Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas Lengah, Titik Risiko Penularan Covid-19 di Sekolah

Awas Lengah, Titik Risiko Penularan Covid-19 di Sekolah Sekolah Tatap Muka Saat Pandemi/ Foto: Shutterstock

Dream - Sejumlah sekolah sudah menerapkan sistem pembelajaran tatap muka saat pandemi. Persyaratan dari Dinas Kesehatan tentunya harus dipenuhi demi keselamatan para murid, guru dan staf di sekolah.

Rupanya, ada sejumlah kasus penularan atau kluster di sekolah saat pembelajaran tatap muka. Terkait hal ini, Dokter Adaninggar, spesialis penyakit dalam, yang juga aktif mengedukasi seputar Covid-19 di akun @pandemictalks, mengingatkan titik lengah penularan saat sekolah tatap muka.

Menurut dokter Ning lewat Instagramnya @drningz, sapaan akrabnya, ada dua kondisi di mana penularan bisa terjadi dan kerap disepelekan, yaitu saat perjalanan di lingkungan sekolah. Untuk di perjalanan bagi yang menggunakan kendaraan umum, terdapat risiko penularan.

Lalu saat pulang dari sekolah, berkumpul lebih dulu dan tidak langsung pulang, anak-anak juga kerap jajan di penjual makanan/ minuman sekitar sekolah. Dalam waktu tersebut bisa terjadi penularan.

 

Harus Ekstra Waspada Tak Boleh Lengah

Titik risiko lainnya adalah saat di lingkungan sekolah, yaitu saat ada yang sakit dan tak jujur, lalu ke sekolah. Menganggap kondisinya hanya sekadar penyakit ringan padahal belum tahu Covid-19 atau bukan. Ini sangat berbahaya. Saat ada guru, staf atau murid ada yang sakit, hal yang terbaik dan paling aman adalah beristirahat di rumah.

Lalu risiko penularan bisa terjadi jika makanan dan minum bersama di sekolah, durasi pembelajaran lama, ventilasi kelas tidak baik, kapasitas murid melebihi yang ditentukan, tidak menjaga jarak serta pelanggaran protokol kesehatan di sekolah.

"Waspada titik-titik lengah ini ya. Tidak capek-capek saya mengingatkan bahwa jika PTM tidak diperhatikan pelaksanaannya maka akan bisa menjadi bom waktu terjadinya peningkatan kasus mengingat kegiatan PTM ini melibatkan interaksi sosial yang luas dan mobilitas masyarakat yang tinggi. Sukses tidaknya pelaksanaan PTM tergantung dari kita semua," pesan dr. Ning di akun Instagram resminya.

Bermunculan Kluster Covid-19 di Sekolah, Dokter Beri Kritikan Pedas

Dream - Penurunan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir cukup signifikan. Hal ini karena pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dengan ketat.

Dengan menurunnya jumlah kasus, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah akhirnya diizinkan tapi dengan sejumlah persyaratan kesehatan. Sejak beberapa waktu lalu sekolah yang sudah mendapat izin, menyelenggarakan PTM.

Sayangnya setelah PTM diberlakukan, muncul sejumlah kluster atau penularan berkelompok Covid-19 di sekolah. Kasus yang paling banyak terjadi adalah di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Terkait hal ini, dr. Adaninggar, seorang spesialis penyakit dalam, yang juga relawan dari akun edukasi Covid-19 @pandemictalks, memberi kritikan keras. Menurutny jika memang sekolah dibuka dan PTM dijalankan, seluruh pihak harus benar-benar disiplin. Jangan sampai nyawa anak jadi taruhannya.

"Yuk donk please semua orang tua, guru dan siapapun yang pengen PTM benar-benar berjalan, ya yang bener donk. Tujuan PTM itu apa sih? Bener kan alasannya karena ingin anak-anak kita ga jadi loss generation?? Klo bener itu alasannya mestinya pelaksanaan dan pemantauan pelaksanaan PTMnya juga ga asal-asalan donk. Kecuali kalo tujuannya hanya menuruti ego para orang dewasa tapi alasan anak jadi pembenaran," tulis dr. Ning, sapaan akrabnya, di akun Instagram @drningz.

 

Kejujuran Semua Pihak

Ia pun meminta semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal kebijakan PTM benar-benar jujur atas kondisi di lapangan. Bukan sekadar asal menerapkan protokol kesehatan.

dr Ning

"Ngeri karena masih banyak orang di luar sana yang tidak memegang prinsip KEJUJURAN, EMPATI, dan PENGENDALIAN DIRI. Hanya memikirkan diri sendiri. Ini hal yang paling mengerikan," ungkapnya.

Mulai Sekolah Tatap Muka, Pastikan Barang Ini Ada di Tas Anak

Dream - Beberapa sekolah sudah mulai menerapkan sekolah tatap muka. Sejumlah persyaratan protokol kesehatan diterapkan demi mengurangi risiko penularan Covid-19.

Mungkin sebagian besar orangtua merasa khawatir mengirimkan anak-anaknya ke sekolah. Dalam situasi seperti sekarang, tampaknya kita harus mulai beradaptasi dengan keadaan, termasuk dalam hal sekolah anak-anak.

Hal yang terpenting adalah melatih dan selalu mengingatkan buah hati kalau kondisi di sekolah jauh berbeda dan mereka harus berhati-hati. Tak boleh lepas masker, dan tetap menjaga jarak.

Siapkan juga barang-barang berikut pada tas sekolah anak. Pastikan selalu ada dalam tas, sebelum anak ke sekolah saat pandemi.

- Masker ganti
Anak-anak cenderung aktif dan masker yang dikenakan akan mudah kotor atau basah. Siapkan masker cadangan dalam tas. Masukkan dalam kantung khusus yang bersih.

Akan lebih baik siapkan masker medis dan masker kain agar bisa digunakan anak. Masker dua lapis akan lebih baik untuk perlindungan maksimal, terutama saat di sekolah.

- Hand sanitizer
Barang ini juga sangat penting agar anak bisa menggunakan setiap saat. Bisa digantung di celana atau tasnya agar anak mudah mengakses dan tak gampang hilang.

Bisa juga menyiapkan hand sanitizer yang berdesain lucu dan disukai anak. Hal ini membuat anak selalu semangat menggunakannya. Ini termasuk semprotan antivirus bakteri.

 

Keperluan Pribadi Anak

- Botol minum dan bekal
Seperti yang kita tahu, kantin di sekolah selama pandemi tak diperbolehkan dibuka. Untuk itu anak-anak harus membawa minum dan makanan sendiri dari rumah. Perhitungkan durasi waktu sekolah anak.

Siapkan minuman, makanan dan camilan yang cukup. Jangan sampai anak merasa lapar dan haus di sekolah. Ingatkan anak untuk minum atau makan jauh dari teman-temannya karena harus membuka masker.

- Alat tulis
Pastikan juga seluruh alat tulis anak lengkap di dalam tas. Mulai dari pensil, pulpen, penghapus, penggaris, rautan dan perlengkapan lain. Hal ini agar anak tak perlu meminjam dan melakukan banyak kontak.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Kasus Gondongan Merebak di Anak Usia SD, Ayah Bunda Jangan Panik

Kasus Gondongan Merebak di Anak Usia SD, Ayah Bunda Jangan Panik

Virus penyebab gondongan ini sangat mudah menular, terutama di kelas dan di tempat ramai dan tertutup.

Baca Selengkapnya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni.

Baca Selengkapnya
Viral! Berawal dari Iseng Tanya Tanggal Lahir, Siswa SMA Ini Akhirnya Nikahi Gurunya, Netizen: 'Kalau Jodoh Gue Masih Sekolah PAUD'

Viral! Berawal dari Iseng Tanya Tanggal Lahir, Siswa SMA Ini Akhirnya Nikahi Gurunya, Netizen: 'Kalau Jodoh Gue Masih Sekolah PAUD'

Tanpa malu-malu, siswa itu menanyakan tanggal lahir bu guru yang tengah berjalan di depannya.

Baca Selengkapnya
Miris,  Murid SD di Cilacap Sampai Jalan Jongkok di Jembatan Rusak untuk ke Sekolah

Miris, Murid SD di Cilacap Sampai Jalan Jongkok di Jembatan Rusak untuk ke Sekolah

Anak-anak tampak menyusur jembatan yang sudah rusak sambil merangkak dan sangat berisiko.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Gak Semudah Itu

NOTED KAK! Gak Semudah Itu

Sahabat Dream, kalian pasti pernah kan membayangkan bekerja di Jakarta bakal enak? Harapan seringkali tak sesuai kenyataan lho.

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Tipe-Tipe Makan Bareng Teman

BUNGKUS! Tipe-Tipe Makan Bareng Teman

Acara makan paling asyik bareng teman-teman. Nah, kalau sedang ngumpul begini, ada yang bergaya seperti Dreamitie yang satu ini nggak sih?

Baca Selengkapnya
Rumah Ahmad Dhani Dipakai Gelar Tarawih Berjemaah, Netizen Ramai Bergunjing

Rumah Ahmad Dhani Dipakai Gelar Tarawih Berjemaah, Netizen Ramai Bergunjing

Niat Ahmad Dhani menjadikan rumahnya sebagai tempat menggelar sholat tarawih berjemaah malah jadi gunjingan netizen. Apa saja sih nasihat dari netizen +62?

Baca Selengkapnya