Bahaya Membiarkan Bayi Tidur Lama di Ayunan
Dream - Baby bouncer, ayunan, atau perangkat lain untuk menggoyang-goyangkan bayi kini banyak sekali di pasaran. Produk satu ini kerap jadi andalan para ibu untuk menaruh bayinya, sementara bisa melakukan aktivitas lain.
Saat berada di bouncer atau ayunan, bayi juga kerap tertidur bahkan lebih mudah terlelap. Seringkali orangtua membiarkan bayi tidur di ayunan hingga hitungan jam. Hal ini rupanya sangat berbahaya.
Mengapa?
Aturan tidur yang aman bagi bayi adalah seharusnya bayi tidur di atas permukaan datar tanpa banyak benda benda di dekat mereka. Menurut Ben Hoffman, seorang dokter anak dan anggota American Academy of Pediatric, jika memang bayi tidur di ayunan pastikan ada yang mengawasi.
"Jika dibiarkan dalam waktu lama tanpa pengawasan akan sangat berbahaya. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah hidungnya tertutup, sesak napas dan bayi sulit bergerak, belum lagi risiko jatuh," kata Hoffman.
Selain itu, hal yang juga dikhawatirkan adalah bayi bisa terjerat dengan tali atau berguling di ayunan. Bahkan hal ini tetap bisa terjadi meski orangtua telah menggunakan tali dengan benar.
Tidurkan Bayi di Permukaan Datar
Pada 2019, ternyata penggunaan bouncer sempat memicu kontroversi setelah ditemukan 32 bayi di Amerika meninggal saat berasa di dalam ayunan. Selain itu beberapa kasus juga menunjukkan bayi terjebak di ayunan dan mengalami cedera serius.
Bagaimana pun juga ayunan memang sangat berisiko jika digunakan oleh bayi. Banyak penelitian dan makalah yang telah diterbitkan selama bertahun-tahun tentang bahaya dari bayi yang tidur di ayunan atau kursi mobil.
Salah satu penelitian di University of Arkansas berusaha melihat apa yang terjadi saat bayi berusia dua hingga enam bulan tidur di tempat yang idak datar. Dari sana ditemukan bahwa permukaan yang tak datar ini bisa membuat bayi lebih mudah berguling atau terjatuh.
Penjelasan selengkapnya baca di Diadona.id
Ibu Lebih Suka Gendong Bayi di Sebelah Kiri, Sains Punya Penjelasannya
Dream - Bunda lebih suka gendong si kecil di sebelah kiri atau kanan? Ternyata menurut penelitian 70 hingga 80 persen wanita menggendong bayi di sisi kiri. Hal ini ternyata punya alasan tertentunya, lebih tepatnya penyebab fisiologis.
Sebuah studi dalam jurnal Nature Ecology & Evolution melihat apa yang disebut sebagai bias sisi kiri atau bias memeluk kiri dan menemukan bahwa banyak spesies hewan mempraktikkannya, dari walrus, paus orca, dan kangguru hingga manusia.
Mengapa? Menurut penelitian, otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh dan sisi kanan otak juga mengendalikan emosi. Jadi, dengan menggendong bayi di sisi kiri dapat memanfaatkan fungsi-fungsi penting untuk seorang ibu dengan sangat efisien.
Seperti mencari tahu mengapa bayi menangis, butuh susu atau saat bayi tak nyaman. Meskipun beberapa orang mempertanyakan seberapa besar peran yang dilakukan tangan kanan atau kiri dalam kondisi menggendong bayi.
Evolusi ternyata jadi alasannya, tapi peneliti belum bisa mengungkap bagaimana prosesnya. Di sisi mana pun, menggendong bayi merupakan momen yang istimewa. Bukan begitu, Sahabat Dream?
Waspada 4 Masalah Pencernaan yang Sering Terjadi Pada Bayi
Dream - Bayi memang kerap bermasalah dengan makanan. Terutama bagi yang yang tidak bisa makan dengan baik. Ada yang sering melepeh, muntah, atau selalu tak nyaman saat makan serta sembelit.
Jika muncul gejala-gejala tersebut dan selalu berulang, sebaiknya segera berkonsultasi. Jangan sampai telat, karena bisa jadi pencernaannya bermasalah. Hal ini akan sangat berdampak negatif pada tumbuh kembangnya jika dibiarkan.
Ada empat masalah pencernaan yang sering terjadi pada bayi. Penting untuk mengetahuinya agar lebih waspada.
1. Refluks
Gastroesophageal reflux (GER) mengacu pada lewatnya isi lambung ke dalam esofagus (pipa makanan). Bayi lebih rentan terhadap refluks, dan membaik seiring bertambahnya usia. Berbagai faktor, termasuk susu sapi dan persimpangan gastroesophageal yang belum sempurna, bisa jadi pemicunya.
Kapan harus ke dokter?
Refluks biasanya membaik saat bayi bertambah besa. Jangan ragu untuk menemui dokter anak jika adanya gejala penurunan berat badan atau kurangnya penambahan berat badan, suara gemeretak di dada dan punggung bayi, kesulitan bernapas saat menyusu atau kerap tersedak.
2. Muntah
Muntah didefinisikan sebagai pengeluaran paksa isi lambung melalui mulut dan / atau hidung. Bayi memuntahkan sejumlah kecil cairan selama menyusu, setelah makan, atau saat bersendawa. Jumlah yang dikeluarkan biasanya kurang dari 5-10ml. Makan cepat, makan berlebih, dan menelan udara adalah beberapa penyebab muntah pada bayi. Muntah yang berulang mungkin mengindikasikan gangguan pencernaan.
Kapan harus ke dokter? Jika anak muntah dengan sangat sering sampai menunjukkan tanda lemas dan dehidrasi, muntah berwarna hijau, atau muntah darah. Jangan tunda untuk segera memeriksakannya ke dokter.
3. Diare
Diare adalah buang air besar atau encer yang terjadi tiga kali atau lebih dalam 24 jam. Diare dapat menguras kandungan garam dan air dalam tubuh anak dan memicu dehidrasi.
Segera cari pertolongan medis jika melihat tanda-tanda dehidrasi pada bayi seperti mulut kering, tidak ada air mata, urine pekat atau tak buang air kecil, demam atau jika tinja memiliki lendir atau noda darah.
4. Sembelit
Sembelit terjadi ketika bayi memiliki tinja yang keras atau bermasalah saat mengeluarkan buang air besar. Walaupun sembelit sering terjadi pada bayi, itu bisa membuat mereka tidak nyaman. Konsultasi dengan dokter jika bayi tidak buang air besar selama tiga hari berturut-turut dan muntah atau sangat rewel sambil memegang perutnya.
Sumber: Momjunction
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada saja yang lebih menyukai tidur dengan posisi tengkurap. Namun, apakah itu baik untuk tubuh?
Baca SelengkapnyaBalita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.
Baca SelengkapnyaBukan hanya bisa merusak mahkotamu tapi juga kesehatan secara keseluruhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi telentang ini bisa menghambat aliran darah ibu dan membahayakan janin.
Baca SelengkapnyaPerjalanan panjang, macet dan melelahkan kadang membuat anak muntah, pusing dan lemas.
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui, bahwa setiap bayi unik dan mungkin merespon berbagai metode tidur dengan cara yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBerjalan-jalan di alam terbuka memiliki tantangan tersendiri. Kamu pun bisa terpapar risiko penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaTidur dengan lampu menyala juga membuat anak cenderung terbangun bukan dengan rasa segar.
Baca Selengkapnya