Dream - Bayi yang lahir di usia kandungan kurang dari 38 minggu dengan berat badan lahir rendah, kondisi tubuh dan kekebalannya bisa dikatakan tidak optimal. Bayi setelah perawatan dari rumah sakit dan dibawa ke rumah juga harus terus memberi ASI atau susu formula agar asupan nutrisinya tetap terjaga dan berat badannya naik optimal.

Pemeriksaan rutin setiap bulan juga harus dilakukan, baik pemeriksaan mata, paru-paru, jantung dan organ vital lainnya. Kondisi demikian, membuat orangtua jika ingin bepergian dengan bayi prematur harus melakukan sederet persiapan. Apa saja persiapan tersebut?

- Usia bayi
Sistem pernapasan, jantung, dan pencernaan belum maksimal. Bila sangat terpaksa bayi prematur dibawa berpergian sebelum mencapai usia koreksi 2-3 bulan, maka sangatlah disarankan untuk keluarga memastikan keamanan dan kesehatan bayi selama perjalanan. Konsultasi dengan dokter spesialis anak sangat diwajibkan.

"Usia yang baik bagi bayi prematur untuk berpergian dengan pesawat adalah saat bayi mencapai usia kronologis 2-3 bulan. Karena pada usia tersebut, dipastikan sistem imun serta fungsi organ tubuh bayi sudah berkembang dan bayi diharapkan kuat terhadap risiko infeksi," ungkap dr. Elsa Ameliana, seperti dikutip dari drrina.id.

- Pemeriksaan kesehatan
Bayi prematur diwajibkan untuk mendapat pemeriksaan kesehatan minimal 2 minggu sebelum keberangkatan. Hal tersebut berlaku untuk semua rute perjalan yang akan di tempuh baik darat, laut maupun udara.

- Waktu menyusui
Perlu sekali memperhatikan waktu untuk bayi menyusu selama perjalanan. Bayi baru lahir umumnya memiliki pola menyusui yang belum stabil. Kemampuan bayi prematur untuk menyusu secara mandiri juga mempengaruhi kesiapan bayi untuk dibawa melakukan perjalanan. Jika bayi masih mengalami masalah dalam menyusu sebaiknya perjalanan ditunda, terutama jika melakukan perjalanan panjang.

Simak persiapan bepergiaan dengan bayi prematur selengkapnya di sini.