Akhirnya, Moderna Umumkan Vaksinnya Efektif untuk Bayi 6 Bulan hingga 6 Tahun
Dream - Hingga hari ini, belum ada vaksin Covid-19 untuk anak usia di bawah 6 tahun. Pembuatan vaksin memang masih dalam tahap uji klinis oleh sejumlah produsen.
Kabar baiknya, Moderna baru saja mengumumkan pada Rabu 23 Maret 2022 kemarin kalau vaksin Covid-19 produksinya menghasilkan respons kekebalan yang kuat dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik pada anak-anak usia 6 bulan hingga 6 tahun.
Kesimpulan tersebut dilakukan setelah uji coba pada 6.900. Sebagian besar efek sampingnya "ringan atau sedang". Juga tidak ditemukan kasus miokarditis, salah satu masalah jantung, setelah vaksinasi.
Untuk anak usia 6 bulan sampai 2 tahun, tingkat efikasinya mencapai 43,7 persen, dan pada anak usia 2 sampai 6 tahun hanya 37,5 persen. Moderna mengklaim sebagian besar infeksi ringan. Tidak ada kasus penyakit berat, rawat inap atau kematian.
"Vaksin Moderna harus mengurangi risiko rawat inap atau penyakit serius pada anak-anak, bahkan jika itu tidak menghentikan infeksi," kata dr. Isaac Bogoch, spesialis penyakit menular di University of Toronto, dikutip dari NBCNews.com.
Moderna mengatakan pihaknya berencana untuk menyerahkan data ke Food and Drug Administration (FDA) dan regulator lainnya dalam beberapa minggu mendatang. Moderna meminta FDA untuk mengesahkan dua dosis vaksinnya untuk anak-anak di bawah 6 tahun. Pihaknya juga sedang menyiapkan potensi dosis booster untuk semua anak.
Si Kecil Takut Jarum Suntik? Yuk Siapkan Mentalnya untuk Vaksin
Dream - Anak-anak yang berusia 6 hingga 11 tahun dalam waktu dekat segera mendapatkan vaksinasi Covid-19. Rencananya, anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) akan diberikan vaksin di sekolah.
Vaksinasi ini sangat penting untuk perlindungan anak-anak di karena pandemi belum berakhir. Virus Covid-19 masih bisa sangat mematikan bagi anak, terutama yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
Penting untuk menyiapkan mental anak untuk divaksin, khususnya anak-anak yang sangat takut dengan jarum suntik. Beberapa anak bahkan mengalami gejala kecemasan hebat sebelum disuntik saking takutnya. Dalam kondisi tersebut sangat dibutuhkan pendampingan orangtua.
"Hampir semua anak memiliki beberapa tingkat kecemasan tentang suntikan, terutama jika pengalaman mereka sebelumnya dengan suntikan membuat stres," ujar Natasha Burgert, MD, seorang dokter anak di Kansas dikutip dari PopSugar
Untuk anak balita, menurut Natasha, justru tak terlalu cemas karena ingatan mereka soal suntikan tak begitu dalam dibandingkan anak usia 6 tahun ke atas. Menghadapi anak yang takut jarum suntik, memang cukup menantang. Orangtua diminta untuk menyiapkan mental sang anak dan membuatnya lebih tenang.
"Membuat pengalaman yang tenang dan positif dalam hal suntikan sangat penting pada anak kecil. Untuk orang dengan fobia jarum, kecemasan saat disuntik secara biologis bisa meningkatkan respons rasa sakit. Reaksi kimia ini meningkatkan sensasi rasa sakit langsung yang dialami orang tersebut dalam jangka pendek," kata Natasha.
Cara Siapkan Mental Si Kecil untuk Vaksin
Sebelum vaksinasi diberikan, penting untuk menyiapkan mental anak, terutama yang merasa sangat takut. Jangan meremehkan perasaan takut anak. Mereka butuh validasi atau pengakuan kalau memang perasaan takut yang dialami adalah hal nyata dan juga dialami banyak orang.
Natasha memberikan langkah penting yang bisa dilakukan orangtua saat anak takut jarum suntik. Penting untuk diterapkan agar si kecil lebih tenang saat vaksinasi Covid-19 nanti.
- Ceritakan fungsi utama vaksin
Anak yang masih berusia 6 tahun mungkin masih bingung dengan cara kerja vaksin dalam tubuh. Ceritakan dengan bahasa mereka kalau vaksin seperti 'senjata' dalam tubuh jika ada virus jahat. Perlihat juga bagaimana peneliti membuat vaksin lewat gambar atau video, biasanya anak lebih mengerti dengan bahasa gambar yang seru.
- Hindari fokus pada rasa nyeri
Ungkapkan juga pada anak bahwa memang dibutuhkan jarum untuk memasukkan 'senjata' vaksin dan rasa sakit adalah hal wajar. Semua orang juga harus divaksin dan mengalami rasa sakit tapi bisa diredakan dengan dikompres. Rasa sakit yang muncul adalah efek negatif yang sangat kecil, dibandingkan efek perlindungannya yang begitu besar. Fokuslah ceritakan efek vaksin dan bukan rasa sakitnya.
Hindari Ancaman dan Perlihatkan Foto
- Jangan jadikan jarum sebagai ancaman
Jangan pernah menggunakan jarum suntik dan dokter sebagai ancaman. Hal ini sangat berdampak pada kondisi psikologis mereka dan memicu kecemasan. Hindari mengungkapkan "jangan nakal nanti disuntik dokter".
- Perlihatkan foto vaksin yang seru
Bbanyak sekali beredar di media sosial, anak-anak yang vaksin dan cukup berani. Bisa juga memperlihatkan foto orangtua saat vaksin. Perlihatkan pada mereka kalau tenaga kesehatan akan sebisa mungkin memberi suntikan dengan cara yang meminimalisir rasa sakit. Hal ini cukup bisa menenangkannya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini agar anak lebih mudah saat buang air besar dan lebih sehat.
Baca SelengkapnyaIngin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaMembersihkan wajah memang sederhana, namun kamu harus melakukannya dengan cara yang tepat dan sesuai kebutuhan kulit agar manfaatnya maksimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peran orang tua memiliki signifikan yang besar terkait penggunaan perangkat gadget kepada anak-anak.
Baca SelengkapnyaSunscreen disarankan untuk dipakai sejak bayi, namun pemakaiannya harus tepat. Produknya pun harus dipilih dengan cara yang tepat agar perlindungannya maksimal.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.
Baca SelengkapnyaKulit bayi atau balita relatif lebih sensitif ketimbang kulit orang dewasa.
Baca SelengkapnyaAnak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.
Baca SelengkapnyaBila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca Selengkapnya