Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahaya Level Hemoglobin Rendah Menjelang Persalinan

Bahaya Level Hemoglobin Rendah Menjelang Persalinan Ibu Hamil/ Foto: Shutterstock

Dream - Salah satu pemeriksaan penting jelang persalinan adalah pemeriksaan darah. Dalam pemeriksaan tersebut akan diketahui level hemoglobin (Hb) ibu hamil.

Saat Hb ibu hamil rendah, sederet keluhan akan muncul. Seperti kelelahan, sesak napas, jantung yang berdebar, pusing, dan mudah marah. Hemogoblin, dikutip dari KlikDokter.com, bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Itu sebabnya, hemoglobin yang rendah bisa mengganggu tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Untuk itu sangat berbahaya jika ibu hamil memiliki level Hb yang rendah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar Hb ibu hamil sebaiknya tidak kurang dari 11 g/dL. Setiap periode trimester kehamilan sebenarnya punya rentang kadar hemoglobin ideal yang berbeda-beda. Berikut rinciannya:

Trimester pertama 11,6 - 13,9 g/dL
Trimester kedua 9,7 - 14,8 g/dL
Trimester ketiga 9,5 - 15 g/dL

 

Risiko yang Mungkin Muncul

Kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan bisa terganggu bila kadar hemoglobin berada di bawah ambang batas yang direkomendasikan. "Kondisi anemia pada kehamilan dapat menyebabkan janin memiliki berat badan lahir yang rendah, pertumbuhan dan perkembangannya dapat terhambat, dan bayi dapat lahir secara prematur," ujar dr. Devia Irine Putri.

Ibu hamil dengan hemoglobin rendah tetap bisa menjalani persalinan, baik normal maupun operasi caesar. Namun, kondisi tersebut menyebabkan beberapa risiko tertentu meningkat.

“Risiko yang akan dialami ibu dengan hemoglobin rendah saat persalinan adalah risiko pendarahan yang lebih banyak. Selain itu, ibu hamil juga akan rentan mengalami infeksi, termasuk pada luka bekas jahitan di jalan lahir/caesar,” kata dr. Devia.

Kemungkinan pendarahan dan infeksi yang lebih tinggi bisa menyebabkan ibu yang melahirkan dalam kondisi hemoglobin rendah lebih lama menjalani perawatan pascamelahirkan. Risiko baby blues pada ibu juga meningkat.

Ibu hamil perlu segera berkonsultasi ke dokter bila mengetahui kadar hemoglobinnya rendah. Selengkapnya baca di sini.

Fakta-fakta Soal Nyeri Berhubungan Intim Setelah Melahirkan

Dream – Bagi para ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami nifas selama sekitar 40 hari. Setelah darah nifas berhenti, ibu baru bisa melakukan hubungan intim. Sayangnya, beberapa ibu malah menghindarinya.

Hubungan intim setelah melahirkan memang sedikit menimbulkan kekhawatiran. Baik bagi ibu yang melahirkan secara normal maupun menajalani operasi caesar. Pasalnya, luka persalinan masih terasa.

Hubungan intim memang bisa memicu munculnya rasa nyeri. Istilah medis untuk nyeri selama hubungan seks yaitu dispareunia. Dispareunia setelah melahirkan merupakan kondisi yang cukup umum.

Enam bulan pasca persalinan, seseorang masih mengalami ketidaknyamanan dengan penetrasi. Dibutuhkan komunikasi dengan pasangan hubungan intim bisa kembali nyaman dilakukan

"Kita tidak harus puas dengan seks pasca melahirkan yang menyakitkan. Dengan pengetahuan, alat, dan konsultasi yang tepat, ibu dapat memiliki seks pasca melahirkan sesuai dengan yang diinginkan," kata Krystyna Holland, DPT, seorang dokter terapi.

Holland menjelaskan ada tiga alasan umum utama yang membuat hubungan intim terasa sakit setelah persalinan. Apa saja?

Perubahan jaringan otot

Hamil berdampak pada kondisi dan fungsi jaringan panggul, termasuk otot-otot dasar. Keluarnya bayi juga memberi tekanan baru pada jaringan otot. Saat melahirkan otot panggul juga mengalami peregangan ekstrem, termasuk saat operasi caesar karena mengalami sayatan lapis demi lapis.

Otot dasar panggul menjadi alasan utama membuat seks yang menyakitkan. Otot tersebut seperti 'tempat tidur gantung' di bagian bawah panggul, serta memiliki berbagai pekerjaan penting. Ketika jaringan termasuk kulit dan otot terganggu, terluka, atau bahkan terpotong, jaringan tersebut butuh waktu untuk pulih. Semasa pemulihan rasa nyeri akan kerap muncul.

 

 

Perubahan hormon

Perubahan hormon juga menjadi dampak besar terhadap seks pasca persalinan yang menyakitkan. Setelah melahirkan, estrogen akan turun secara signifikan dan tetap rendah, terutama jika ibu menyusui.

Jaringan vulva dan vagina yang terbuka disebut introitus, sangat sensitif terhadap estrogen. Ketika introitus kekurangan estrogen, jaringan menjadi meradang dan pelumasan vagina dapat berkurang.

Kekeringan dapat memengaruhi kemampuan ibu untuk menikmati hubungan seks. Kondisi ini bisa diatasi, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

 

Perubahan kebiasaan seksual

Salah satu pemicu paling signifikan terhadap seks pasca melahirkan yang menyakitkan yaitu perubahan kebiasaan seksual. Antara pengasuhan anak, peralihan pekerjaan, perubahan tubuh, kepercayaan diri, kurang tidur, dan kondisi psikologis.

Kenikmatan seksual kerap tidak jadi prioritas. Saat berhubungan intim, fokus pikiran ibu tak fokus. Hal ini membuat hubungan seksual jadi tak menyenangkan bahkan menyakitkan. Penting untuk membicarakannya dengan pasangan.

Laporan: Angela Irena Mihardja/ Sumber: Parents

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kadar Hb Ibu Hamil Rendah Bisa Berujung Bahaya

Kadar Hb Ibu Hamil Rendah Bisa Berujung Bahaya

Perhatikan asupan sehari-hari untuk menjaga level Hb tetap normal selama hamil.

Baca Selengkapnya
Gejala Anemia dan Tekanan Darah Rendah Sangat Mirip, tapi Kondisinya Berbeda

Gejala Anemia dan Tekanan Darah Rendah Sangat Mirip, tapi Kondisinya Berbeda

Banyak orang mengira tekanan darah rendah dan anemia merupakan kondisi yang sama atau mirip. Ternyata, keduanya memiliki perbedaan yang jelas.

Baca Selengkapnya
5 Kebiasaan Saat Sarapan yang Bikin Level Gula Darah Melonjak Drastis

5 Kebiasaan Saat Sarapan yang Bikin Level Gula Darah Melonjak Drastis

Memilih varian sarapan untuk penderita diabetes adalah hal yang krusial karena penting untuk mengatur kadar gula darah, energi, dan juga kesehatan secara umum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
9 Seleb yang Berani Hadapi Risiko Melahirkan di Usia 40 Tahun, Ada yang Pendarahan hingga Koma

9 Seleb yang Berani Hadapi Risiko Melahirkan di Usia 40 Tahun, Ada yang Pendarahan hingga Koma

Melahirkan di usia 40 tahun memiliki risiko cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Pria dengan Payudara Bergelambir Lebih Berisiko Meninggal di Usia Muda

Pria dengan Payudara Bergelambir Lebih Berisiko Meninggal di Usia Muda

Payudara pria yang bergelambir ini juga menandakan risiko kesehatan.

Baca Selengkapnya
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
Banyak yang Belum Tahu, Gen Bawaan Ayah Juga Pengaruhi Risiko Keguguran

Banyak yang Belum Tahu, Gen Bawaan Ayah Juga Pengaruhi Risiko Keguguran

Penting para calon ayah untuk menjaga kesehatan bila ingin kehamilan istri berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Tidur Tengkurap Bahaya untuk Kesehatan Tubuh

Kebiasaan Tidur Tengkurap Bahaya untuk Kesehatan Tubuh

Ada saja yang lebih menyukai tidur dengan posisi tengkurap. Namun, apakah itu baik untuk tubuh?

Baca Selengkapnya