Anak Lelaki Telat Puber, Apa Dampaknya?
Dream - Saat anak lelaki memasuki usia 11 atau 12 tahun, terjadi perubahan fisik yang begitu signifikan. Tubuhnya sudah memproduksi hormon yang memicu puber. Masa pubertas, baik pada anak laki-laki maupun perempuan, diawali dengan aktivitas otak yang memicu terjadinya beragam perubahan fisik dan emosional.
Pubertas merupakan masa peralihan anak-anak menuju dewasa, sekaligus mempersiapkan mereka memasuki usia subur. Sama seperti anak perempuan, masa puber menyebabkan banyak perubahan fisik pada anak laki-laki.
“Tumbuh rambut di area kelamin dan ketiak, pembesaran penis, dan buah zakar. Ini adalah tanda-tanda awalnya,” ujar dr. Nabila Viera Yovita, dikutip dari KlikDokter.
Masa pubertas laki-laki sedikit lebih lambat dibandingkan perempuan. Dalam penjelasan dr. Nabila, anak laki-laki akan mengalami pubertas rata-rata pada usia 12 tahun.
“Selanjutnya, bisa timbul mimpi basah ejakulasi involunter akan semen saat tidur, tumbuhnya jerawat, pertumbuhan tinggi badan yang pesat, dan suaranya berubah menjadi lebih dalam,” ungkapnya.
Telat Jika Puber di Atas 14 Tahun
Masih bisa dikatakan normal apabila anak laki-laki sudah mulai puber dari usia 8-14 tahun, dengan proses yang bisa mencapai 4 tahun. Seorang anak laki-laki bisa dianggap puber terlambat ketika belum juga mengalami tanda-tanda pubertas saat berusia di atas 14 tahun.
Hal yang menarik, seperti yang termuat dalam sebuah penelitian, waktu pubertas anak laki-laki bisa berdampak pada kesuburan di masa dewasanya. Sebuah studi di Denmark pada 2016 mencari tahu hubungan pubertas yang terlambat dengan kesehatan reproduksi pria muda.
Hasil penelitian mengungkap mulainya pubertas yang terlambat dikaitkan dengan penurunan kualitas air mani dan perubahan tingkat serum hormon reproduksi pada 1.068 pria muda Denmark yang sehat.
Menurut studi tersebut, remaja laki-laki yang terlambat masa pubernya akan berisiko punya testis berukuran yang lebih kecil, dibandingkan ukuran normal rata-rata.
Kondisi Sperma
Testis adalah “pabrik” yang bertugas menghasilkan dan memproduksi sperma. Dengan ukuran testis yang cenderung lebih kecil, jumlah produksi sperma mau tak mau turut terpengaruh.
Selain itu, puber yang terlambat juga bisa berpengaruh pada bentuk sperma, utamanya bentuk kepala sperma. Laki-laki dengan kelainan bentuk sperma cenderung lebih sulit punya anak. Terlebih lagi, di kepala sperma tersimpan beberapa enzim yang penting untuk membantu proses pembuahan sel telur.
Menanggapi studi ini, dr. Nadia pun sependapat kalau terlambat puber pada anak laki-laki dapat memengaruhi kesuburan kelak saat dewasa. Akan tetapi, menurutnya, masih dibutuhkan penelitian yang lebih dalam dan luas terkait topik tersebut.
“Masih ada kemungkinan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, responden laki-laki ini belum matang sepenuhnya dalam pubertas. Jadi kualitas semen pun belum maksimal. Makanya, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan,” kata dr. Nabila.
Selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan usia anak mereka pun tak jauh berbeda. Ayo bisa tebak?
Baca SelengkapnyaDia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.
Baca SelengkapnyaPosisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaAwalnya kaget, tapi ia malah belajar jadi ibu dan sangat dekat dengan adik kecilnya.
Baca SelengkapnyaSimak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaMengeluarkan air mani secara sengaja tentu saja membuat puasa menjadi batal. Tapi berbeda dengan mengalami mimpi basah.
Baca SelengkapnyaAnak perempuan yang dipangku Ibunya jadi selebgram terkenal.
Baca Selengkapnya