4 Kondisi Anak Saat Harus Segera Dibawa ke IGD
Dream - Pandemi membuat kita sebisa mungkin menghindari tempat umum dan ramai. Saat sakit ringan, juga biasanya berkonsultasi online dulu dengan dokter, termasuk jika anak mengalami keluhan.
Memang, konsultasi online atau lewat telepon lebih cepat dan praktis, tapi ingat tak semua kondisi ringan. Ada kalanya anak membutuhkan penanganan medis segera. Jangan tunda membawa anak ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) sesegera mungkin jika mengalami keluhan berikut.
1. Kesulitan bernapas
Memang agak sulit membedakan antara anak yang mengalami batuk parah karena pilek atau flu dan anak yang benar-benar kesulitan bernapas. Kirstin Weerdenburg, seorang dokter darurat pediatrik di Pusat Kesehatan IWK di Halifax, menyarankan untuk melepas baju anak dan perhatikan dadanya.
“Lihatlah otot perut mereka, ruang di antara tulang rusuk mereka, dan di sekitar tulang selangka mereka. Biasanya ketika bernapas, satu-satunya otot yang digunakan adalah diafragma. Jika mereka menggunakan otot lain untuk bernapas, segera bawa ke IGD," ungkapnya.
Tanda-tanda peringatan lainnya termasuk napas berbunyi mengi terus menerus atau jika anak mengalami kesulitan berbicara. Juga ketika bibir atau wajah mereka mulai terlihat biru atau abu-abu, langsung ke RS.
2. Mereka sakit perut hebat
Sakit perut sering datang bersamaan dengan diare, sembelit atau masalah lainnya, dan itu tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika sakit perut membuatnya lemas, tak bisa makan, tau mau main, apalagi disertai demam tinggi dan muntah, bisa jadi masalah serius.
"Hal yang paling parah terjadi adalah radang usus buntu yang jika pecah bisa fatal. Jika anak terus mengeluh sakit perut hingga lemas, segera periksakan ke dokter," ujar Kevin Chan, ketua komite Canadian Pediatric Society.
Luka dalam dan Alergi
3. Luka yang dalam
Terkena pisau atau benda tajam lain, pastinya memicu luka dan cenderung ringan. Akan berbeda jika terkena benda tajam tapi lukanya cukup dalam dan darah yang keluar cukup banyak.
Bila anak terluka dan luka yang muncul sangat dalam segera ke IGD. Anak membutuhkan penanganan medis, bisa dengan dijahit agar tak mengalami infeksi.
"Jahitan perlu dilakukan dalam waktu 24 jam, dan idealnya dalam waktu 12," kata Weerdenburg.
Membiarkan luka terbuka dapat memungkinkan bakteri masuk, dan menjahitnya setelah itu membuat anak-anak rentan terhadap infeksi. Jadi jangan menunda.
4. Reaksi alergi
Jika anak mengalami ruam atau gatal-gatal, terutama setelah makan, memeriksakannya ke IGD mungkin diperlukan karena reaksi alergi dapat menyebabkan anafilaksis, yang mengancam jiwa. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa untuk melihat apakah reaksinya hanya melibatkan kulit, atau apakah sirkulasi atau pernapasan anak juga terpengaruh.
“Hal utama yang kami cari adalah masalah pernapasan. Komponen lainnya adalah, apakah mereka terlihat pucat? Itu bisa menjadi tanda tekanan darah mereka turun," ujar Weerdenburg.
Sumber: TodayParents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adalah Arbi, anak 'istimewa' yang tak pernah lelah untuk selalu menjaga ibunya yang tengah dirawat di ruang IGD.
Baca SelengkapnyaBayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.
Baca SelengkapnyaJika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidur dengan lampu menyala juga membuat anak cenderung terbangun bukan dengan rasa segar.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.
Baca SelengkapnyaPerhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaAnak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.
Baca SelengkapnyaDalam memilih kotak bekal untuk anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar makanan tetap aman dan segar.
Baca Selengkapnya