5 Hal yang Harus Diketahui Soal Ruam Anak yang Terkait Covid-19
Dream - Para ahli kesehatan Inggris dan dokter di Amerika Serikat dan Inggris terus memperingatkan pada dokter di seluruh dunia terkait multisystem inflammatory syndrome (MIS-C) pada anak. Kasus MIS-C pertama kali dilaporkan pada 26 April 2020 di Inggris.
Kondisinya mirip shock syndrome pada penyakit Kawasaki. Setelah itu, ada 110 kasus terjadi di New York Amerika Serikat. Departemen Kesehatan Kota New York mempelajari 15 pasien dengan MIS-C sebelum 4 Mei.
"Dilaporkan bahwa, dari 15 pasien yang diteliti, empat pasien anak ternyata positif Covid-19. Lalu 11 pasien yang tersisa, enam pasien diketahui “positif dengan serologi,” yang berarti mereka memiliki antibodi Covid-19," kata Demetre C. Daskalakis, M.D., MPH, wakil komisaris Divisi Pengendalian Penyakit Departemen Kesehatan Kota New York.
Ini menunjukkan bahwa pasien-pasien tersebut mungkin sebelumnya telah terinfeksi dengan coronavirus. Dokter juga melihat tes COVID-19 positif atau adanya antibodi dengan kasus MIS-C baru. Tim dokter percaya penyakit ini biasanya muncul 4 sampai 6 minggu setelah paparan COVID-19.
Penting bagi orangtua untuk waspada. Sebagai langkah pencegahan ketahui 5 fakta berikut terkait multisystem inflammatory syndrome (MIS-C).
Gejala MIS-C berbeda dari Covid-19
Para ahli masih meneliti tentang MIS-C, sehingga berbagai gejala belum dipahami. Namun, Departemen Kesehatan Kota New York menemukan beberapa tanda-tanda. “Semua pasien mengalami demam subyektif. Lebih dari setengah pasien melaporkan ruam, sakit perut, muntah, atau diare,” menurut dr. Daskalakis.
Kurang dari setengah pasien alami gejala pernapasan
CDC (Centers for Disease Control and Prevention/ Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat merilis kriteria diagnostik berikut untuk MIS-C. Yaitu demam 38 derajat celcius atau lebih tinggi setidaknya selama 24 jam, ada peradangan, perlunya rawat inap, keterlibatan setidaknya dua organ, dan tidak ada diagnosis alternatif yang masuk akal. Pasien positif Covid-19 atau atau telah terpapar COVID-19 dalam empat minggu terakhir.
MIS-C terkadang bisa parah
Sebagian besar anak pulih dari MIS-C, tetapi setidaknya tiga anak meninggal karenanya. Sementara yang lain menderita komplikasi parah. Pasien dengan sindrom ini yang telah dirawat di unit perawatan intensif anak (PICU) membutuhkan dukungan jantung dan / atau pernapasan,” kata Dr. Daskalakis.
MIS-C kemungkinan besar bukan bentuk Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki adalah kondisi langka yang menyebabkan peradangan (pembengkakan dan kemerahan) di pembuluh darah. Ini terutama mempengaruhi bayi dan anak-anak, kata Michael Chang, M.D., seorang dokter anak penyakit menular di McGovern Medical School di UTHealth di Houston. Dokter percaya itu disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap pemicu yang tidak diketahui.
Jadi apakah MIS-C merupakan bentuk penyakit Kawasaki? Para ahli mengatakan mungkin tidak. Kebanyakan dokter percaya bahwa MIS-C sebenarnya adalah kondisi terpisah yang disebabkan oleh respon imun yang abnormal terhadap Covid-19. Dr. Chang menunjukkan satu alasan utama, penyakit Kawasaki memiliki gejala yang mirip dengan MIS-C, tetapi ada juga perbedaan besar. Terlebih lagi, beberapa orang dewasa juga mengalami reaksi berlebihan sistem kekebalan terhadap COVID-19.
Jika anak demam terus menerus, hubungi dokter
Apakah anak mengalami demam terus menerus, ruam kulit, muntah, atau gejala lain yang berhubungan dengan MIS-C? Jika berusia di bawah 21, dr. Daskalakis mengatakan untuk segera melaporkannya ke departemen kesehatan, bahkan jika telah menerima tes virus korona negatif.
Dokter anak akan merujuknya ke "spesialis penyakit menular anak, reumatologi, dan/ atau perawatan kritis. Diagnosis dini dapat menangkal komplikasi parah seperti kerusakan organ.
Sumber: Parents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.
Baca SelengkapnyaJika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca SelengkapnyaVarian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaDiketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaPenyakit ain bukanlah penyakit baru. Tetapi sudah ada sejak zaman Rasulullah saw yang berhubungan dengan pandangan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.
Baca SelengkapnyaGejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.
Baca Selengkapnya