Bayi Prematur Ternyata Berisiko Besar Alami Cacat Mata
Dream - Bayi prematur memiliki risiko cacat mata lebih besar dibandingkan dengan bayi yang tidak lahir dalam kondisi normal. Hal ini karena terlalu cepat meninggalkan rahim menyebabkan organ tubuh bayi belum terbentuk secara sempurna. Termasuk paru-paru, yang memungkinkan bayi kekurangan oksigen.
"Kondisi tersebut dapat memicu pembengkakan pembuluh darah pada mata sehingga menyebabkan gangguan penglihatan. Untuk itu, pemeriksaan mata pada bayi prematur dapat
dilakukan dengan segera, bahkan sesaat setelah ia lahir," ujar dr. Scarlett Cacayuran, seorang dokter spesialis mata anak, di Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Masalah mata pada bayi prematur ini dikenal dengan Retinopathy of Prematurity (ROP). Untuk mengetahuinya, bisa dilakukan pemeriksaan Retina Screening untuk memastikan tidak ada bagian retina mata mereka yang rusak karena kurangnya oksigen. Jika dari pemeriksaan diketahui terdapat masalah pada retinanya maka akan dilakukan prosedur khusus. Anak juga bisa saja harus mengenakan kacamata untuk membantu penglihatannya.
Pemeriksaan mata secara teratur pun harus dilakukan demi menjaga penglihatannya. Terutama saat anak menginjak usia sekolah di mana ia harus fokus belajar dan menerima pelajaran. Sementara untuk anak yang lahir normal, pemeriksaan mata pun harus tetap dilakukan.
"Baiknya saat usia anak 4 tahun, matanya diperiksa sesaat sebelum mereka menduduki bangku sekolah. Ini dilakukan agar performa anak di sekolah dapat berlangsung secara optimal.
Ada beberapa tes penglihatan yang bisa diberikan pada anak," ungkap dokter Scarlett.
Ia pun menjelaska tes mata yang biasanya diberikan pada anak. Antara lain Ocular Motility Test, tes ini mampu memeriksa sinkronisasi pergerakan kedua bola mata. Hal ini dilakukan sebagai deteksi awal mata juling, di mana otot mata tidak mampu berfungsi dengan baik.
Ada juga Stereopsis Test, yaitu menguji penglihatan anak dalam melihat benda berbentuk serupa, sehingga memberikan kesan 3D. Hal yang tak kalah penting adalah Color Vision Test, bisa mendeteksi buta warna pada anak dengan melatihnya melihat ragam warna pada bentuk lingkaran.
"Apabila anak mengalami gejala seperti sakit kepala, pandangan mengabur, mata berair, dan sensitif terhadap cahaya, segera lakukan kunjungan ke dokter mata. Gejala ini dapat memicu timbulnya berbagai jenis cacat mata pada anak di kemudian hari," ujar dokter spesialis mata anak tersebut.
Laporan Annisa Mutiara
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cuplikan anak-anak artis yang lahir prematur, kini sudah tumbuh besar dan sehat.
Baca SelengkapnyaKulit si kecil rentan mengalami iritasi dan ruam karena suhu maupun bahan-bahan tertentu. Jangan sampai tumbuh kembangnya terganggu karena masalah kulit.
Baca SelengkapnyaBegadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaBayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.
Baca SelengkapnyaAnak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.
Baca Selengkapnya