Dream – Animo masyarakat terhadap layanan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) meningkat, terutama masyarakat Yogyakarta. Untuk mengakomodasi minat ini, Morula IVF Indonesia dan Rumah Sakit JIH membawa teknologi bayi tabung (IVF) ke Yogyakarta.

Managing Director Morula IVF Indonesia, Ade Gustian Yuwono, mengharapkan gedung baru ini bisa membantu lebih banyak pasangan untuk memiliki buah hati.

“Dengan dibukanya gedung baru Morula IVF Yogyakarta ini, diharapkan kami bersama pihak Rumah Sakit JIH bisa lebih banyak membantu pasangan untuk mewujudkan mimpi memiliki buah hati, tanpa harus pergi jauh sampai ke luar negeri,” kata Ade di Yogyakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Senin 31 Mei 2021.

Sekadar informasi, Morula IVF telah berpengalaman selama 23 tahun dan membantu lebih dari 90 ribu pasangan di seluruh dunia. Tingkat keberhasilan kehamilan di sini mencapai 72 persen, kata Ade.

Ade menyebut pasien Morula IVF Yogyakarta mengalami meningkat hingga lebih dari 100 persen dan tingkat keberhasilan take home baby mencapai 33,33 persen. Morula IVF Yogyakarta juga diharapkan sebagai rujukan pasien-pasien dari rumah sakit cabang yang dimiliki oleh Rumah Sakit “JIH” antara lain Rumah Sakit “JIH” Solo, Rumah Sakit “JIH” Purwokerto dan sebentar lagi Rumah Sakit Salman “JIH” Bandung.

Direktur Utama PT UMF, Bambang Pediantoro, mengatakan pasien program bayi tabung memerlukan ketenangan dan kenyamanan selama di rumah sakit. Fasilitas gedung baru ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas dan kenyamanan pasien.

“Morula IVF Yogyakarta juga diharapkan sebagai rujuan pasien-pasien dari rumah sakit cabang yang dimiliki oleh Rumah Sakit JIH,” kata Bambang.

Apa Saja Layanannya?

Morula IVF Yogyakarta memberikan bantuan berupa gratis Basic Fertility Screening (BFS) yang meliputi konsultasi dokter spesialis Obgyn, USG Transvaginal dan analisa sperma, kepada 100 pasangan yang

sudah mendaftar melalui social media @MorulaIVFyogyakarta.

Selain layanan reproduksi, Morula IVF Yogyakarta juga menghadirkan layanan Morula Food & Wellness. Morula Food dapat dipilih sebagai asupan makanan sehat dan bergizi penunjang kesuburan dan program hamil pasangan pasien.

“Seluruh menu Morula Food diawasi dan diarahkan langsung oleh dokter ahli gizi untuk memastikan setiap kandungan komposisinya memiliki manfaat baik untuk kesehatan saat program kehamilan,” kata Ade.

Morula Wellness merupakan paket holistik yang bisa diikuti oleh pasangan pasien. Pasangan pasien dapat menikmati relaksasi dan memanjakan diri selama 3 hari 2 malam di hotel dan resor berbintang di Yogyakarta dan Bali, dengan pelayanan fertility yoga, fertility spa, dan fertility meditation yang dapat membantu peluang keberhasilan program hamil maupun IVF.

Morula Food & Wellness merupakan bagian terintegrasi dan saling melengkapi dengan program IVF dan layanan kesuburan yang dapat dilakukan di seluruh cabang Morula di Indonesia.

Protokol kesehatan dan screening dilakukan ketat di gedung ini, mulai dari cek suhu tubuh sampai swab PCR sebelum melakukan program IVF. Saat melayani pasien, tim dokter dan perawat menggunakan APD standar. Penyemprotan disinfektan terhadap semua fasilitas di lingkungan Morula IVF Yogyakarta dilakukan rutin serta masker dan hand sanitizer disediakan.

Menguak Faktor yang Berperan Pada Keberhasilan Bayi Tabung

Dream - Banyak cara dilakukan pasangan suami istri untuk bisa mendapatkan keturunan. Mulai dari pemakaian obat herbal, memperbaiki gaya hidup, hingga mencoba program kehamilan lainnya.

Salah satu yang kini banyak diminati pasangan yang sangat ingin buah hati adalah bayi tabung atau IVF (in-vitro fertilization). Banyak pasangan yang berhasil mendapat keturunan melalui program ini, meskipun ada juga yang gagal meski sudah melakukannya berkali-kali.

Ada banyak faktor yang berperan dalam keberhasilan program ini. Bagi calon ibu, umur berperan sangat besar.

"Ada yang bisa sukses melakukan IVF dan ada yang susah. Kalau wanita muda, usia 35 ke bawah dengan syarat bilangan telurnya (jumlah sel telur) setara dengan usianya, akan lebih tinggi potensi kehamilannya," ujar ahli fertilitas, Eeson Sinthamoney dalam acara kampanye Malaysia Year of Healthcare Travel 2020 di Jakarta Pusat, Rabu 15 Januari 2020.

Usia Calon Ibu

Penting diketahui 10 persen wanita usia 31 tahun ke atas mengalami pengurangan jumlah sel telur yang agak drastis daripada umur 30 ke bawah. Hal ini berdampak pada potensi kehamilan yang menurut. Eeson menyatakan hal ini terjadi secara alamiah.

"Berkurangnya jumlah sel telur tidak ada kaitannya dengan gaya hidup. Manusia memang (secara alamiah) begitu. Sebanyak 10 persen wanita umur awal 30-an memang jumlah sel telurnya berkurang. Sekarang jumlah sel telur jadi masalah karena dulu orang menikah 18 tahun dan sekarang di usia 32 tahun," kata Eeson.

Sel Sperma

Sedangkan pada pria, kondisi sel sperma lah yang paling berdampak pada program bayi tabung. Mulai dari jumlah, pergerakan, serta kondisinya.

"Mungkin jumlah spermanya oke, pergerakan oke, tapi jumlah sperma yang cacat agak tinggi. Kalau masalah besar, tidak ada sperma sama sekali. Lalu, mau IVF bagaimana," jelasnya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan IVF. Antara lain memenuhi kebutuhan nutrisi dengan optimal, menjaga pola makan, mengonsumsi suplemen sesuai anjuran dokter, mengurangi konsumsi alkohol dan rokok.