Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ASI, Sumber Gizi Terbaik di Daerah Bencana

ASI, Sumber Gizi Terbaik di Daerah Bencana Konseling Untuk Ibu Menyusui Di Pos Pengungsian Dusun Sidera (Foto: AIMI).

Dream - Senyum Dede Suryati (37 tahun) mengembang lebar. Air susunya masih keluar, padahal ia sudah tidak menyusui Muhammad Amanusa Abimanyu (3 bulan) sejak 2 bulan lalu. Meski begitu, ia masih takut untuk memberikan air susunya kepada anak keempatnya.

“Saya takut ASI saya sudah basi, karena sudah lama tidak menetek,” ungkap Dede di Pos Pengungsian Dusun Sidera 2, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu pada Selvie Amalia, seorang konselor laktasi.

Selvie bersama rekan-rekannya dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) , dan UNICEF, mendampingi para ibu menyusui di Sigi, daerah yang terkena bencana gempa dan likuifaksi beberapa waktu lalu. Menurutnya, masih banyak para ibu yang ragu untuk memberikan ASI pada bayinya.

“Apakah ASI saya tidak basi, Bu? Apakah tidak apa-apa menyusu lagi setelah 2 bulan saya berhenti menyusui? Apa ASI saya masih bagus?” berbagai pertanyaan pun dilontarkan Dede pada konselor.

Para konselor laktasi pun menjelaskan bahwa ASI dalam payudara ibu selalu bagus dalam kondisi apapun. Dede pun dibantu menemukan posisi dan pelekatan yang tepat saat menyusui lagi pada Abimanyu. Abimanyu pun sempat mau menyusu kembali.

"Abimanyu yang sudah berusia 3 bulan saat ini, memerlukan susu lebih banyak dibandingkan 2 bulan yang lalu. Sedangkan produksi ASI Dede sudah menurun karena tidak menyusui 2 bulan ini," ujar Elisabethesti.

Produksi ASI Dede perlu ditingkatkan untuk mengejar kebutuhan menyusu Abimanyu. Oleh karena itu, Dede pun diberitahu bagaimana cara meningkatkan produksi ASI. Inti meningkatkan produksi ASI adalah dengan mempersering keluarnya ASI, bisa dengan menyusui bayi secara langsung dan juga memerah ASI.

Diimbangi dengan semangat dan keinginan kuat sang ibu untuk menyusui anaknya, maka menyusui kembali setelah dua bulan tidak menyusui adalah hal yang sangat bisa terjadi.

Menyusui kembali juga dapat mengurangi risiko infeksi karena lingkungan yang masih tidak stabil.

Baca cerita lengkapnya di sini 

Rumah Dede Rata dengan Tanah

Dede melahirkan anak keempatnya dalam segala keterbatasan di pengungsian. Rumahnya rata dengan tanah, pada saat gempa dan likuifaksi mengguncang Sigi, Palu dan Donggala.

Setelah melahirkan, ia pun menyusui anaknya. Dulu ia menyusui ketiga anak sebelumnya hingga masing-masing berusia lebih dari 2 tahun.

“Awalnya saya hanya coba-coba, karena saya dapat susu formula dari bantuan. Saya berikan susu botol, dia mau. Setelah 1 minggu saya berikan susu botol, saya coba teteki lagi, anaknya masih mau. Tapi saya khawatir ASI saya basi, sudah tidak bagus, karena sudah 1 minggu tidak diteteki,” cerita Dede.

Ia mendapatkan formula bayi beserta botol dan dotnya melalui bantuan yang dikirim ke Sigi. Ia menyiapkan formula bayi untuk anaknya tanpa pendampingan dari tenaga kesehatan. Botol pun dibersihkan seadanya, seperti ia mencuci peralatan masak lainnya, dengan spons, sabun dan air.

Dede tak tahu bahwa penggunaan formula bayi, botol dan dot memiliki risiko tinggi. Apalagi dalam keadaan di pengungsian seperti ini, di mana tidak mudah menyediakan air bersih, peralatan memasak serta sanitasi yang memadai.

Ia tidak menyadari tingginya risiko kontaminasi, pencemaran air serta tata cara pemberian yang tidak tepat.

Memberi Susu Formula Lebih Berisiko

Pemberian formula bayi juga berisiko menurunkan daya tahan tubuh bayi secara fisik dan psikis, sehingga bayi mudah terserang penyakit. Menyusui bayi pada keadaan darurat/bencana dapat menyelamatkan jiwa dan kesehatan sang bayi.

Hal ini karena menyusui adalah satu-satunya cara memberi asupan yang sesuai kebutuhan bayi, kebersihan yang terjaga, memiliki yang gizi cukup serta ketersediaannya terus berkelanjutan. Ditambah fakta bahwa menyusui bayi memiliki banyak manfaat dan keuntungan bagi bayi, ibu dan keluarga.

Dalam keadaan bencana seperti ini, masih banyak Dede yang lain, seorang ibu yang seharusnya bisa menyusui bayinya, namun tidak mendapatkan dukungan yang tepat. Bantuan tepat untuk ibu menyusui adalah memberikan pendampingan konselor agar ibu kembali menyusui bayinya dengan nyaman dan tenang.

Dukungan Konselor Menyusui dan Konselor PMBA di Kabupaten Sigi ini sangat dibutuhkan para ibu menyusui. Aktivitas ini merupakan kerjasama antara UNICEF, Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

Laporan Selvie Amalia

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Psikolog Jelaskan Alasan Konten ASMR Favorit Banyak Orang

Psikolog Jelaskan Alasan Konten ASMR Favorit Banyak Orang

ASMR tidak hanya membuat seseorang lapar atau mudah tertidur. Mendengarkannya juga bisa memiliki manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kenali Narsistik Terselubung, Gejala Mental yang Sering Terjadi namun Jarang Diketahui

Kenali Narsistik Terselubung, Gejala Mental yang Sering Terjadi namun Jarang Diketahui

Kenali gejala-gejala narsistik terselubung agar terhindar. Yuk, simak lebih lengkap!

Baca Selengkapnya
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Janji Sediakan Konseling Gratis di Puskesmas untuk Kesehatan Mental

Anies Janji Sediakan Konseling Gratis di Puskesmas untuk Kesehatan Mental

Anies mengatakan, hal tersebut pernah dilakukannya semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Penemuan Senjata Kuno Berusia 1.900 Tahun Lalu Bikin Ilmuwan Bingung, Kenapa ya?

Penemuan Senjata Kuno Berusia 1.900 Tahun Lalu Bikin Ilmuwan Bingung, Kenapa ya?

Peralatan Berburu Kuno Berusia 1.900 Tahun Ditemukan di Gua Terpencil Meksiko.

Baca Selengkapnya
Menyingkap 12 Arti Mimpi Menyusui Bayi Menurut Psikologi, Pertanda Keberuntungan Semakin Dekat

Menyingkap 12 Arti Mimpi Menyusui Bayi Menurut Psikologi, Pertanda Keberuntungan Semakin Dekat

Mimpi menyusui bayi diyakini memiliki arti tentang perasaan kasih sayang, kepedulian, dan tanggung jawab

Baca Selengkapnya
Pemberian ASI Eksklusif Harus Dibarengi Pemantauan Berat Badan Bayi

Pemberian ASI Eksklusif Harus Dibarengi Pemantauan Berat Badan Bayi

Salah satu ciri ASI ibu berkualitas adalah berat badan bayi naik dengan stabil.

Baca Selengkapnya
Penuhi Asupan Zat Besi Biar Uban Tak Cepat Muncul

Penuhi Asupan Zat Besi Biar Uban Tak Cepat Muncul

Sebagian orang memiliki uban dari usia muda dan ingin menghilangkannya. Intip penjelasan dokter kulit tentang upaya menghilangkan uban.

Baca Selengkapnya