus tidur terlentang. Ini berlaku untuk tidur siang dan malam dan harus konsisten dilakukan,” kata Campbell.

Selengkapnya baca di Diadona.id

Panduan Penting Merawat Bayi Baru Lahir di Tengah Pandemi Covid-19

Dream - Melahirkan di tengah-tengah pandemi Covid-19 global seperti sekarang, memang jadi sebuah tantangan sendiri bagi ibu dan ayah. Rumah sakit yang sebelumnya terasa nyaman, kini terkesan lebih 'horor'.

Dokter dan perawat mengenakan alat pelindung diri (APD), keamanan dan prosedur di RS pun diperketat. Kondisi ini tentunya membuat orangtua semakin mawas diri, terutama setelah bayi lahir dan boleh pulang.

Risiko penularan bisa saja terjadi di mana pun, bukan hanya di RS. Untuk itu, saat merawat bayi baru lahir di tengah pandemi ini, perhatikan tips dari para ahli kesehatan berikut.

 

Selalu Konsultasi dengan Dokter

Meningat kondisi seperti saat ini, beberapa dokter mengalihkan jadwal kunjungan melalui virtual seperti skype, zoom, atau platform lainnya. Orangtua dapat mengajukan pertanyaan melalui video dengandokter. Video dinilai lebih efektif dari pada konsultasi lewat telepon seluler. Hal ini dikarenakan dokter dapat melihat secara langsung interaksi antara orang tua dan bayi. Selain itu, dokter dapat menilai hambatan atau permasalahan yang dialami bayi melalui video.

Jika ada permasalahan pada kesehatan bayi, seperti masalah pernapasan, dokter akan menjadwalkan untuk membawa bayi ke klinik. Namun jika hanya permasalahan biasa seperti ruam popok, masalah menyusui, dokter biasanya akan memantau melalui video.

Cara Bayi Memperoleh Vaksin

Orangtua mungkin masih perlu membawa bayinya ke klinik dokter untuk mendapatkan vaksin. Menunda memberikan vaksin pada bayi, tidak disarankan karena vaksin sangat penting untuk melindungi bayi terhadap penyakit seperti meningitis dan batuk.

Namun, mengingat tingkat risiko saat pandemi ini (terutama untuk bayi yang lahir prematur atau dengan kondisi kesehatan lain),  Matt Dougherty, M.D., seorang dokter anak di St. Louis, mengatakan bahwa pemberian vaksin untuk bayi dapat ditunda sementara waktu. Dokter dan orangtua dapat mendiskusikan untuk mengambil waktu yang paling aman untuk memberikan vaksin kepada bayinya.

Pastikan Ketersediaan Keperluan Bayi

Kebutuhan seperti popok, tisu, dan susu formula sangat dibutuhkan. Meskipun ketersediaannya terbatas, orang tua tidak perlu menimbun secara berlebihan.

Cukup beli persediaan selama dua minggu, untuk mengurangi frekuensi keluar rumah. Bisa juga memesan secara online agar rsesuai yang dibutuhkan bayi untuk persediaan beberapa minggu. Dengan begitu, dapat mengurangi waktu ke luar rumah dan mengurangi risiko terpapar infeksi virus covid-19. 

Menjaga Kesehatan Mental

Menjaga kesehatan mental pasca melahirkan sangat penting untuk mencegah depresi pada Ibu yang baru saja melahirkan bayinya. Jika mengalami gejala depresi pasca melahirkan sebaiknya hubungi petugas profesional. Bisa juga melakukan konsultasi online, tapi pastikan melakukannya pada konsultan yang tepat. (mut)

Sumber: Parents

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebiasaan Tidur Tengkurap Bahaya untuk Kesehatan Tubuh
Kebiasaan Tidur Tengkurap Bahaya untuk Kesehatan Tubuh

Ada saja yang lebih menyukai tidur dengan posisi tengkurap. Namun, apakah itu baik untuk tubuh?

Baca Selengkapnya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Anak Tidur Sebaiknya Dalam Kondisi Gelap, Dokter Jelaskan Alasannya
Anak Tidur Sebaiknya Dalam Kondisi Gelap, Dokter Jelaskan Alasannya

Tidur dengan lampu menyala juga membuat anak cenderung terbangun bukan dengan rasa segar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak
Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak

Anak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.

Baca Selengkapnya
Samakan Jam Tidur Anak saat Perjalanan Mudik dengan Mobil Biar Lebih Nyaman
Samakan Jam Tidur Anak saat Perjalanan Mudik dengan Mobil Biar Lebih Nyaman

Perjalanan panjang, macet dan melelahkan kadang membuat anak muntah, pusing dan lemas.

Baca Selengkapnya
3 Kondisi Pada Bayi Baru Lahir yang Sering Bikin Kaget
3 Kondisi Pada Bayi Baru Lahir yang Sering Bikin Kaget

Bayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.

Baca Selengkapnya