Anak Tampak Berjalan Miring? Segera Cek Kondisi Tulangnya

Dream - Masalah tulang pada anak seringkali tak muda dideteksi. Pasalnya anak jarang melontarkan keluhan sakit atau nyeri, seperti demam, pilek atau batuk. Kasus penyakit tulang atau kelainan tulang pada anak sebenarnya banyak terjadi.
Sebenarnya bisa segera diatasi dengan efektif jika dideteksi cepat. Salah satu masalah tulang yang banyak terjadi pada anak adalah skoliosis. Biasanya ditandai dengan kondisi punggung yang miring ke kiri atau ke kanan atau anak tampak berjalan miring.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Christa Adriane Tenges menyampaikan, salah satu tanda skoliosis yakni cara berjalan yang miring sebelah, entah ke kiri atau ke kanan.
"Skoliosis sebenarnya kelainan tulang belakang. Tulang belakang harusnya lurus tapi ini mengalami kelengkungan. Dia melengkung ke kiri atau ke kanan. Biasanya nih kelihatan badannya saat jalan miring," ujar Christa, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Banyak Menyerang Anak di Usia Puber
Berjalan miring sebelah termasuk salah satu tanda yang paling terlihat pada orang yang mengalami skoliosis, terutama pada anak. Penyebab pasti skoliosis pada anak, lanjut Christa, belum diketahui sampai sekarang ini.
Christa menegaskan, kasus skoliosis pada anak lebih banyak menyerang pada anak-anak usia pubertas, yaitu 7-15 tahun. Ini dipengaruhi anak masih dalam tahap tumbuh kembang, yang mana tulang rentan mengalami perubahan (kelainan) tertentu.
"Biasanya pada anak-anak usia pubertas. Ya, usia 7-15 tahun yang paling sering mengalami skoliosis," ujar dokter yang sehari-hari berpraktik di RS Umum Pusat Fatmawati, Jakarta.
Bahu tinggi Sebelah
Selain pembengkokan, gejala skoliosis hampir tidak disadari. Jika kelengkungan derajat tulang belakang agak lebih besar, maka bahu terlihat lebih tinggi sebelah.
"Ini kelihatan saat anak berdiri, apakah anak lebih condong (miring) ke sisi kiri atau kanan. Saat anak memakai celana ketat juga akan terlihat, apakah panggul tinggi sebelah," Christa melanjutkan.
Laporan Fitri Haryanti Harsono/ Liputan6.com
Baby Walker Bisa Picu Patah Tulang Hingga Gegar Otak
Dream - Penggunaan baby walker sudah banyak dilarang oleh banyak negara. Pasalnya, menurut beberapa penelitian alat tersebut tak efektif melatih bayi berjalan bahkan berdampak sebaliknya.
Tak hanya itu, risiko cedera yang ditimbulkannya juga sangat tinggi. Dalam penelitian yang dipublikasi dalam Journal Pediatrics. Baby walker di sini yaitu perlengkapan berbentuk bulat yang dilengkapi roda, bukan yang didorong.
Alat tersebut diketahui telah menyebabkan lebih dari seperempat juta bayi di bawah usia 15 bulan dirawat karena patah tulang, gegar otak, dan patah tulang tengkorak. Penelitian ini dilakukan antara 1990 hingga 2014.
Risiko Mengerikan
Alat tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk membantu balita meregangkan kaki mungil mereka tanpa mengeluarkan terlalu banyak usaha. Tapi sayangnya risikonya meluncur tanpa kendali juga sangat besar.
"Karena itu, kami mendukung posisi American Academy of Pediatric yang menyarankan kalau baby walker tidak boleh dijual atau digunakan. Sama sekali tidak ada alasan produk ini harus tetap ada di pasaran," ungkap dr. Gary Smith, salah atu tim dalam penelitian tersebut, seperti dikutip dari Fatherly.
Faktanya, menggunakan baby walker malah memperlambat proses belajar berjalan pada anak. Pasalnya untuk belajar melangkah dibutuhkan kemampuan koordinasi kaki, mata dan keseimbangan. Ketiganya tak bisa dicapai anak ketika menggunakan baby walker.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca Selengkapnya
Ibu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan
Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi
Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca Selengkapnya
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan
Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.
Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Teka Teki Tagline Makanan
Sahabat Dream tebak-tebakan lagi yuk. Kira-kira kalian pada tahu gak jenis makanan apa dari tagline iklan ini? Berapa banyak yang kalian bisa tebak?
Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Kata-Kata Manis Bos
Sahabat Dream bercanda lagi soal kantor yuk. Kali ini ada gak bos kamu yang seperti `PHP` dengan kata-kata manisnya? Cuma bercyanda ya....
Baca Selengkapnya