Agustus-September, Vaksin Campak dan Rubella Diberikan Gratis
Dream - Penyakit campak jika menimpa anak-anak dan masih dalam taraf ringan mungkin bisa diatasi dengan terapi obat dan sembuh dalam hitungan minggu. Tapi ketika virus tersebut terpapar pada ibu hamil, efeknya bisa jangka panjang.
Janin yang berada dalam kandungan bisa mengalami cacat bawaan, seperti kebocoran jantung, tuli hingga buta. Seperti pengalaman yang dialami Grace Melia, ibu seorang anak yang mengidap Congenital Rubella Syndrome.
Saat hamil ia terpapar virus rubella atau yang lebih dikenal dengan campak jerman. Grace baru mengetahui Aubrey Naiym Kayacinta (Ubii), putri pertamanya mengalami Congenital Rubella Syndrome saat berusia 6 bulan.
"Di usia Ubii yang mendekati 6 bulan, baru saya tahu bahwa Ubii terdiagnosa dengan Congenital Rubella Syndrome karena saya kena Rubella saat hamil. Itu membuat Ubii terlahir tuli, punya kebocoran jantung, pengapuran otak, retardasi psikomotorik / cerebral palsy," ungkap Grace, seperti dikutip dari blognya Gracemelia.com.
Memiliki pengalaman dengan kondisi anak yang mengalami cacat lahir karena viru rubella, Grace pun mengingatkan para orangtua untuk tidak egois dengan tidak memvaksin anaknya. Karena bukan anaknya saja yang akan menderita karena campak tapi ada efek yang begitu fatal jika sangat anak terkena campak dan berada di dekat ibu hamil.
"Dengan anak kita diimunisasi Rubella, mereka (anak-anak kita ini) akan turut melindungi kesehatan ibu hamil di sekitar mereka agar si ibu hamil tidak ikut tertular dan lantas melahirkan bayi dengan Congenital Rubella Syndrome! Ibu hamil di sekitar anak ya bisa siapa saja. Bisa ibu nya sendiri, tante nya, guru sekolah nya, tetangga nya, dan lain-lain," tulis Grace.
Grace pun mengingkatkan akan program Kampanye imunisasi measles dan rubella (MR) yang dilaksanakan selama Agustus-September 2017 untuk seluruh wilayah di pulau Jawa dan Agustus-September 2018 untuk seluruh wilayah di luar pulau Jawa.
Vaksin MR Gratis
Seperti dikutip dari Kemkes.go.id, pada bulan Agustus, imunisasi MR diberikan untuk anak usia sekolah di sekolah-sekolah (SD/MI/ Sederajat, SMP/MTS/sederajat), dan pada bulan September diberikan di Posyandu, Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan lainnya untuk bayi dan anak yang belum bersekolah dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah.
Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan POM. Vaksin MR 95% efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara.
Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi, menurut pihak Kementerian Kesehatan RI adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Kementerian Kesehatan juga kembali mengingatkan dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 4 Tahun 2016 dijelaskan bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
Sumber: Kementerian Kesehatan dan Gracemelia.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meskipun vaksin Covid019 sudah berbayar, ada kelompok yang bisa mendapatkan gratis
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.
Baca SelengkapnyaKeluhan berupa demam setelah vaksin, tak perlu dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaPenyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca SelengkapnyaJika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaWHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.
Baca Selengkapnya