Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak Juga Bisa Terkena Insomnia, Kenali Pemicunya

Anak Juga Bisa Terkena Insomnia, Kenali Pemicunya Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Gangguan tidur pada orang dewasa berdampak sangat buruk pada fisik dan mental. Sulit tidur di malam hari juga bisa terjadi pada anak-anak. Rewel, kerap terbangun dan sangat sulit terlelap, pasti orangtua menyadarinya.

Anak juga bisa mengalami insomnia, yaitu kondisi yang membuat sulit untuk tidur, sulit untuk tidur nyenyak, atau keduanya. Bisa juga berupa kesulitan untuk tetap tertidur (kesulitan tidur nyenyak tanpa terbangun) di malam hari.

Frieda Handayani, dokter spesialis anak, yang praktik di RS Pondok Indah, menjelaskan kalau anak bisa mengalami insomnia jangka pendek atau jangka panjang. Insomnia jangka pendek biasanya dialami dalam beberapa hari atau minggu dan disebabkan oleh suatu hal yang sudah berlalu seperti mengalami sakit, atau akibat medikasi yang diberikan kepada anak.

"Insomnia jangka panjang dialami tiga kali seminggu selama sebulan atau lebih disebabkan oleh faktor depresi, kecemasan, nyeri, masalah kesehatan. Kadang tanpa alasan yang jelas," tulis Frieda di akun Instagramnya.

 

Banyak faktor yang membuat anak bisa mengalami insomnia. Simak beberapa penyebabnya.

Stres

Seperti juga orang dewasa, menurut dr. Frieda, anak juga bisa mengalami stres. Bisa karena tekanan di sekolah, ada sesuatu yang tak disuainya, pertengkaran antar saudara atau hal lain. Coba cari penyebab kecemasan dan stres anak.

Faktanya, anak-anak memiliki kekhawatiran yang tinggi dan stres. Hal ini dapat menyebabkan insomnia. 

Zat Kafein dan Gangguan Medis

-Kafein

Kafein atau zat lain seperti soda juga bisa memicu anak sulit tidur. Perhatikan makanan dan minuman anak sehari-hari. Jika memang mengandung kafein sebaiknya jangan diberikan pada anak.

- Gangguan medis
Terdapat penyakit tertentu, masalah kejiwaan, dan gangguan tidur lainnya. Seperti asma malam hari yang tidak terkontrol, hidung tersumbat akibat alergi, atau kulit gatal akibat eksim bisa menghalangi tidur yang baik.

Gangguan medis lainnya, termasuk fibromyalgia, kram otot, nyeri yang tumbuh, nyeri ulu hati, dan penyakit tiroid semuanya bisa menyebabkan insomnia pada anak.
Pastikan kesehatan fisik anak diperiksa sebagai kemungkinan penyebab insomnia. 

Remaja Butuh Tidur Cukup, Berdampak Besar Pada Fisik dan Mentalnya

Dream - Jangan sepelekan gangguan tidur pada remaja. Terutama anak remaja yang kurang jam tidur dan selalu mengantuk di sekolah.

Rupanya menurut penelitian secara global, ada kecenderungan "epidemi kurang tidur" secara global pada remaja dan akan memiliki dampak kesehatan jangka panjang.

Jadi, berapa lama waktu tidur yang benar-benar dibutuhkan remaja? Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa remaja masih dalam proses pertumbuhan tumbuh dan otak mereka masih berkembang.

Kondisi itu membuat mereka membutuhkan lebih banyak tidur daripada orang dewasa. Remaja juga memiliki ritme tidur dan bangun yang berbeda dan melepaskan melatonin (hormon alami untuk mempersiapkan tidur).

Ini berarti kantuk malam lebih lama terjadi dan mereka cenderung tidur telat dan mengantuk di pagi hari. Tentu saja, mereka masih harus bangun pagi untuk sekolah.

Teman sebaya juga jadi hal yang sangat mempengaruhi remaja. Tuntutan sosial yang meningkat - dalam bentuk obrolan online, jejaring sosial, dan penelusuran web - bergabung dengan tekanan akademis yang lebih besar ketika anak-anak memasuki sekolah menengah. Pada usia ini, orangtua juga cenderung kurang mengontrol waktu tidur remaja.

 

Usahakan Tidur 8 Hingga 10 Jam

Para ahli meninjau 864 makalah yang meneliti hubungan antara durasi tidur anak dan kesehatan. Mereka menyarankan bahwa mereka yang berusia antara 13 dan 18 tahun harus tidur delapan hingga 10 jam per 24 jam secara teratur untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.

Bukan hanya kesehatan fisik tapi juga psikologis. Penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa dalam 53 persen remaja tidur kurang dari delapan jam per hari.

Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa hanya lima persen remaja di Amerika Serikat yang memenuhi rekomendasi untuk tidur, aktivitas fisik, dan screen time.

 

Aktivitas Otak

Penting diketahui banyak hal aktivitas yang terjadi pada otak remaja karena tahap perkembangannya. Selama masa remaja, ada perubahan besar pada pemikiran, emosi, perilaku dan hubungan interpersonal.

Perubahan pada koneksi otak berkontribusi pada peningkatan kemampuan berpikir dan perubahan pensinyalan otak. Pergeseran keseimbangan antara sistem otak menciptakan periode di mana remaja dapat mengambil risiko yang meningkat atau terlibat dalam pencarian pencapaian/ kesenangan yang lebih banyak.

Remaja lebih banyak bereaksi terhadap stres dan sistem respons stresnya semakin matang. Hormon seks memengaruhi neurotransmiter di otak mereka dan meningkatkan reaktivitasnya terhadap stres. Ketika waktu tidurnya kurang, hal ini akan berdampak pada kondisi psikologisnya.

Jadi, usahakan untuk selalu memeriksa waktu tidur remaja. Bila anak mengalami masalah tidur, segera cari solusinya, jangan dibiarkan.

Sumber: Todays Parent

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingin Tidur Lelap dan Stop Bergadang? Dokter Sarankan Berjemur 20 Menit Tiap Hari

Ingin Tidur Lelap dan Stop Bergadang? Dokter Sarankan Berjemur 20 Menit Tiap Hari

Insomnia atau kebiasaan begadang di malam hari sulit diatasi. Coba terapkan beberapa kebiasaan ini agar mudah tidur lebih cepat.

Baca Selengkapnya
Jika Alami Insomnia, Coba Lakukan 5 Tips Sederhana Ini

Jika Alami Insomnia, Coba Lakukan 5 Tips Sederhana Ini

Perubahan kecil dalam rutinitas tidur dapat membantumu tertidur lebih cepat dan mengatasi insomnia.

Baca Selengkapnya
Anak Tidur Sebaiknya Dalam Kondisi Gelap, Dokter Jelaskan Alasannya

Anak Tidur Sebaiknya Dalam Kondisi Gelap, Dokter Jelaskan Alasannya

Tidur dengan lampu menyala juga membuat anak cenderung terbangun bukan dengan rasa segar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sering Terlelap Sampai Durasi Tidur Berlebih Akhir-Akhir Ini? Mungkin Ini Penyebabnya

Sering Terlelap Sampai Durasi Tidur Berlebih Akhir-Akhir Ini? Mungkin Ini Penyebabnya

Ternyata, tidur berlebihan dapat berhubungan dengan masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa penyebab tidur berlebih.

Baca Selengkapnya
Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak

Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak

Anak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.

Baca Selengkapnya
5 Minuman Nikmat yang Bisa Bikin Otak Lebih Menyala

5 Minuman Nikmat yang Bisa Bikin Otak Lebih Menyala

Oleh karena itu, alih-alih mengonsumsi suplemen, ada opsi lain untuk memperoleh zat-zat tersebut dari bahan alami. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya
4 Alasan yang Sering Bikin Sulit Tidur Padahal Tubuh Sangat Lelah

4 Alasan yang Sering Bikin Sulit Tidur Padahal Tubuh Sangat Lelah

Kondisi ini tentunya sangat menyiksa, bukan hanya fisik tapi juga mental.

Baca Selengkapnya
Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bisa Meningkatkan Resiko Kematian

Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bisa Meningkatkan Resiko Kematian

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan obstructive sleep apnea (OSA) yang tidur kurang dari 7 jam semalam memiliki risiko kematian lebih tinggi. Yuk, cek!

Baca Selengkapnya
Samakan Jam Tidur Anak saat Perjalanan Mudik dengan Mobil Biar Lebih Nyaman

Samakan Jam Tidur Anak saat Perjalanan Mudik dengan Mobil Biar Lebih Nyaman

Perjalanan panjang, macet dan melelahkan kadang membuat anak muntah, pusing dan lemas.

Baca Selengkapnya