Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Tentang Muntaber pada Anak, Bunda Harus Tahu!

5 Fakta Tentang Muntaber pada Anak, Bunda Harus Tahu! Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)

Dream- Orangtua mana yang tak khawatir kalau anaknya mengeluh kesakitan? Terlebih ketika anak mengeluh sakit perut, orangtua akan segera waspada dan melakukan berbagai antisipasi. Salah satu penyakit perut yang kerap terjadi pada anak-anak ialah muntaber.

Muntaber atau dalam istilah medis disebut dengan Gastroenteritis, merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada dinding saluran pencernaan, seperti lambung dan usus.

Peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan akan membuat anak kerap muntah dan diare. Tidak hanya itu saja, muntaber sangat mudah menular apabila terjadi interaksi langsung. Beruntungnya, sudah ada vaksin yang mampu mencegah muntaber.

Walau begitu sebagai orangtua kita tetap harus waspada apabila anak mulai mengeluhkan sakit perut. Berikut 5 fakta terbaru tentang muntaber yang wajib diketahui oleh orangtua.

Tidak Ada Kaitannya dengan Influenza

Seperti yang sudah dijelaskan, muntaber disebabkan oleh peradangan pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh virus perut. Banyak orang yang salah kaprah dan menganggap muntaber berkaitan dengan virus influenza.

Dua virus yang menyebabkan dua penyakit ini berbeda. Penularan influenza menyebar melalui udara yang sudah terkontaminasi virus influenza, sedangkan muntaber menular akibat memakan makanan yang terkontaminasi virus perut.

Sudah sangat jelas influenza dan muntaber menyerang sistem dalam tubuh yang berbeda. Gejala yang ditunjukkan juga sedikit berbeda, gejala muntaber meliputi mual, muntah, diare, kram perut, demam, dan sakit di sekujur tubuh. Berbeda dengan influenza yang disertai dengan sakit kepala, pusing, batuk, dan pilek.

Perbedaan Muntaber dan Keracunan Makanan

Kasus Muntaber menjadi kasus yang memiliki kesamaan gejala dengan keracunan makanan dan gejala usus buntu. Kadang, dokter juga akan mengalami kesulitan untuk mendiagnosa muntaber pada kondisi tertentu.

Ketiga penyakit ini sama-sama menyebabkan rasa sakit pada bagian perut. Namun yang membuat tiga penyakit ini berbeda ialah, pada kasus keracunan, demam jarang terjadi. Sedangkan pada kasus diare biasa tidak ada kaitannya dengan radang pada usus buntu.

Sedangkan untuk kasus keracunan makanan, umumnya rasa sakit yang dirasakan akan hilang perlahan dalam kurun waktu 12 jam setelah kejadian. Untuk mendapat diagnosa yang tepat, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Lebih Baik untuk Tidak Mengonsumsi Obat

Fakta tentang penyakit muntaber pada anak selanjutnya ialah penanganannya yang lebih baik tidak memberikan obat pada anak. Kecuali memang resep dari dokter. Menurut Michael Russo dari Children’s Medical Center Dallas mengatakan, “Ketika ada infeksi di usus, racun bisa dikeluarkan melalui tinja.”

Dan, perlu diketahui bahwa obat antidiare justru akan membuat produksi tinja melambat sehingga racun muntaber akan tertahan dalam tubuh lebih lama. Racun yang tertahan lama justru akan membuat perut menjadi terasa lebih sakit, dan membuat warna tinja menjadi berubah gelap.

Konsumsi obat diare yang tidak tepat, dapat membuat muntaber menjadi lebih parah, bahkan bisa menyebabkan BAB bersamaan dengan darah.

Diperbolehkan Makan ketika Mengalami Muntaber

Dalam kondisi tertentu, anak yang mengalami muntaber akan memuntahkan kembali makanan yang telah ia makan. Namun pada kondisi anak lapar, perut harus tetap terisi makanan, sehingga produksi tinja tetap berjalan normal dan mampu membantu mengeluarkan racun dalam tubuh anak.

Ada beberapa makanan yang menjadi pantangan untuk anak yang sedang mengalami muntaber, seperti pisang, nasi, saus apel, dan roti bakar, karena tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan protein dan kalorinya. Makanan berlemak tinggi juga harus dihindari, seperti ceker, dan es krim, yang akan membuat perut anak sulit untuk mencernanya.

Jangan beri anak makanan pedas dan jus buah, karena akan membuat usus mengalami iritasi dan menyebabkan perut kembung. Tetap beri anak makanan, namun makanan yang aman bagi ususnya.

Pencegahan Muntaber yang Baik

Untuk mencegah muntaber pada anak menjadi semakin memburuk, buat anak minum cukup air dan jangan biarkan anak mengalami dehidrasi. Kalau ada gejala dehidrasi seperti mulut kering, mata kering, dan tidak BAK selama beberapa jam, segera hubungi dokter karena gejala ini bisa memperburuk kondisi anak.

Selain pencegahan muntaber tersebut, penularan muntaber juga harus diwaspadai. Ketika ada anak yang mengalami muntaber, beri ia perawatan khusus. Jangan biarkan ia berbagi peralatan makan atau makanan dengan orang lain, karena akan membuat orang lain tertular.

Tidak hanya makanan dan peralatan makan saja, pisahkan handuk, pemotong kuku, hingga bantal anak yang terkena muntaber.

Sedangkan untuk pencegahan jangka panjang, pemberian vaksin rotavirus menjadi cara yang ampuh. Vaksin ini bisa mulai diberikan pada anak dengan usia antara 2 hingga 6 tahun. Selain itu, biasakan anak untuk mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum makan.

Sumber: Parents.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penuhi Asupan Zat Besi Biar Uban Tak Cepat Muncul

Penuhi Asupan Zat Besi Biar Uban Tak Cepat Muncul

Sebagian orang memiliki uban dari usia muda dan ingin menghilangkannya. Intip penjelasan dokter kulit tentang upaya menghilangkan uban.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Tips Ampuh untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Kesehatan

Tips Ampuh untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Kesehatan

Umur panjang dan badan bugar menjadi dambaan setiap orang. Ubah pola hidup agar mendapat umur yang panjang dan tubuh sehat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Jadi Sangat Aktif karena Santap Camilan Manis Ternyata Mitos

Anak Jadi Sangat Aktif karena Santap Camilan Manis Ternyata Mitos

Banyak yang mengira kalau makanan manis bikin anak jadi hiperaktif. Ketahui faktanya.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Ibu Tusuk 20 Kali Anak Kandung hingga Tewas di Perumahan Elit Bekasi, Mengaku Dapat Bisikan Gaib

Fakta-Fakta Ibu Tusuk 20 Kali Anak Kandung hingga Tewas di Perumahan Elit Bekasi, Mengaku Dapat Bisikan Gaib

Ibu terduga pelaku pembunuhan anak kandungnya di Bekasi sempat tertawa saat diperiksa.

Baca Selengkapnya
Ayah Bunda, Kenali 5 Tanda Anak Butuh Segera ke Dokter Mata

Ayah Bunda, Kenali 5 Tanda Anak Butuh Segera ke Dokter Mata

Banyak faktor yang bisa memicu gangguan penglihatan pada anak.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Prinsip Kerja

NOTED KAK! Prinsip Kerja

Sahabat Dream, ada gak sih yang bekerja dengan prinsip ini? Kalau kamu prinsip kerjanya seperti apa?

Baca Selengkapnya
DRESS IT! Tips Memasukkan Baju ke Celana Biar Hasilnya Rapih

DRESS IT! Tips Memasukkan Baju ke Celana Biar Hasilnya Rapih

Tantangan cara memasukkkan baju ke dalam celana adalah hasilnya yang selalu berantakan. Nah Dream kasih tahu nih tips masuk baju ke dalam celana biar rapi.

Baca Selengkapnya