Bahaya Menjenguk Bayi Baru Lahir Saat Pandemi Covid-19
Dream - Kebiasaan menjenguk kerabat atau teman yang baru melahirkan memang sangat baik. Biasanya, tamu yang datang ikut mendoakan bahkan juga membawa buah tangan baik untuk ibu maupun bayi.
Sayangnya, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, menjenguk bayi baru lahir bisa jadi 'mematikan. Seperti kasus yang terjadi di Pamekasan. Seorang bayi yang lahir pada saat Idul Fitri mengalami sesak napas akut, pneumonia atau radang paru.
Akibat kondisi yang sudah parah itu lah, nyawa sang bayi tidak dapat ditolong, tepat saat ia sudah berumur 40 hari. Bayi tersebut ternyata positif covid-19. Orangtuanya setelah diperiksa negatif Covid-19.
Dikutip dari Merdeka.com, diduga sang bayi tertular dari tetangga dan kerabat yang menjenguk dan menciuminya. Belajar dari kasus tersebut, bagi Sahabat Dream yang baru saja melahirkan, sebaiknya jangan ragu untuk menolak jika ada tamu datang ingin menjenguk bayi.
Tak Perlu Ragu Menolak Tamu
Alasan kesehatan bisa digunakan atau bilang saja ibu dan bayi sedang tak enak badan sebagai 'penolakan' halus. Bayi baru lahir sistem imunnya sangat lemah. Bukan hanya risiko tertular Covid-19, virus dan bakteri lain pun bisa dengan mudah membuatnya jatuh sakit.
Untuk menjaga kekebalan tubuhnya, tetap rutin berikan air susu ibu, karena ASI tinggi antibodi yang bisa melindungi bayi dari penyakit. Bila di rumah ada yang sakit, minta selalu kenakan masker dan tidak berada di dekat bayi.
Dalam situasi sekarang, orangtua harus ekstra tegas untuk menjaga kesehatan bayi baru lahir. Selalu cuci tangan dengan sabun atau sedikan hand sanitizer, jika ingin menyentuh dan menggendong bayi.
Masih banyak cara untuk menengok bayi. Bisa melalui video call, mengiriminya kado lewat kurir atau mendoakan dari jauh. Ingat, kesehatan dan keselamatan adalah yang utama.
Haruskah Si Kecil Jalani Tes Covid-19? Simak Penjelasannya
Dream - Kematian anak di Indonesia karena virus Covid-19 begitu tinggi, bahkan disebut-sebut tertinggi di Asia Tenggara. Padahal sebelumnya kasus Covid-19 pada anak kabarnya hanya menunjukkan gejala ringan yang bisa membaik dengan cepat.
Penting diketahui, anak yang terkena COvid-19 akan menularkan virus secara lebih agresif. Hal ini karena anak cenderung sulit menjaga jarak, menggunakan masker dan menjaga kesehatan diri dan harus selalu diawasi orangtua.
Lalu haruskan anak menjalani tes Covid-19? "Dianjurkan agar hanya pasien simptomatik yang diuji. Ini termasuk pasien anak dengan gejala COVID-19 yang konsisten - demam, sesak napas, batuk," kata Dr. Bessey Geevarghese, pakar penyakit menular anak di Ann & Robert H Lurie Children's Hospital di Chicago.
Riwayat Kontak dan Gejala
Untuk di Indonesia sendiri, tes Covid-19 baik yang rapid maupun swab test diprioritaskan pada mereka yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19.
Jika memang anak memiliki riwayat kontak dengan pasien Covid-19 atau menunjukkan gejala demam, batuk, sesak dan diare, jangan ragu untuk segara melakukan tes. Konsultasikan dengan dokter anak agar mendapat keputusan terbaik.
Saat Harus Jalani Tes
Jika anak memiliki gejala dan juga memiliki kondisi medis yang mendasarinya, pertimbangkan untuk melakukan tes. "Pada anak yang mengalami masalah imunitas (penyakit autoimun) atau memiliki kondisi medis yang mendasari (asma, kondisi jantung) mungkin perlu diuji karena mereka berisiko untuk penyakit yang lebih parah," kata Dr. Geevarghese.
Namun, ada kalanya tes mungkin diperlukan tanpa gejala. Ada beberapa pengecualian di mana pasien tanpa tanda-tanda dan gejala khas COVID-19 dapat diuji.
"Seperti sebelum operasi atau sebelum masuk rumah sakit," kata Gary Procop, MD, direktur Mikrobiologi Molekuler, Mikologi, Parasitologi, dan Virologi.
Rekomendasi untuk tes Covid-19 tergantung pada keadaan anak dan keluarga. Gejala, riwayat medis, kontak sakit, dan kedekatan dengan individu yang berisiko tinggi semuanya memainkan peran dalam membuat keputusan ini. Konsultasikan dengan dokter anak secara detail untuk membuat keputusan yang tepat.
Sumber: Parents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi Baru Lahir Ternyata Tak Perlu Mandi Setiap Hari
Mandi terlalu sering bisa membuat kulit si kecil jadi lebih berisiko mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaBahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaMusim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai
Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik
Gejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.
Baca SelengkapnyaBanyak yang Belum Tahu, Gen Bawaan Ayah Juga Pengaruhi Risiko Keguguran
Penting para calon ayah untuk menjaga kesehatan bila ingin kehamilan istri berjalan baik.
Baca SelengkapnyaCara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Dokter Sering Telat Praktik, Sibuk Gendong Bayi Lucu dan Cuek yang Bikin Gemas
Baru-baru ini netizen dibuat terpesona sekaligus gemas dengan video ekspresi tidak biasa dari bayi yang baru dilahirkan ibunya.
Baca SelengkapnyaBeda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak
Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya
Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.
Baca Selengkapnya