Anak Sekolah Online, Lakukan Ini Agar Matanya Tak Bermasalah
Dream – Pandemi covid-19 membuat semua kegiatan harus berjalan secara daring, tidak terkecuali dengan anak-anak. Mereka menjalani sekolah online, dan menatap layar laptop, PC atau tablet dalam waktu lama.
Belum lagi, anak-anak tak bisa keluar rumah dan bermain karena pandemi. Akhirnya mereka juga bermain gadget. Hal ini membuat anak-anak sangat berisiko mengalami masalah mata.
Mulai dari yang ringan seperti kering dan tegang karena terlalu lama menatap layar. Dalam jangka waktu panjang, anak-anak juga bisa mengalami minus atau rabun jauh.
Dikutip dari www.nichq.org, pada Mei 2020 lalu, durasi anak berusia 4-15 tahun menatap layar monitor, meningkat dua kali lipat. Untuk itu perlu peran orangtua agar durasi anak menatap layar jadi lebih terkontrol dan tak mengancam kesehatan matanya.
Apa saja yang bisa dilakukan?
1. Terapkan Aturan 30 x 30 x 30
Setiap 30 menit, alihkan pandangan dari layar selama 30 detik dan berikan jarak sejauh 30 kaki. Teknik ini membantu menjaga mata tetap lembap dan mengatur ulang sistem fokus anak. Orangtua dapat mempraktikkan aturan ini dengan menyetel timer atau mengaktifkan pengaturan untuk mematikan layar setiap 30 menit sekali. Hal ini dapat membuat kelopak mata lebih rileks dan menjaga mata tetap bersih.
Cahaya dan Kebersihan Mata
2. Jaga kebersihan mata
Menjaga keebrsihan mata berguna untuk menghindari penyakit iritasi mata dan mencegah peradangan pada kelompak mata. Disarankan untuk anak 10 tahun, membersihkan mata saat mandi agar mengangkat sel kulit pada permukaan kelopak mata. Mengompres dapat membantu kelenjar menghasilkan air mata yang lebih baik.
3. Cahaya yang cukup
Paparan cahaya terang dari layar secara perlahan dapat merusak retina mata anak. Jaga kecerahan layar dalam level normal, tak berlebihan. Layar yang terlalu cerah bisa menyebabkan ketegangan pada mata. Jangan biarkan anak-anak menatap perangkat digital di kegelapan
4. Berikan jeda
Berikan jeda untuk menatap layar. Baik untuk belajar, bermain atau hiburan lain yang membutuhkan aktivitas menatap layar. Terlalu lama melihat layar akan membuat anak merasa jenuh, pusing bahkan muntah.
Laporan Delfina Rahmadhani/ Sumber: nichq.org
4 Kebiasaan Orangtua yang Berdampak Pada Kesehatan Psikologis Anak
Dream - Isu seputar kesehatan mental, terutama dalam lingkup keluarga sedang ramai dibicarakan. Kesehatan mental dan psikologis sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan ini harus dianggap serius oleh para orangtua.
Anak-anak masih dalam tahapan tumbuh kembang yang signifikan, baik fisik maupun psikologisnya. Leslie Becker-Phelps, seorang psikolog, mengungkap ada 4 poin dalam pengasuhan yang sebaiknya dilakukan orangtua agar anak tumbuh dengan psikologis yang sehat. Apa saja?
Cintai anak apa adanya
Orangtua mungkin ingin anak-anak belajar lebih giat, penurut, disiplin, dan sukses. Sesekali lihatlah apa yang sudah dimiliki anak. Mungkin sulit untuk benar-benar melihat dan menerima anak-anak apa adanya.
"Ini karena orangtua ingin membentuk anak jadi seperti apa yang diinginkannya. Pastikan untuk fokus tidak hanya pada harapan pada anak dan bagaimana Anda ingin mereka berperilaku, tetapi juga pada mencintai anak dengan kepribadiannya," ujar Leslie.
Bantulah anak menjadi cerdas secara emosi
Orang merasa sangat puas dengan dirinya dan dalam hubungan ketika mereka merasakan empati dan kasih sayang, dapat mengatasi emosinya secara efektif, dan dapat berkomunikasi secara efektif. Kemampuan ini pertama kali dipelajari atau diserap selama masa kanak-kanak.
"Mengajarkan kecerdasan emosi dimulai dengan orangtua yang berempati kepada anak-anak mereka ketika mereka masih bayi. Ketika orang tua dapat terhubung dengan pengalaman dan menerima anak apa pun yang mereka rasakan, anak menila dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan dicintai," kata Leslie.
Seiring berlalunya waktu, orangtua dapat membantu anak-anak mereka berpikir lebih dalam dan mengekspresikan emosinya dengan cara lebih sehat. Termasuk ketika berada dalam sebuah konflik.
Buat anak merasa penting
Unsur penting dalam mengasuh anak adalah menunjukkan kepadanya kalau mereka benar-benar penting. Ini berarti terlibat dengan mereka di saat-saat bahagia dan sulit. Tentu saja, saat-saat indah terasa menyenangkan dan membuat kita semakin ingin bersama. Tetap terlibat dengan anak saat ada konflik juga sama pentingnya.
"Ketika semuanya berjalan dengan baik, kemampuan ini pada akhirnya menjadi bagian penting dari menjaga hubungan yang erat di masa dewasa," ungkap Leslie.
Lakukan perbaikan
Ketika hubungan orangtua dengan anak menjadi tegang karena suatu hal, penting bagi ita untuk mencoba memperbaiki. Ini akan menanamkan harapan pada anak bahwa gangguan dalam hubungan dapat diperbaiki.
Kemampuan memperbaiki hubungan ini kelak akan sangat dibutuhkan anak saat dewasa. Saat ia berkonflik dengan teman, kerabat, teman kantor atau pasangan kelak. Melakukan perbaikan hubungan ini begitu penting bagi kesehatan psikologisnya.
Sumber: WebMD
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Liburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya
Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah
Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam
Kecelakaan mematikan di kolam renang bisa terjadi dalam hitungan detik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Tips Menghindari Saraf Terjepit di Usia Muda
Saraf terjepit bisa terjadi di usia muda dan menghambat kegiatan sehari-hari. Ada beberapa cara untuk mencegah dan mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSeru Banget, Intip Kelas Mengurus Bayi dan 'Menyusui' untuk Para Ayah di Indonesia
Penting banget nih buat para ayah newbie agar bisa aktif mengurus buah hati.
Baca Selengkapnya