Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak Kartika Putri Harus Disinar karena Kuning, Ketahui Penyebabnya

Anak Kartika Putri Harus Disinar karena Kuning, Ketahui Penyebabnya Kartika Putri Dan Anaknya Yang Baru Lahir, Khalisa (Foto: Instagram Kartika Putri)

Dream - Kehadiran Khalisa, di rumah tangga Kartika Putri dan Habib Usman Yahya, tentunya memunculkan kebahagiaan. Kartika melahirkan putri pertamanya secara normal di rumah, dengan hanya didampingi bidan.

Dilahirkan pada 18 Oktober lalu, kini Khalisa harus dirawat di rumah sakit. Pasalnya, bayi berusia 10 hari itu mengalami jaundice atau kuning. Tingkat bilirubin pada darahnya mencapai 17, padahal dalam kondisi normal seharusnya 12.

Khalisa

"Aku bingung, pastinya nyalahin diri sendiri. Apa pas hamil kurang vitamin atau apa, udah usaha semaksimal mungkin pas hamil," kata Kartika Putri di RSIA Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu, 27 Oktober 2019.

Bayinya kerap menangis. Saat diberi ASI pun Khalisa tampak tak bersemangat. Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter menyarankan fototerapi. Akhirnya, Khalisa kini dirawat di rumah sakit untuk disinar atau menjalani fototerapi.

Apa itu Jaundice?

Penyakit kuning atau jaundice, seperti dikutip dari Alodokter, umumnya terjadi karena kadar bilirubin dalam darah bayi terlalu tinggi. Meski tidak berbahaya, namun jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak. Untuk itu, penting bagi ibu untuk mengetahui gejalanya.

Gejala Jaundice

Kondisi jaundice pada bayi biasanya ditandai dengan kulit dan mata yang menguning, warna urine lebih pekat, padahal air seni bayi baru lahirnya harusnya tidak berwarna. Warna feses pun berwarna lebih pucat.

Bilirubin adalah zat kuning yang diproduksi saat sel darah merah dipecah. Umumnya, bayi baru lahir mengolah sel darah merah menjadi bilirubin lebih tinggi. Bilirubin bergerak dalam aliran darah menuju ke hati.

Organ hati mengolah bilirubin agar bisa dikeluarkan tubuh melalui tinja. Nah, karena organ hati pada bayi baru lahir belum sepenuhnya berfungsi layaknya orang dewasa, ketidakmampuan hati dalam menyingkirkan bilirubin secara maksimal dapat memicu tingginya kadar bilirubin dan menjadi penyebab bayi kuning.

 

Faktor Risiko dan Penyebab Jaudice

Biasanya, kondisi ini akan membaik dalam waktu satu hingga dua atau tiga minggu tanpa menimbulkan masalah. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan perkembangan fungsi organ tubuhnya, bayi semakin lama akan dapat mengolah bilirubin dengan lebih baik sehingga kuning fisiologis akan hilang dengan sendirinya.

Penting diketahui, kuning pada bayi harus ditangani dengan serius. Pasalnya, jika kadar bilirubin tetap tinggi dan tidak diobati, jaundice bisa menyebabkan kerusakan otak yang disebut kernicterus yaitu kondisi di mana kadar bilirubin dalam tubuh bayi sangat tinggi sehingga menumpuk di otak dan menimbulkan gangguan, cerebral palsy, dan tuli.

Jika penyakit kuning berlangsung lebih dari tiga minggu, kemungkinan penyakit kuning sebagai gejala dari kondisi lain yang mendasarinya.

 

Patut Diwaspadai

Perlu diingat, apabila gejala kuning timbul bayi berusia kurang dari 24 jam, bayi terlihat lemas, kurang aktif, jarang atau bahkan tidak menangis, kurang mau minum, demam, dan jika terdapat faktor risiko tertentu yang dapat menyebabkan bayi kuning, seringkali kondisi tersebut disebabkan oleh penyakit tertentu.

Pada kondisi tersebut, maka bayi perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Itu sebabnya dokter akan memeriksa bayi paling sedikit setiap 8 sampai 12 jam sebelum keluar dari rumah sakit, dan beberapa hari setelah keluar dari rumah sakit.

 

Bayi yang Berisiko Tinggi Terkena Jaundice

Ada beberapa kondisi yang membuat bayi lebih berisiko mengalami jaundice. Berikut beberapa risiko yang penting diketahui orangtua:

- Bayi terlahir prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.

- Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI atau susu formula (untuk bayi yang tidak diberi ASI). Kondisi ini karena bayi susah makan atau karena susu ibu yang sulit keluar (brestfeeding jaundice). Kadang, kandungan ASI dapat memengaruhi pemecahan bilirubin pada bayi sehingga bayi tampak kuning. Kondisi ini biasanya muncul saat bayi berusia 2-3 minggu dan disebut breastmilk jaundice.

- Bayi dengan golongan darah berbeda dengan golongan darah ibunya. Bayi yang golongan darahnya tidak cocok dengan golongan darah ibu atau jika rhesus bayi dan ibu berbeda, mereka dapat mengembangkan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang berlebihan sehingga menghancurkan sel darah merah mereka sendiri dan akhirnya kadar bilirubin meningkat secara tiba-tiba.

 

Penanganan Fototerapi

Metode fototerapi dapat membantu mengatasi bayi kuning. Fototerapi adalah metode pengobatan yang umum dan sangat efektif yang menggunakan cahaya untuk membantu memecah bilirubin di tubuh bayi Anda.

Dalam fototerapi, bayi akan ditempatkan di tempat tidur khusus di bawah cahaya spektrum biru dan hanya mengenakan popok dan kacamata pelindung khusus. Fototerapi dapat dihentikan setiap tiga atau empat jam agar Ibu dapat menyusui bayi, menimang dan memeluk bayi agar ia merasa nyaman, atau untuk diperiksa apakah bayi mengalami dehidrasi. Fototerapi sangat efektif untuk mengobati bayi kuning dan dengan efek samping yang relatif sedikit.

Selengkapnya baca di sini

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

Pada kasus tertentu ternyata adanya kelainan yang membutuhkan terapi dan intervensi medis.

Baca Selengkapnya
Ayah Bunda, Kenali 5 Tanda Anak Butuh Segera ke Dokter Mata

Ayah Bunda, Kenali 5 Tanda Anak Butuh Segera ke Dokter Mata

Banyak faktor yang bisa memicu gangguan penglihatan pada anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kaki Kiri Kerap Timbul Rasa Sakit? Mungkin Ini Penyebabnya

Kaki Kiri Kerap Timbul Rasa Sakit? Mungkin Ini Penyebabnya

Ternyata kaki sakit sebelah kiri bisa disebabkan banyak faktor. Sebelum mengetahui cara mengatasinya, Yuk penyebabnya terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.

Baca Selengkapnya
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
Ibu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan

Ibu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan

Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.

Baca Selengkapnya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
Perawatan Penting Kulit Bayi Baru Lahir, Jangan Sampai Iritasi

Perawatan Penting Kulit Bayi Baru Lahir, Jangan Sampai Iritasi

Kulit si kecil rentan mengalami iritasi dan ruam karena suhu maupun bahan-bahan tertentu. Jangan sampai tumbuh kembangnya terganggu karena masalah kulit.

Baca Selengkapnya