Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas Salah, Begini Cara Tepat Menimbang Anak

Awas Salah, Begini Cara Tepat Menimbang Anak Menimbang Anak (Foto: Shutterstock)

Dream - Asupan gizi di awal kehidupan anak sangat penting demi perkembangan otak anak. Untuk itu, pastikan si kecil mendapatkan air susu ibu dan makanan pendamping yang berkualitas.

Faktanya, pada anak di bawah tiga tahun sebanyak 50 sampai 60 persen asupan gizi yang diperoleh si kecil dipakai untuk perkembangan otak. Bila asupan gizinya kurang, otak pula yang akan terkena dampak terlebih dahulu.

Tidak hanya tubuh anak tak berkembang sempurna akibat asupan gizi yang tidak terpenuhi dengan optimal, fungsi kognitif anak pun terganggu. Untuk mengetahui apakah asupan gizi yang anak terima sudah optimal atau belum, adalah dengan melaukan penimbangan rutin di Posyandu setiap bulan.

Jika ada grafik yang menurun, bisa cepat diatasi. Sayangnya, masih banyak yang keliru dalam menimbang badan anak.

"Menimbang yang benar berarti tidak pakai baju. Karena sekarang di Posyandu, menimbangnya pakai baju semua. Jadi, berat badannya bisa plus. Plus topi, plus sepatu, plus tas emaknya dimasukkan ke situ. Wajar saja berat," kata dr Damayanti Rusli Sjarif SpA(K), seperti dikutip dari Liputan6.com.



Menimbang yang benar

Kalau seperti itu, berat badan anak pun akan kelihatan baik-baik saja. Orangtua jadi tak melihat apakah grafik perkembangan dan berat badan anak turun atau stabil.

Sebab, ketika tahu grafik berat badan anak menurun dan terus menurun, kader di posyandu bisa merujuk ke Puskesmas. Dokter di puskesmas akan melihat kondisi anak tersebut, karena ditakutkan ada TBC atau kondisi lainnya.

"Itu mengapa menimbang yang benar harusnya tanpa pakaian. Karena tujuan menimbang adalah untuk tahu berat anak berapa. Orangtua pun jadi tahu beratnya cukup atau tidak. Karena harus diplot di dalam grafik," ujar Damayanti.

 

Panduan WHO

Menurut Damayanti, grafik yang dipakai di Indonesia adalah grafik dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) 2006. Panduan tersebut merupakan standar seluruh dunia.

Untuk para ibu yang ingin menimbang anaknya di rumah, pastikan terlebih dahulu bahwa timbangannya sudah dikalibrasi. "Harus dikalibrasi setidaknya setahun sekali minimal," ujarnya.

Saat menimbang anak harus di waktu yang selalu sama. Misal, penimbangan untuk pertama kali dilakukan di saat anak belum makan dan belum mandi, di bulan-bulan selanjutnya harus seperti itu juga.

"Kalau di bulan berikutnya anaknya sudah makan baru ditimbang, hasilnya bisa beda," kata Damayanti.

Laporan Aditya Eka Prawira/ Liputan6.com

Tiga Rekomendasi Sarapan untuk Anak dari Pakar Gizi

Dream - Memastikan anak-anak memulai hari dengan sarapan yang sehat, jadi hal yang tak mudah. Durasi yang pendek untuk menyiapkan makanan, ditambah si kecil belum semangat untuk makan, dan orangtua juga sibuk berkejaran dengan waktu.

Akhirnya, makanan instan tinggi lemak dan gula jadi pilihan utama. Kebiasaan sarapan tak sehat ini berkaitan erat dengan risiko penyakit diabetes, jantung dan penyakit lainnya di kemudian hari saat mereka dewasa.

Lalu apa menu sarapan praktis dan sehat untuk anak? Ahli gizi British Dietetic Association (BDA) dan ahli diet anak, Aisling Pigott, menyarankan tiga menu ini. Cepat disiapkan dan kaya gizi.

1. Sereal
Jika sereal adalah hal yang paling disukai anak, cari yang rendah gula dan kadar seratnya tinggi. Ada juga yang yang kadar gulanya rendah, untuk itu selalu baca informasi gizi dalam kemasan.

"Sereal terbaik adalah yang berbasis bahan gandum. Padukan dengan susu dan potongan buah segar, cukup jadi bahan bakar anak untuk memulai hari," ujar Pigot, seperti dikutip dari Huffington.

 

2. Bubur gandum dan buah

Pigott mengatakan sarapan yang ideal terdiri dari karbohidrat, protein dan buah-buahan dan sayuran. "Sarapan seimbang yang sangat sehat adalah gandum (tanpa tambahan), susu dan buah di atasnya, seperti pisang atau buah beri," katanya.

Tidak harus rumit menyiapkannya. Menu tersebut merupakan pilihan bagus dan akan membuat anak tetap berenergi sampai siang.

 

3. Telur

Jika mencari menu yang kaya protein, olahan telur adalah jawabannya. Bisa membuat omelet atau menjadikannya isian roti. Jika punya cukup banyak waktu, bisa membuat campuran tahu telur kukus sayuran. Asupan protein yang tinggi akan membuat si kecil kenyang lebih lama dan penting untuk 'makanan' otaknya.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenali 5 Tanda Awal Stunting, Jangan Sampai Terlambat

Kenali 5 Tanda Awal Stunting, Jangan Sampai Terlambat

Setiap orangtua diharapkan dapat lebih memperhatikan kondisi anak mereka, bahkan sejak usia bayi, untuk dapat mendeteksi stunting secepat mungkin.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Busui, Ini Manfaat Daun Kelor untuk Cegah Stunting Pada Anak

Tak Cuma Busui, Ini Manfaat Daun Kelor untuk Cegah Stunting Pada Anak

Siapa yang sangka bahwa daun kelor ternyata menjadi rahasia untuk meningkatkan kesehatan anak-anak?

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Pranowo Nilai Solusi Stunting Prabowo 'Telat' dengan Beri Makan Pada Anak

Ganjar Pranowo Nilai Solusi Stunting Prabowo 'Telat' dengan Beri Makan Pada Anak

Ganjar Pranowo tanggapi usulan Prabowo yang dianggap 'telat' jika memberi makanan bergizi pada anak untuk mencegah stunting. Hal itu hanya mengatasi gizi buruk.

Baca Selengkapnya