Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak- anak Juga Bisa Alami Gejala Post Covid Sydrome

Anak- anak Juga Bisa Alami Gejala Post Covid Sydrome Anak Sakit Perut/ Foto: Shutterstock

Dream - Terpapar Covid-19 dan sembuh, sejumlah penyintas memiliki keluhan jangka panjang. Mulai dari mudah lelah, sakit kepala, muntah dan masih banyak lagi. Post-covid syndrome merupakan sejumlah masalah kesehatan atau gejala yang baru, kembali muncul, atau terus terjadi selama 4 minggu atau lebih sejak pertama kali terinfeksi virus penyebab COVID-19.

Walaupun mayoritas penderita COVID-19 akan membaik dalam beberapa minggu setelah sakit, sebagian penderita mengalami post-covid syndrome yang gejalanya menetap selama beberapa waktu setelah sembuh. Kondisi ini sangat bervariasi dan memiliki jangka waktu yang berbeda antar penyintas Covid-19.

Penderita COVID-19 usia berapa pun dapat mengalaminya. Memang, kondisi ini lebih banyak terjadi pada usia dewasa lebih sering terjadi tetapi kelompok anak dan remaja tetap berisiko mengalaminya.

"Penelitian menunjukkan gejala jangka panjang pada anak, baik yang memiliki gejala ringan atau berat (termasuk multisystem inflammatory syndrome, MIS), antara lain kelelahan/fatigue, pusing, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, nyeri otot dan sendi, serta batuk," ujar dr. Desilia Atikawati, Sp.P, FAPSR, dokter spesialis paru dan pernapasan, RS Pondok Indah - Puri Indah dalam siara persnya.

 

Kondisi MIS

Walau jarang, beberapa orang, terutama anak-anak, dapat mengalami MIS sesaat atau segera setelah mengalami infeksi Covid-19. MIS merupakan kondisi di mana berbagai organ tubuh mengalami inflamasi, termasuk jantung, paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau sistem pencernaan.

Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya. MIS merupakan kondisi serius dan dapat menyebabkan kematian. Gejala yang perlu diwaspadai sebagai MIS adalah adanya demam disertai minimal satu dari gejala berikut:
- nyeri perut
- kemerahan pada mata
- diare,
- pusing atau lightheadedness,
- ruam kulit, dan
- muntah

 

Gejala post-COVID syndrome

Post-COVID syndrome tidak hanya terjadi pada penyintas COVID-19 yang bergejala berat saja. Penyintas COVID-19 dengan gejala ringan, bahkan tidak bergejala, juga dapat mengalaminya.

Gejala-gejala yang sering dilaporkan antara lain: sesak napas/sulit bernapas lega, fatigue/rasa lelah, gejala yang dirasa memburuk setelah aktivitas/post-exertion malaise, kesulitan berpikir/berkonsentrasi/brain fog, batuk, nyeri dada/perut, pusing, rasa berdebar, nyeri otot/sendi. Termasuk kesemutan, diare, gangguan tidur, demam, pusing ketika berdiri/lightheadedness, ruam kulit, perubahan suasana hati, perubahan kemampuan indra penciuman/perasa, perubahan siklus menstruasi, dan rambut rontok.

Ventilasi Sekolah Wajib Diperhatikan, 90 Sekolah di Jakarta Tutup karena Covid-19

Dream - Sebanyak 90 sekolah di DKI Jakarta mulai dari jenjang TK hingga SMA, kembali ditutup karena ditemukannya kasus Covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

"Total ada 90 sekolah," kata Riza, Selasa 25 Januari 2022, dikutip dari Merdeka.com.

Sebelumnya sekolah tersebut menggelar pemebelajaran tatap muka PTM) terbatas sejak awal Januari 2022. Mengikuti aturan, jika ditemukan kasus positif Covid-19 di sekolah, maka PTM kembali dibatalkan. Sekolah ditutup sementara dan murid kembali belajar dari rumah.

Ditutupnya 90 sekolah ini tentunya harus jadi perhatian semua pihak, terutama pihak sekolah yang memang harus ekstra dalam menerapkan protokol kesehatan saat PTM. Salah satu yang harus sangat diperhatikan adalah ventilasi dalam kelas.

Hal tersebut dijabarkan oleh akun Instagram @pandemictalks, platform edukasi seputar Covid-19 yang diinisiasi para dokter dan saintis. Dari ulasan Pandemictalks, penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penularan Covid-19 terjadi via udara.

 

Sirkulasi Udara Jadi Aspek Penting

Untuk itu, kegiatan dalam ruangan seperti sekolah juga perkantoran harus memprioritaskan tindakan pencegahan penularan melalui udara dibanding penularan lewat permukaan benda. Ventilasi, sangat penting diperhatikan untuk mencegah penularan Covid-19 di sekolah.

"Studi-studi secara konsisten mendukung bahwa memiliki ruangan kelas dengan ventilasi lebih baik dan lebih penting daripada melakukan disinfeksi secara rutin. Ventilasi yang baik memiliki peran yang sama penting dengan memakai masker di kelas," ungkap @pandemictalks.

Harus selalu diingat kalau risiko penularan Covid-19 lebih tinggi di ruangan kelas dengan kualitas udara yang buruk dibandingkan dengan ruangan berventilasi baik. Penting untuk memastikan ventilasi di sekolah dan sirkulasi udara berjalan dengan baik.

Hindari menggunakan AC, apalagi sampai menutup ventilasi, seperti jendela dan pintu. Hal ini membuat udara terjebak dalam ruangan dan meningkatkan risiko penularan jika ada yang terpapar Covid-19.

Pastikan juga guru, murid dan petugas sekolah benar-benar disiplin menggunakan masker yang berbahan baik dan perlindungannya optimal. Terutama guru yang banyak melakukan penjelasan di depan kelas.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik
5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik

Jika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.

Baca Selengkapnya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Pemberian Vaksin Polio Serentak untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Efek Sampingnya
Pemberian Vaksin Polio Serentak untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Efek Sampingnya

Keluhan berupa demam setelah vaksin, tak perlu dikhawatirkan.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap
Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap

Risiko yang muncul dari hal ini adalah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Ciri Anak Terkena Penyakit Ain yang Wajib Diwaspadai, Para Orang Tua Harus Tahu!
Ciri Anak Terkena Penyakit Ain yang Wajib Diwaspadai, Para Orang Tua Harus Tahu!

Penyakit ain bukanlah penyakit baru. Tetapi sudah ada sejak zaman Rasulullah saw yang berhubungan dengan pandangan.

Baca Selengkapnya