Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ASI Ibu yang Positif Covid-19 Membentuk Antibodi Spesifik

ASI Ibu yang Positif Covid-19 Membentuk Antibodi Spesifik ASI Perah (Foto: Shuterstock)

Dream - Seluruh peneliti kesehatan di dunia, terutama dalam hal farmasi, vaksin, ahli virus, epidemiolog dan masih banyak lagi, sedang bekerja keras untuk membuat obat agar bisa memerang virus Covid-19. Hingga kini, virus tersebut tak memiliki obat khusus yag efektif dan vaksinnya belum ditemukan.

Salah satu penelitian dilakukan oleh ahli imunologi asal New York, Amerika Serikat, Rebecca Powell. Ia secara khusus meneliti air susu ibu (ASI) dari para ibu baik yang sehat maupun yang terpapar Covid-19.

Untuk melakukan studinya, ibu tiga anak ini (satu di antaranya masih menyusui) mengenakan topeng dan melakukan perjalanan di New York City demi mengambil ASI.

Powell, yang merupakan asisten profesor kedokteran dan penyakit menular di Sekolah Kedokteran Mount Sinai, mengumpulkan sampel ASI dengan aman tanpa kontak untuk meneliti “apakah ASI membantu melindungi bayi dari penyakit, dan apakah komponen susu dapat membantu mengarah ke perawatan coronavirus?"

Faktanya, ASI mengandung antibodi alami untuk membantu bayi melawan infeksi dan penyakit, tetapi bagaimana selama krisis kesehatan di seluruh dunia seperti ini? Bisakah ASI digunakan untuk perawatan Covid-19?

 

Kedahsyatan Antibodi

“Antibodi adalah protein yang diciptakan oleh sistem kekebalan untuk menetralkan paparan bakteri dan virus. Dalam beberapa kasus, antibodi dapat digunakan sebagai terapi, seperti untuk kanker atau bahkan untuk mengobati rabies pada manusia. Para ilmuwan telah mempelajari orang-orang yang dalam darahnya terdapat virus Covid-19 dalam darah untuk tujuan pengujian dan pengobatan, tetapi kurang perhatian pada kekuatan ASI," kata Powell

Rebecca Powell dan timnya dalam penelitian yang diterbitkan pada 8 Mei lalu mengungkap hasil studi pendahuluan. Studi ini mencakup 15 sampel ASI dari 5 ibu menyusui yang telah pulih dari Covid-19 dan 10 ibu yang sehat.

Hasil penelitian menunjukkan 80% ibu menyusui yang sembuh dari Covid-19 memiliki antibodi spesifik dalam ASI khusus untuk penyakit tersebut. Temuan ini memberi tahu Powell bahwa ada nilai dalam melanjutkan penelitiannya tentang ASI dan antibodi COVID-19, terutama karena

"Antibodi ASI terkenal untuk membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti campak saat bayi terlalu kecil untuk menerima vaksin , dan menyusui juga dikaitkan dengan risiko rendahnya kondisi termasuk beberapa kondisi pencernaan, diabetes, asma, dan sindrom kematian bayi mendadak, ” kata Powell kepada Insider.

Selanjutnya, antibodi ASI datang dalam bentuk IgA, yang berarti dirancang untuk tidak hancur ketika ada di mulut atau perut bayi," kata Powell.

 

Tetap Berikan ASI Meski Ibu Positif Covid-19

Ia menambahkan bahwa bentuk IgA "cukup tahan lama". Ini berarti bahwa antibodi ASI, lebih dari antibodi yang datang dalam bentuk lain, memungkinkannya bertahan dengan baik jika digunakan secara terapeutik, seperti melalui infus.

Studi Powell juga semakin menekankan pentingnya menyusui bayi bagi ibu yang terkena Covid-19. Hingga kini belum ada bukti bahwa virus bisa menular melalui ASI.

Jika memang ibu takut menularkan, ASI bisa dipompa dan diberikan melalui media lain seperti sendok, gelas kecil atau dot. Kuncinya adalah ibu selalu mengenakan masker dan menjaga kebersihan saat memompa ASI.

Sumber: Insider

Perjuangan Bayi 6 Bulan dengan Kelainan Jantung Melawan Covid-19

Dream - Sejak lahir sudah berjuang habis-habisan untuk bisa bertahan hidup, itulah gambaran Erin Bates, bayi berusia 6 bulan yang tinggal di Amerika Serikat. Virus Covid-19 membuat nyawanya sempat di ujung tanduk.

Erin Bates adalah putri dari Emma dan Wayne Bates. Ia lahir setelah Emma dan Wayne berusaha mendapat momongan selama 10 tahun. Setelah lahir pada 8 Oktober 2019, Erin diketahui memiliki kelainan jantung langka dan berbahaya yang disebut Tetralogy of Fallots.

Sebulan kemudian, pada 23 Desember, Erin menjalani operasi perbaikan jantung dan harus menjalani di perawatan intensif di ruang ICU. Setelah dua hari di bangsal jantung, ia dirawat kembali di ICU setelah tertular RSV, virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

 

Paru-paru Bermasalah Ternyata Covid-19

Paru-parunya bermasalah dan Erin didiagnosis dengan bronchomalacia, melemahnya tulang rawan di dinding tabung bronkial. Erin juga mengalami tracheomalacia, penyempitan saluran udara.

Ternyata saat menjalani tes, Erin kecil juga positif Covid-19. Hasil tes baru keluar pada 10 April. Bocah ini akhirnya menjalani perawatan berbulan-bulan di rumah sakit. Erin harus menggunakan alat bantu dan mesin untuk bisa bernapas.

Hal ini karena jantungnya belum bisa bekerja untuk memompa saluran udara. Setelah diketahui positif Covid-19, Erin tak bisa dijenguk oleh orangtuanya. Bayi sekecil itu harus menjalani isolasi.

 

Berhasil Sembuh

Menjalani serangkaian perawatan intensif, dengan masalah jantung dan terkena Covid-19, Erin merupakan pejuang yang sesungguhnya. Ia berhasil sembuh dan akhirnya bisa bertemu dengan ayah dan ibunya.

Selepas dari ruang ICU dan sudah dinyatakan negatif Covid-19, tim medis memberikan semangat untuk Erin. Para dokter dan perawat memberikan tepukan membaha khusus untuknya.

Cerita ini dibagikan Emma sang ibu, di akun Facebooknya. Sebuah video menunjukkan bagaimana hangatnya tepukan para tim medis menyambut kesembuhan Erin.

 

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Mulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024

Mulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024

Vaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Orang Bisa Terjangkit HIV

Ini Penyebab Orang Bisa Terjangkit HIV

Banyak orang belum memahami apa saja penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal apa saja yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI

Baca Selengkapnya
5 Asupan yang Bantu Redakan Flu, Konsumsi Saat Tak Enak Badan

5 Asupan yang Bantu Redakan Flu, Konsumsi Saat Tak Enak Badan

Dengan memberikan tubuh istirahat yang cukup, flu dapat mereda dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya